02

725 68 13
                                    

sore ini nara baru saja menyelesaikan tugasnya di perpustakaan dan ini saatnya ia akan pulang "pesen ojol aja deh"

"eh nara, udah mau pulang ya?"

"iya nih, Ini lagi pesen ojol"

"jangan"

"kenapa?"

"kamu bareng sama aku aja, aku juga mau pulang"

"aduh jangan deh nanti repot terus juga takut ada yng marah"

"siapa yang marah, aku aja single"

"masaa"

"beneran, udah yuk pulang bareng aku aja ra"

"Yaudah deh kepaksa nih ya..."

"Iya sekarang kepaksa besok terbiasa" goda jean "nih pake dulu helm nya atau mau aa pakein" jean memberikan helm nya pada nara

feeza melihat pacar putrinya dengan perempuan lain itu terulang kembali untuk kesekian kalinya "loh itu pacar faisha kan? sudah berapa cewe yang dia goda, muak saya liatnya"

                       💌💌💌


"Bundaharaaaa" panggil faisha sambil menuruni tangga dan pandangannya yang kesana kemari seperti mencari sesuatu

"Bunda di ruang tengah"

"eh bunda"

"ada apa? sini duduk dulu"

"Ada apa wahai sumber duit kuu"

feeza memberitahukan apa yg ia lihatnya kemarin sore walaupun feeza memang sudah sangat malas, namun ia kasihan melihat putrinya yang masih saja mau dibodohi oleh laki laki playboy itu "nak, maaf bunda harus memberitahukan hal seperti ini lagi, tadi bunda melihat jean menggoda dan berboncengan dengan perempuan yang berbeda lagi"

"bunda.. gausah dipikirin, itumah karena jean kasian temennya kesusaha bund, faisha juga fine aja kok bund"

"jangan mau dibodohin nak"

"kalau bodoh, faisha ga akan masuk ke fk"

"bunda jadi makin yakin sama rencana bunda, perempuan kalau bukan ilmu agamanya yang di pegang dia akan dibutakan dengan perasaannya sendir"

"Maksud bunda rencana apa?"

"tidak, nak besok bunda ada acara jadi kamu dirumah dulu ya jagain rumah"

"Shap bundaharaa" ujar faisha dengan nada tegas dan tangan yang ia tempelkan di dahi layaknya hormat

"Ngomong-ngomong kamu mau kemana nak sudah rapi terus wangi banget kaya gini" feeza yang sedaritadi mengamati putrinya itu

"eh iya sampe lupa, faisha izin mau jalan sama jean ya"

"cowo seperti itu kok masih kamu pertahanin aja nak, kasihan kamu"

"engga la bund, kan jean nolongin temen bund"

"alasan."

faisha beranjak dari duduknya untuk mengambil tangan kanan feeza lalu ia mencium punggung tangan feeza "yaudah bund, faisha jalan yaa.. dadah bundahara" pamit faisha sambil berjalan menuju pintu dengan kepala yang ia tolehkan sedikit kebelakang

"salam dulu"

"eh iya, assalamualaikum"

"kalau jalan itu liht depan"

"Iya bund.."

"e-eh aw-" bata feeza

tak lama kemudian faisha menghadapkan pandangannya kedepan dan.. *bug* ia menabrak pintu yang sudah berada tepat di depan matanya "ADUHH BUNDAAA SAKIT"

Sang Habibi ,Gus AnharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang