chapter 1

137 3 0
                                    

Flashback

7 tahun yang lalu

Min yoongi...min yoongi  teriak seorang gadis kecil yang berusia 13 tahun itu dengan bahagia kala melihat orang yang ia sukai sedang memukul bola basket dengan semangat.
Yoongi oppa semangat.. kamu hebat oppa.. saranghae oppa, teriaknya lagi tak kalah heboh memberi semangat untuk pria yang ia sukai itu.

Hei Yoon,  lihat lah..gadis kecil itu, sangat heboh memberimu semangat, ujar salah satu sahabatnya nya itu, sementara sang gadis masih setia meneriaki yoongi yang sedang bertarung.

Setelah perlombaan selesai sang gadis dengan hati gembira langsung menghampiri yoongi yang sedang istirahat di salah satu bangku dekat lapangan pertandingan itu,  yoongi oppa ini aku membawakan mu minuman... ayo diminum oppa, ucapnya dengan ramah, sedangkan lawan bicaranya masih tak menggubrisnya, sedangkan hatinya sedang berkecamuk dengan pikirannya yang melalang buana, oppa ayo ambil minumannya tanganku sudah pegel tau, dari tadi menyedorkan minuman untukmu, tapi kau malah melamun,  sahutnya lagi, sedangkan lawan bicaranya menatapnya dengan bola mata yang berapi-api menahan kekesalannya pada bocah cilik didepannya ini.

Hei jalang kecil, bisakah kau tidak menggangu ku lagi,  Akhirnya dia membuka suara.
Tapi oppa.. aku menyukaimu, apa kau tak senang aku datang memberimu semangat, jawabnya masih dengan wajahnya yang ramah dan ceria.

Apa kau bilang..kau menyukaiku heh ? Sahutnya lagi, hei jalang kecil, lihatlah..bahkan payudaramu saja masih sebesar telur punyuh... sudah berani mengungkapkan cinta, lihatlah tubuhmu yang kerempeng ini...pikirmu aku selera apa pada tubuhmu yang kerempeng ini, sedangkan lawan bicaranya sudah memasang wajah murungnya akibat sakit hatinya, bagaimana tidak, dia sudah jauh-jauh datang kemari hanya untuk melihat orang yang ia sukai Main basket, tapi apa balasannya ia malah dihina.

Pergi sana jangan menggangguku lagi.. aku tidak punya waktu untuk jalang kecil sepertimu ini. Sahutnya lagi, sedangkan gadis kecil itu masih berdiri dihadapannya dengan hati sedihnya.

Tapi aku menyukai mu oppa, sahutnya lagi dengan wajah cemberutnya khas anak kecil.

Yoongi yang tak habis pikir dengan pola pikir gadis dihadapannya pun akhirnya merongoh kedalam tasnya mengambil pisau kecil yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi, jika kau masih berani menggangguku, aku tak segan² memotong lehermu ini. Memegang dagu gadis tersebut sambil mengarahkan pisau ke dagunya.

Sang gadis pun yang ketakutan langsung berlari terbirit-birit sambil tersisak–––meninggalkan tempat itu langsung menuju kerumahnya.

Dengan tergesa-gesa gadis itu langsung masuk kerumahnya, menaiki anak tangga dan langsung membanting pintu kamarnya dengan wajah murung dan air matanya yang tak berhenti mengalir dipipinya yang mulus itu.

Sang ibu yang melihat itu pun langsung terkejut bukan main saat melihat putri semata wayangnya itu menangis dan langsung masuk kamar tanpa menyapanya.

Sementara sang ibu langsung menghampirinya didepan pintu kamar. Shaafea.... Shaafea sayang buka pintunya nak... Sahut sang ibu di luar. Honey..sayang..are you okay baby.. apa yang terjadi tolong buka pintunya..eomma ingin bicara denganmu nak, sahut sang ibu lagi, sementara shaafea masih tidak menjawab panggilan sang ibu.

Yeobo ada apa ini ? Kenapa dengan shaafea ? Apa yang terjadi ? Ceritakan padaku––– sahut Minho sang ayah yang baru pulang kerja itu.
Ntah lah yeobo aku pun tak tau apa yang terjadi, tiba² saja dia pulang langsung lari kekamarnya dan segera membanting pintu dan tak menjawab pertanyaanku. Jawab Irene sang istri.

I SEOUL UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang