🦋 : rubyna cravings

136 33 2
                                    

___________________

"Bang belum tidur?"

Haikal menemukan abangnya itu tengah duduk di ruang tengah dengan ditemani segelas kopi susu dan layar laptop yang menyala.

"Belum. Lo ngapain keluar? Masih malam, baru jam setengah satu."

Haikal terbangun karena kebelet pipis."Kebelet pengen kencing gue." ucapnya lalu berlari menuju kamar mandi.

Tak lama Haikal kembali dengan segelas air putih ditangannya. Duduk di sebelah Danu yang masih berkutat dengan laptop dan kacamata yang setia bertengger di hidungnya.

"Lagi ngapain bang? Belum tidur lu, udah malam nih."

"Belum. Masih ada tugas gua, deadline-nya besok."

Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara keduanya. Haikal yang masih mengantuk namun tidak ingin tidur lagi dan Danu yang masih sangat fokus mengerjakan semua tugas-tugasnya. Hari semakin malam, suara dari jam dinding mengisi kesunyian ruang tengah malam ini.

"Gue tidur lagi deh bang. Jangan malam-malam lo tidur, besok nabrak pager pak RT gue gak tanggung jawab ya."

"Hm."

Haikal masuk kembali ke dalam kamarnya dengan membawa segelas air putihnya. Tidak lama setelahnya Danu meletakkan kacamatanya ke atas meja. Lelah menatap layar laptop terlalu lama.

Danu memijat pangkal hidungnya, sesekali memijat bahu yang terasa pegal. Seharian ini banyak kejadian yang tidak terduga terjadi dalam hitungan detik. Danu juga merasa bersalah karena telah marah-marah pada Rubyna tadi sore, seharusnya ia bisa lebih sabar.

cklek~

Suara pintu kamar yang terbuka itu mengalihkan perhatian Danu. Ia pikir Haikal yang terbangun dan keluar seperti tadi, ternyata itu Rubyna.

"Na, kamu gak papa? Ada yang sakit atau kamu butuh sesuatu?"

Masih dengan muka datarnya Rubyna menatap ke arah Danu."Enggak sakit."

"Terus, kamu mau apa? Laper ya? Mau aku angetin opor ayamnya atau kamu mau makan yang lain?"

Gengsi. Rubyna sebenarnya laper banget tapi gak mau makan opor ayam, maunya makan nasi goreng yang pedes anget-anget gitu. Tapi dia gengsi dan malu buat bilangnya sama Danu.

"Ekhm. Emang boleh kalo gue minta yang lain? Udah malam, gak akan ada yang jual juga."

Danu gemas, bukanya marah ia malah tersenyum senang. Akhirnya Rubyna keluar kamar. Ia khawatir karena sejak tadi Rubyna tidak keluar kamar dengan keadaan perut kosong.

"Masih ada kok, kamu mau makan apa? Nanti aku cariin keluar."

"B-beneran?"

Danu mengangguk semangat."Iya bener. Kamu mau makan apa sebutin aja biar nanti aku cariin."

Rubyna heran, padahal tadi Danu terlihat marah-marah padanya tapi sekarang pria itu malah tersenyum senang. Dan sedikit lucu melihat tingkah lakunya yang bersemangat.

"Nasi goreng sih kalau masih ada yang jual."

"Masih, tenang aja. Ada lagi?"

Untuk saat ini sih yang Rubyna inginkan hanya nasi goreng saja, tidak tau kalau beberapa menit ke-depan.

"Enggak ada."

Danu lantas mengangguk paham."Ya udah, kamu tunggu dulu sebentar ya,"ucap Danu lantas mengambil hoodie abu-abunya dan kunci motor yang terletak di atas meja TV.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

everyday with you | Kim JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang