2 (R)

251 22 0
                                    

Setelah hampir seminggu dirawat di rumah sakit, hari ini Althair sudah diizinkan untuk pulang ke rumah. Bukan rumah, lebih tepatnya mansion, tak beda jauh dengan punyanya dahulu.

Sedikit cerita yang menurutnya menggelikan, saat ia makan disuapi oleh sang mama datang pria paruh baya memakai setelan jas dengan beberapa bodyguard yang kemudian  berjaga di depan pintu. Pria tersebut datang langsung menatapnya tajam, tak mau kalah dia balik menatap tajam pada pria itu. Ternyata pria paruh baya itu adalah papanya, papanya tersebut menatapnya dengan tajam karna dirinya makan disuapi oleh mamanya itu, cemburu.

Cihh, dia mengingatkan nya dengan ayahnya yang dulu posesif pada ibunya. Walaupun lebih parah orang tua ini sih. Akhirnya dia mengerti, yang dimaksud dengan kejutan yang diucapkan oleh wanita itu tadi.

Setelah sampai di mansion mereka disambut oleh beberapa pekerja entah itu maid ataupun bodyguard. Mereka menunduk hormat kearah nya, lebih tepatnya dia dan orangtuanya. Setelah berbincang sedikit dengan sang mama, kemudian Althair mulai menaiki lift untuk mencapai kamarnya yang berada di lantai atas.

Tidak terlalu buruk, kamar yang akan ditempati sama seperti kamar laki-laki pada umumnya. Bercat hitam dan abu serta beberapa furniture pelengkap yang memiliki kualitas yang tinggi. Luasnya pun tak kalah jauh dengan kamarnya dulu, hanya saja foto yang tertempel pada dinding pojok kamar membuatnya penasaran.

Foto seorang gadis yang terlihat cantik nan manis, bertuliskan mine. Foto yang diambil secara diam-diam karena posisinya yang tak menghadap kamera serta kata-kata bucin dibawah foto tersebut. Cih alay, batinnya menggerutu.

Pandangan matanya kini beralih pada rak kecil yang sedikit tersembunyi, beberapa buku tergeletak di atasnya. Buku diary, yang benar saja mengapa cowok yang sialnya sekarang tubuhnya sedang ditempatinya kini sangat alay dan iyuhh, menjijikkan. Dirinya tak habis pikir, bisa-bisanya seorang cowok membuat diary. Akan dia buang buku ini nanti, tapi tunggu setelah dia membacanya.

Setelah membaca buku tersebut yang hanya sepuluh halaman, didalamnya terdapat kata-kata manis dan bucin yang tertulis. Serta beberapa biodata tentang si gadis yang sialnya menarik perhatiannya? Shit, sejak kapan dirinya memikirkan seorang gadis. Hidupnya hanya dihabiskan untuk belajar, berlatih, dan mengurus perusahaan. Baginya seorang perempuan itu tidaklah penting mereka hanya merepotkan dan menyebalkan, ya kecuali sang ibunda tercinta.

Setelah membaca biodata gadis itu yang hanya berisi nama, tanggal lahir, kelas serta beberapa hal tak penting lainnya, akhirnya Althair mengerti jika gadis tersebut adalah gadis yang diincar oleh sang pemilik tubuh yang sialnya dia hanya mampu mengaguminya dari jauh. Pengecut sekali, kalau dilihat-lihat dia lumayan tampan, pintar, dan kaya. Tapi mengapa mendapatkan seorang gadis saja tidak bisa?

Sepertinya dia perlu berkaca, dirinya bahkan belum pernah dekat apalagi jatuh cinta pada seorang gadis dan sekarang dirinya tengah mengejek seseorang yang sekarang adalah dirinya sendiri?

TRANSMIGRASION in DREAMS (Slow Update And Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang