chapter 2 : awal perjumpaan

35 3 1
                                    

pukul 6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pukul 6.30, China

"Uhhhh..ahhh...hmmm.... nikmat...shhh.aahhh
Erangnya saat akan mencapai puncak pelesapan.

"Oh shit, diam jalang jangan berisik suara mu merusak pendengaranku", erangnya sambil menggenjot jalang dibawahnya.

Oh...hmmm..ahhh..lebih..da..lam..lagi... Sayang..
Erangnya lagi dengan penuh kenikmatan.
"Jangan menyebutku dengan panggilan sayang kalau kau masih ingin hidup", ucapnya sambil terus mengocok batangnya diliang surgawi jalangnya, dan terus meremas kuat kedua payudara montok jalangnya dan sesekali menghisapnya kuat seperti bayi yang kehausan, kemudian membalikkan badan jalangnya dengan posisi menungging tanpa melepaskan pautannya dibawah sana, sedangkan jalang yang dibawahnya hanya pasrah menerima kebrutalan yoongi yang semakin lama semakin cepat. Saat akan mencapai di titik  kepuasan yoongi segera mencabut batangnya dan cairan kental itu langsung tumpah ruah diatas perut jalangnya, dan dengan nafas terengah-engah dia langsung tertidur di cekuk leher jalangnya itu.

Setelah melakukan percintaan panas, pria berkulit putih pucat itu langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dari dari cairan yang lengket itu, kemudian setelah lima belas menit membersihkan diri, pria itu langsung memakai bathrobe-nya dan langung menuju walk-in closetnya dan segera memakai pakaiannya, ia hanya memakai kaos putih polos celana hitam dan jas hitamnya, kemudian segera menuju ke parkir mobilnya dan segera menuju ke sebuah restoran ternama di Cina.

" Bo innovation Restaurant", pintanya kepada sopir pribadinya. Salah satu restoran ternama di Cina. " Baik boss", jawab sang sopir dengan sopan.

"Loudi", panggilnya kepada sang asisten yang duduk didepan tepat disebelah sopirnya.

"Nee boss" jawab sang asisten dengan sopan.

"Kau sudah mengatur jadwal pertemuan ku dengan Jackson kan?", Tanya nya dengan nada acuh sambil memainkan benda pipih yang ada ditangannya.

"Sudah boss, semuanya beres" jawab sang asisten.

"Good". Sahutnya santai.

Setibanya di restoran mewah itu, pria dengan perawakannya yang dingin dan berwibawa itu langsung menuju ke lantai atas, lantai dimana hanya oang² tertentu saja yang bisa bersantai disitu, kemudian ia langsung mengambil posisi duduk disudut dekat jendela dan langsung menghidupkan rokoknya, sang asisten pun ikut duduk bersamanya.

Dan saat sedang menghembuskan asap rokoknya, matanya tak sengaja menyapu ke sudut ruangan yang dekat dengan meja bar, ia melihat seseorang yang tak asing baginya, yaitu seorang perempuan yang luar biasa cantik dengan dress selutut berwarna biru Dongker berbahan katun dengan lengan pendek dan sedikit terlihat belahan dadanya yang sexy.

Deg.

Shaafea Choi––

Apakah itu benar shaafea Choi, gadis kecil yang centil itu, batinnya.

I SEOUL UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang