"Jiwon-ssi..."
Song Joongki masih belum membalas pelukan Kim Jiwon. Tangan pria itu masih menggantung di sisi tubuhnya. Ia masih belum bisa mencerna apa yang terjadi saat ini.
"Oppa... aku takut"
Song Joongki melepaskan pelukan Jiwon, ia beranjak menjauh dari Jiwon.
"Aku akan memanggil dokter." Tubuhnya berlalu di balik pintu. Ia tidak benar-benar langsung mencari dokter melainkan menyenderkan tubuhnya ke tembok.
Ia menghela nafas perlahan. Tatapannya menyendu melihat lantai yang ia pijak.
~~~
"Kau diperbolehkan pulang hari ini, cedera di kepala tidak begitu berat tapi kau harus tetap mengunjungi dokter 3 hari lagi." Pria bermarga song itu berucap sembari merapikan barang-barang Jiwon yang hendak keluar dari rumah sakit.
"Aku tidak ingin pulang ke rumah, bolehkah aku tinggal di panti? Aku rindu pada Woojin."
Song Joongki tidak menyahut, ia kemudian mendekati Jiwon lalu memindahkannya ke kursi roda.
Selama di perjalanan ke panti, tidak ada yang membuka suara. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing.
"Joongki oppa.."
Hati Joongki berdesir namun ia tetap diam, panggilan itu masih terasa asing baginya.
"Kenapa sikapmu menjadi dingin padaku? apa aku melakukan kesalahan?"
"Tidakkah kau penasaran bagaimana aku bisa mengingatmu kembali?"
"Apa kau tidak ingin bertanya mengapa aku berada di hotel saat itu?"
"Apa kau benar-benar tidak ingin tahu?"
Mobil Joongki perlahan berhenti, mereka telah sampai di panti asuhan.
"Sikap dinginmu membuatku menyesal bisa mengingatmu lagi." Perlahan air mata Jiwon membasahi wajahnya. Ia lelah dan merasa diacuhkan.
Joongki perlahan melepaskan seatbelt nya dan langsung merengkuh tubuh lemah Jiwon kedalam pelukannya.
"Maafkan aku Jiwon-ah, aku tidak bermaksud mendiamimu. Aku tak tahu harus memberi respon seperti apa. Ini terlalu tiba-tiba."
Jiwon melepaskan rengkuhan Joongki dengan paksa. Ia mengusap air matanya kasar.
"Kau tidak senang aku mengingatmu lagi? Apa aku harus amnesia lagi?" tanyanya dengan marah.
"Bukan begitu, Jiwon-ah.."
"Ingatanmu tentang aku dan peristiwa kelam yang terjadi padamu berada di rentang waktu yang sama. Aku takut jika dengan mengingatku, membuatmu kembali mengingat kenangan pedih itu juga. Aku tak masalah harus memulai dari awal, harus memperkenalkan diri lagi berkali-kali pun tak masalah bagiku. Asal kau bisa menyimpanku sebagai kenangan yang bahagia"
Song Joongki mengambil jeda sebelum melanjutkan penjelasannya.
"Kau bertanya padaku, apa aku penasaran atau tidak? Aku sangat penasaran lebih dari yang kau kira. Bagaimana kau bisa mengingatku? kenangan apa yang kau ingat tentangku? sejak kapan kau mengingatku? sejauh mana kau mengingatku? masih banyak pertanyaan yang berkecamuk di benakku sejak kau siuman. Tapi lidahku kelu untuk bertanya padamu. Aku tak ingin memaksamu menjelaskan semuanya. Yang terpenting bagiku hanyalah kau aman dan tak terluka tapi aku gagal menjagamu. Maafkan aku Jiwon-ah"
Sekarang lidah Jiwon terasa kelu, pria di hadapannya terlihat rapuh dengan beban yang sangat berat di punggungnya. Ia merasa bersalah telah memarahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Mission
RomancePerjodohan menyatukan dua insan yang bertolak belakang dari segi gaya hidup hingga kepribadian. Perjodohan memang terdengar lumrah dalam cerita maupun drama televisi. Namun kisah mereka akan memiliki jalan yang berbeda. Song Joongki, seorang kapten...