Satu bulan berlalu begitu saja. Permulaan musim semi yang masih menyisakan udara dingin, secara pasti berganti dengan embusan angin sejuk. Buah-buah yang bisa dipetik di mana-mana, dan bunga-bunga yang dipanen untuk diawetkan sebagai persediaan obat herbal.
Pagi ini terlewati sama menyenangkannya seperti biasa bagi Rion. Segelas jus plum terasa menyegarkan setelah mengumpulkan bunga telang dari pagar belakang. Bunga dan tanaman herbal yang Rion tanam bisa dipanen dalam waktu dekat. Pengiriman kantung-kantung teh juga mengalami peningkatan, mengingat banyak sekali bangsawan yang melakukan pertemuan di musim semi.
Rion sangat senang memandangi bedeng-bedeng tanamannya di halaman belakang di saat-saat seperti ini. Dengungan lebah mengitari kuncup-kuncup bunga dan Welmer dengan baik hati membuatkan sarangnya pada batang pohon mangga. Tidak ada yang lebih baik dari pembuahan bunga oleh lebah-lebah madu.
"Rion, apa kau jadi memperkenalkan produk minyak rambutmu pada Count Renald?" tanya Sulli yang melintas di belakang Rion sembari membenarkan kacamata bacanya.
"Tentu saja." Rion menoleh, menyusul ke meja kerja Welmer. "Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Count Renald juga sangat pandai memperkenalkan barang pada para Bangsawan. Aku berniat untuk meminta bantuan."
"Count Renald pasti setuju." Paman Welmer menimpali, suaranya yang lembut pada Rion mengandung banyak kasih sayang dan perlindungan. "Semua yang dihasilkan dari tanganmu adalah hal-hal baik. Paman selalu tahu itu."
Rion tersenyum hingga deretan giginya terlihat. "Terima kasih, aku akan berusaha lebih baik lagi agar pujian Paman tidak sia-sia."
Ini sudah tahun ketiga di mana distribusi Healthwood menjadi tanggung jawab Rion sepenuhnya. Selama berada dalam pengawasan Rion, toko obat Welmer mendapatkan banyak kemajuan. Ide-idenya yang cemerlang dan mengikuti perkembangan gadis-gadis muda di Lumena, Healthwood sekarang tidak hanya menyediakan obat untuk orang sakit, tetapi juga jenis-jenis teh herbal untuk kesegaran, permasalahan kulit kering, bahkan sampai masker untuk rambut-rambut berkilau putri-putri bangsawan.
Rencana itu sukses, meskipun masih dalam tahap yang kecil. Rion akan berusaha lebih baik agar produk-produk alami buatan Healthwood bisa sejajar dengan produk dari para praktisi obat-obatan terkenal. Rion tahu dia berhutang banyak pada Welmer dan Sulli, mengecewakan mereka berdua tidak pernah ada dalam kamusnya.
"Paman, kalau sudah tidak ada tambahan aku berangkat sekarang."
"Semuanya sudah dikemas." Welmer berkata, rambutnya sudah keperak-perakkan oleh usia. Hampir sama seperti warna putih keperakan rambut Rion. "Bill juga sudah mengangkut obat-obatnya ke kereta kuda."
"Baiklah, aku mengerti."
Sulli datang menghampiri untuk memberikan mantel cokelat bertudung milik Rion. Terbuat dari bulu domba dengan kualitas baik sebagai hadiah ulang tahunnya yang ketujuh belas tahun. "Kau meninggalkan mantelmu, Rion. Berjaga-jaga kalau nanti salju tiba-tiba turun."
"Hampir saja lupa." Rion mengenakan mantel yang pas menutupi hingga lututnya. "Terima kasih, Bibi Sulli. Aku akan pulang sebelum jam satu siang."
"Jangan terburu-buru. Ini awal musim semi, nikmati waktumu untuk berjalan-jalan. Pakailah pendapatan dari pengiriman obat hari ini untuk membeli gaun baru."
"Tidak perlu—"
"Rion, kau selalu menolak pemberian hadiah awal tahun dari kami." Sulli memotong, sorot matanya adalah seperti harapan dan kehangatan terbaik bagi Rion. "Lebih baik kau membelinya sendiri. Kalau tidak ingin membeli gaun, belilah apa pun yang kau inginkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Crimson Eyes To The Ocean Tears
FantasySetelah dibuang oleh kaumnya sendiri lalu diselamatkan oleh pasangan suami istri di tengah laut, Sereia Rion si siren cilik mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan hidup. Besar di Lumena dengan kasih sayang Paman dan Bibi angkat adalah kebahagiaan...