Happy reading
•
•
•"Menurut Lo aneh gak sih? Akhir-akhir ini kak Sano suka ngelamun sendiri?"
Ghava dan Jaya yang mendengar pertanyaan dari Juna pun mengangguk. Mereka setuju, karena memang benar adanya. Mungkin sejak mereka pulang dari rumah Harsya, teman mereka itu jadi suka melamun, seperti orang yang penuh dengan beban pikiran.
"Apa dia kepikiran sama boneka itu ya?" Jaya menatap kedua temannya.
"Kok gitu?" tanya Ghava.
"Ya, secara kan Sano punya kelebihan. Siap tau dia ada firasat tentang boneka itu. Lagi pula, sejak awal kan boneka itu emang udah gak beres. Kalian ingat gak sih? waktu itu dia bisa tau kalau boneka itu adalah hadiah buat Nata, sedangkan dia sendiri gak ikut beli hadiahnya," kata Jaya.
"Gue baru tau kalau kak Sano ada kelebihan." Juna mengerutkan keningnya heran.
"Kayaknya emang sengaja disembunyikan deh, tapi udah terlanjur diemberin sama si Jaya." Ghava menatap sinis ke arah Jaya, sedangkan pemuda itu hanya bisa menampakkan deretan giginya yang rapi.
"Bisa aja bener apa yang dibilang kak Jaya tadi, tapi kita harus apa? Kita kan gak punya kemampuan kayak kak Sano." Juna menatap kedua temannya.
"Gak tau, tapi gue punya firasat buruk tentang Nata," ujar Ghava.
Jaya dan Juna saling berpandangan, mereka merasa akan terjadi sesuatu yang buruk. Karena selama ini firasat temannya itu tak pernah salah.
"Jadi nanti gue harus gimana?"
Sano tersenyum dan mengambil sebuah kalung dari saku jaketnya.
"Kak Tian bantu kuatkan kalung ini dengan doa, gue juga butuh air suci buat perlindungan. Sementara ini, kak Tian jangan ikut langsung, karena energi kakak sangat besar. Jadi simpan baik-baik, agar saat puncaknya kakak bisa lawan mereka sepenuhnya. Kita hanya perlu mengulur waktu."
Tian sedikit tidak setuju dengan rencana adiknya itu, dia sangat geram dengan si pelaku, Tian jadi tidak sabar ingin membunuhnya. Tapi dia tidak boleh gegabah, siapa tahu ada hal penting yang harus mereka lindungi.
"Itu kalung papa kan?"
Sano mengangguk. "Mama kasih ini ke gue waktu gue umur delapan tahun, saat itu juga gue sadar kalau gue ada kelebihan."
"Bagus, jaga baik-baik. Kata mama itu bisa nahan mahluk halus, tapi itu gak berfungsi buat bonekanya."
"Gue tau kak, karena satu-satunya cara buat menghentikan boneka itu adalah dengan membunuh si pelaku."
Sano berdiri dari duduknya, dia memakai kalung peninggalan ayahnya dan disembunyikan ke dalam jaket. "Sano pergi dulu, ada orang lain yang harus tau tentang masalah ini juga."
Tian mengerutkan keningnya. "Siapa?"
"Ghava, setelah Nata, dia akan menargetkan kakaknya Ghava."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doll ✓
Horror"Jika tidak dihentikan, maka boneka itu akan terus memakan korban." By : SAMBALRICHA Start: 9 Maret 2022 End: 27 Juni 2022