Part 2

7 1 0
                                    

"istirahat aja Ji malam ini, bsk baru kmu pulang ke rumah," ucap Gina Akaira orang berdarah Jepang dan China. Sambil menaruh kompres ke jidat dokter Yangji.

"kakak yang kuat yaa," ucap Yangyang kembaran Yangji sambil menggemgam tangannya Yangji. Berharap kakaknya tidak akan melakukan hal yang nekat.

Tidak lama kemudian panas yang di tubuh Yangji berkurang dan Yangji mulai tidur.

"Yangyang ga tidur, besok harus pulang ke rumah kan. Aku mau ngurus cuti nya Yangji, aku, Pandu, sama Zaki dulu," ucap Akaira sambil keluar dari ruangan pribadi dokter Yangji.

Kakak aku tak ingin 11 tahun yang lalu terulang lagi. Cukup itu aku tak mau lebih. Batin Yangyang lalu terlelap dalam tidurnya.

Esoknya
Yangyang bangun dari tidurnya, dan melihat jam dinding yang masih menunjukkan jam 3 malam. Terlalu pagi untuk bangun apalagi mandi tapi Yangyang heran ia tak menemukan kakaknya.

Yangyang turun dari kasur dn berjalan ke kamar mandi.

Cklek...

"Kak," panggil Yangyang di pintu kamar mandi yang melihat kakaknya menatap kaca yang ada di kamar mandi.
"huh, kau menagetkan ku saja," ucap Yangji yang masih terus menerus melihat ke adah kaca.

"kakak kenapa?"
"tidak papa, kau tidur saja lagi kalau masih mengantuk. aku mau mandi mau pulang." ucap Yangji sambik menutup pintu kamar mandi.

Mereka berangkat dari Rumah Sakit jam 4

Bruuum...

"kak, kurangin dikit kecepatannya," pinta Yangyang yg di gonceng sama yangji naik motor GP nya.

Ciiit
Tiba tiba Yangji ngerem mendadak dan otomatis tubuh yangyang terdorong kedepan.

"sudah sampai," yangyang takjub dengan Yangji yang lihai mengendarai motor GP nya, baru beberapa detik Yangyang minta untuk ngurangi kecepatan motornya eh udah sampai aja di rumah.

Yang pertama kali di lihat oleh yangji dan Yangyang adalah karangan bunga yang sangat banyak, paman dan juga tantenya.

Merek berdua memasuki ke dalam rumahnya.

"plis, beri aku kekuatan Tuhan," batin Yangji tangannya terus menerus mengepal erat untuk menahan air matanya yg keluar. Semakin dekat dengan peti orang tuanya, semakin menjadi jadi juga air mata Yangji yang keluar.

Yangji Pov
Gue elus tangan mama gue, tangan yang tidak pernah berenti mengelus punggung ku di saat gue lagi sedih. Gue nangis di punggung tangan mama gue, seketika memori bersm mama gue terputar di pikiran gue, yang bikin nangis gue tambah tak terkontrol. ntahlah saat ini gue ga bisa ngontrol air mata gue, gue bener bener sedih.

Gue cium punggung tangan mama gue, baru itu gue beralih ke pipi mama gue, gue cium pipinya di kanan kiri.

Dan gue langsung ke peti ayah gue.

"Hai Ayah, sekarang ayah sudah ga pikirin keadaan Jiji lagi. Sekarang ayah sudah ga mikirin lagi metode apa yang ayah bakal pakai buat Yangji senang dan melupakan masa lalu. Ayah dan mama adalah orang yang hebat. Maaf ya, Yah, Ma. Di tempat kecelakaan Yangji ga bisa berbuat apa apa, Biasanya yangji tetap tenang kan? Maaf banget ya, Yah, Mah. Hiks..." ucap gue yang dapat di dengar oleh semua orang. Yangyang yg berada di samping ku langsung mengelus punggungku. Gue nangis sekeras kerasnya di punggung tangan Ayah gue, sampai sampai gue merasa air mata gue dah habis lalu gue beralih ke pipi kanan ayah gue, gue cium pipi kanan dan kirinya.

Tiba tiba gue ngerasa badan gue panas, tapi gue pikir mungkin gara gara gue kabanyakan nangis. Trs penglihatan gue makin buram.

"YANGJI," teriak Yangyang, dan juga orang orang yang berada di situ.

Hendery Wayv Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang