Chapter 1

824 193 37
                                    

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menunaikan, ya! 

Kalo boleh tahu, kenapa kalian suka baca cerita fantasi?






Tidak ada yang lebih baik dibandingkan rak-rak obat-obatan herbal yang penuh sesak oleh bunga, daun, biji-bijian bahkan kulit-kulit kayu kering bermutu tinggi. Rion bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mendaftar semua tanaman bahan baku di apotek Paman Welmer.

Healthwood tidak berukuran besar, tapi toko obat ini sudah bertahun-tahun lamanya membantu sebagian besar penduduk Lumena saat sedang sakit dengan harga murah dan mujarab. Dekat dengan aliran sungai yang berasa dari danau terbesar Lumena. Baron Welmer Wood terkenal menjadi salah satu peramu obat-obatan herbal terbaik di seluruh dataran Kekaisaran Lumena. Pelanggan Healthwood sebagian besarnya adalah penduduk Lumena dari kelas prajurit biasa dan Baron.

Sepasang suami istri tanpa anak yang tiba-tiba pulang membawa gadis cilik. Perjalanannya melakukan ekspedisi untuk mencari tanaman laut sebagai bahan obat-obatan, malah menyelamatkan Rion dari kemusnahan. Tidak seorang pun menduga bahwasannya rumah Welmer dan Sulli terasa jauh lebih hidup dengan kehadiran gadis kecil yang aktif dan senang berbicara.

"Bibi Sulli, aku ingin mengaduk adonan kuenya!"

Sulli terkekeh gemas. "Baiklah, kau boleh melakukannya."

Di mata Sulli, Rion kecil meninggalkan kesan yang kuat selain paras wajahnya yang cantik. "Kau pandai bernyanyi, suaramu merdu. Apa kau ingin masuk sekolah musik saja, Rion?"

Pertanyaan itu sempat Sulli berikan untuknya saat Rion masih berusia sepuluh tahun.

"Tidak. Aku ingin menjadi ahli obat-obatan seperti Paman dan Bibi, lalu menolong orang. Seperti Paman dan Bibi yang menolongku."

Pergi dari laut saat usianya tujuh tahun, ternyata Rion hidup dengan baik selama enam belas tahun bersama Welmer dan Sulli. Rion tidak menduga, kenangan pahit itu telah ia lewati selama itu, sementara pasangan Welmer dan Sulli tidak menduga bahwa gadis yang mereka selamatkan memiliki kecerdasan dan keahlian dalam bidang obat-obatan.

Dari bunga telang yang ditanam Rion di belakang rumah Welmer, sampai cengkeh yang harus didapatkan jauh dan mahal dari negara lain, dia tahu manfaatnya untuk kesehatan. Tidak jarang Rion akan pergi ke hutan Lumena untuk mencari tanaman apa pun yang menarik perhatiannya untuk dipelajari dan diteliti.

Meskipun Rion sendiri menolak untuk disekolahkan agar tak lebih merepotkan, pada akhirnya Welmer dan Sulli tetap mengirim gadis dengan senyum lembut itu bersekolah. Hasilnya tidak mengecewakan, Sereia Rion menyelesaikan pendidikan hingga jenjang senior diusia dua puluh tahun sebab ia masuk sekolah lebih terlambat dari yang lain.

Welmer sudah bersikeras untuk menanggung semua biayanya. Tapi Rion menolak dan ingin berusaha mengumpulkan uang sendiri untuk melanjutkan pendidikannya. Waktu bukanlah masalah, selama Rion tak kehilangan kemampuannya dalam bidang obat-obatan, bersekolah di usia yang lebih matang bukan sebuah problema.

Sekarang, usianya dua puluh tiga tahun. Sereia Rion berubah dari gadis cantik menggemaskan, menjadi gadis cantik dengan kesan yang sulit dilupakan. Begitu juga dengan tekadnya untuk bersekolah lebih tinggi agar bisa menolong lebih banyak orang.

"Bibi Sulli, aku mau ke hutan dulu," pamit Rion saat ia mengenakan topi jeraminya yang lebar dengan tali pita berwarna biru di bawah dagu. "Katakan pada Bill agar menungguku kembali. Aku tidak akan lama!"

Rion membawa keranjang rotannya yang kosong melewati jalan yang dibuat dari lempeng-lempeng batu. Sereia Rion, menghafal hutan di sisi Timur danau Lumena, seperti ia menghafal jari-jari tangannya sendiri. Kota Lumena terlihat berbukit-bukit, sementara bangunannya bercampur antara gedung tinggi dan perumahan warga. Dikelilingi gunung yang jauh lebih besar seperti benteng.

From The Crimson Eyes To The Ocean TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang