chapter 4: Tuan Byuntae

40 3 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi Tapi gadis itu masih berada di alam bawah sadarnya. ia masih terlelap dengan sangat nyenyak dan enggan untuk membuka matanya.

Sedangkan matahari mulai perlahan-lahan menampakkan dirinya dan mulai menyusup masuk disela-sela gorden berwarna krem gold yang indah itu dan suara kicauan burung pun mulai gemuruh ria diluar kamar sang gadis cantik.

Sang gadis pun masih saja tetap enggan membuka matanya. Sampai akhirnya suara ponsel lah yang membangunkan nya. Shafeea pun mengambil benda pipihnya di atas nakas dan menekan langsung tombol hijau untuk mengangkat panggilan itu tanpa tau siapa yang menelpon nya.

"Hmm.. yeoboseo".

" Good morning little lion".

Deg

Suara itu seperti tak asing baginya. Iya pun langsung bangun dan duduk di atas kasur kingsize nya. Ia memblakkan matanya dan mulutnya terbuka lebar saat ia ingat suara yang menelponnya itu.

"Yakk.. kau, tuan byuntae dari mana kau mendapatkan nomor ponselku. eoh ?".

Yoongi pun terkekeh pelan.

"Buka pintunya little lion, aku diluar".

Shaafea langsung beranjak dari kasurnya berjalan keluar untuk melihat dan begitu ia membuka pintunya ia sangat shok melihat yoongi yang sudah berada didepan pintu apartemennya dengan sebuah koper disampingnya.

Shaafea pun dibuat  bingung dengan kedatangan yoongi pagi² ke apartemennya dan membawa koper segala.

"Apa kau akan terus melamun ? Tak berniat untuk mengajak ku masuk ?". Cicit yoongi yang berdiri di ambang pintu.

"Mmmm. Silakan masuk".

Shaafea langsung memutar bola matanya malas dan langsung beranjak masuk kedalam tanpa memperdulikan yoongi dibelakangnya yang terus mengekor bak anak anjing.

Oh Tuhan pagi² ia sudah dibuat kesal dengan kedatangan pria sialan ini. Ia bahkan belum mandi masih menggunakan baju tidur berbahan katun bermotif macan itu dengan rambut acak acakan bak singa kelaparan.

Yoongi pun tersenyum melihat penampilan shaafea yang baru bangun menurutnya itu sangat menggemaskan ingin sekali ia memeluk pinggang gadis itu lalu menciumnya dan—

Oh lagi lagi pikiran liarnya itu muncul dikepalanya.

Oh jangan tanyakan lagi yang dibawah sana mulai berdenyut dan mengeras ingin sekali ia memasuki shaafea. Nafsu nya semakin tak terkontrol. Oh shit apa yang harus ia lakukan ?

Tidak mungkin kan ia memperkosa shaafea di lantai ruang tamu ini ?.

Apalagi melihat penampilan shaafea yang menggunakan piama dan kancing didadanya terbuka dan tampak lah payudara yang padat itu mengintip dibalik piama itu. Oh tidak, ingin sekali ia menghisapnya dan memberikan pijatan lembut sambil memainkan putingnya.

Ah sialan apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Ada perlu apa pagi² kau kesini ? Dan itu koper apa? Kenapa kau bawa koper ?". Tanya shaafea yang sudah duduk di sofa sambil memeluk bantal Sofanya.

Kemudian yoongi pun ikut duduk di sofa dihadapan shaafea sambil melipat kakinya. Ia terus memperhatikan belahan dada shaafea yang mengintip bibalik piama itu.

"Aku akan menginap di apartemen mu untuk sementara sampai aku kembali ke Korea". Jawabnya dengan santai tanpa beban.

"Menurutku tak aman jika seorang gadis tinggal sendirian, jadi aku berniat untuk menemanimu disini"

Oh Tuhan, omong kosong macam apa ini. Sejak kapan tidak aman, hei ini apartemen khusus untuk orang elit saja, sejak kapan apartemen ini tidak Aman. Apa yang sedang pria ini rencanakan sebenarnya, apa motif kedatangannya kesini.

I SEOUL UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang