Hari ini, tepatnya malam hari di rumah sakit terkenal. Kendrick tengah gelisah di depan ruangan persalinan, ia tak sendiri. Ada ayah dan juga ibunya yang menemani.
Nabil itu sebatang kara sejak kecil, makanya ia berjuang hanya untuk Kendrick karena hanya pria tampan itu harapan ia hidup.
"Ken, sayangnya mama. Tenang ya, Nana pasti kuat. Nana dan juga bayi kalian akan selamat." Ibu Kendrick berusaha membuat anaknya tenang.
"Tapi... Nana itu punya leukemia, aku takut ia kenapa napa apa lagi bayi kita. Aku takut mereka tak selamat." Kendrick memeluk Ibunya, ia tak ingin sesuatu terjadi pada orang yang ia cintai.
Ayah Kendrick menghela nafas gusar. Pria paru baya itu mengusap pundak anaknya, berusaha untuk menguatkan. "Ken, mereka pasti selamat. Berdoa, ya?"
Kendrick mengangguk.
Hampir satu jam Dokter yang menangani Nabil belum keluar membuat Kendrick semakin gelisah. Ia meremat kedua tangannya,
"Darling. Semoga kamu dan baby baik baik saja, please. Don't leave me." Pria tampan itu menunduk gusar.
"Atas nama tuan Kendrick?" Kendrick mendongak dan menghampiri suster yang memanggil namanya.
"Saya, ada apa?"
"Tuan Nabil memanggil anda."
Kendrick menoleh menatap kedua orang tuanya, setelah mendapat anggukan barulah laki laki itu memasuki ruangan dengan setelahnya sudah memakai baju medis. Sebelum menghampiri suami mungilnya.
"Darling," Kendrick datang. Mengusap peluh yang berada di pelipis pemuda manis itu.
"Rick... aku mencintaimu." Entah kenapa, pernyataan itu membuat Kendrick menegang.
Pria tampan itu mencium keningnya, "Aku juga mencintaimu, Sayang. Selamanya."
"Jaga baby, ya Rick? Kasih dia kasih sayang yang sama kayak kamu kasih ke aku. Kasih dia cinta yang melimpah, tolong. Jaga dia sama kayak kamu jaga aku selama ini. Aku mencintaimu dan baby." Kendrick menggeleng lemah, pria tampan itu menangis.
"No, Darling. Kita yang akan menjaga baby, don't leave me. Please," Kening mereka menyatu.
"Hey, Rick. Mana Kendrick yang dulu? Mana Kendrick yang kuat dan juga sangat dingin itu, hm? Astaga aku hampir tidak menemukan Kendrick yang dulu." Nabil terkekeh lemah melihat penampilan suami tampannya.
"Darling, ku mohon jangan bercanda."
"Baby sudah lahir, aku juga sudah memikirkan nama untuk jagoan kita." Kendrick mengernyit bingung.
"Jagoan? Baby boy?" Nabil mengangguk, menunjuk box bayi yang berada di belakang Kendrick.
"Dia sangat lembut, hangat sekali. Andy kita yang tampan, persis seperti Daddy nya." Kendrick menatap box bayi itu. Tersenyum haru melihat putra yang selama ini di kandung oleh Nabil.
"Andy, ya? Nama yang bagus, Darling." Mereka kembali bertatapan.
Senyum keduanya membuat Dokter beserta perawat di sana terharu melihat kebahagiaan yang tengah dialami keluarga kecil itu.
"Rick. Suami ku, aku benar benar beruntung punya kamu, maaf ya. Maafkan aku karena tidak bisa terus sama kamu, maaf. Aku selalu jatuh cinta sama kamu, Kendrick Livingston Dewangga." Ucapan Nabil menjadi lirihan lemah di akhir.
Bertepatan dengan ucapan Nabil yang semakin lemah, bunyi alat monitor detak jantung menjadi nyaring.
Kendrick mengecup kening Nabil, "Aku juga mencintaimu, Nabil Livingston Alfareja."
DADDY
Nabil yang divonis meninggal di usia 23 ternyata salah. Ia meninggal di usia yang baru menginjak 22 tahun dan juga saat melahirkan sang putra.
Pemuda manis itu mengalami pendarahan yang cukup hebat.
Kendrick sangat terpukul karena telah di tinggalkan oleh sang kekasih hati.
Setelah hampir sebulan Nabil meninggal. Pria tampan itu mengurus segalanya sendirian, di mulai dari mengurus sang buah hati dan juga kantor.
Mungkin hal itu terdengar sangat melelahkan, tapi Kendrick sama sekali tidak mengeluh. Ia akan menepati janjinya kepada Nabil, bahwa ia bisa melakukan hal yang seharusnya ia lakukan.
Kepribadian Kendrick berubah menjadi orang yang dingin dan juga kaku. Tapi itu tak akan berlaku bila ia bersama dengan sang anak.
Bersambung...
Segitu saja dulu, untuk kedepannya akan saya lanjutkan secepat mungkin. Terimakasih atas dukungan kalian.
Bila ada typo tolong dimaklumkan
Baby Andy.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 [Nomin]
FanfictionIni hanya kisah seorang Kendrick, pemuda berkepala tiga yang harus mengurus anaknya sendirian. Menjadi single parent itu tak mudah, tapi ia tetap berjuang untuk anak nya. Dan juga janji yang telah ia buat. Perasaan Kendrick masih tetap ada untuk san...