PROLOG

29 6 0
                                    

Bulan depan, tepatnya September 2021 seharusnya menjadi bulan yang paling istimewa bagi Eina. Memakai dres cantik berwarna putih dengan renda di bagian bahu, heels bermanik mutiara impiannya, dan rambut digelung seperti Puteri Cinderella yang dulu menjadi Disney favoritnya.

Eina sudah mempersiapkan pesta pernikahan dengan matang dan antusias. Bahkan, ia tidak keberatan jika harus menguras tabungan untuk menutupi kekurangan.

Awalnya, tentu saja semua berjalan lancar tanpa hambatan, sebelum akhirnya gadis malang itu harus memergoki calon suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri tepat di depan mata. Di sofa ruangan rumah pengantin mereka.

Miris.

Rasanya, dunia Eina hancur berantakan. Istana yang ia bangun untuk ditinggali bersama juga lebur tidak tersisa.

Eina yang saat itu kalap, melempar vas bunga ke kepala calon suaminya hingga berdarah. Eina tidak peduli. Rasa cintanya berbalik menjadi benci dalam sekejap.

Lalu, disinilah ia sekarang...

...di kantor polisi.

"Saudari Eina Wizza, bisa anda jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?"

Sekali lagi Eina menghela napas perlahan. Meredam amarah yang masih memenuhi dadanya.

Jadi, laki-laki brengsek itu melaporkannya pada polisi? Baiklah, itu cukup untuk membuang semua rasa cinta yang selama ini Eina punya.

"Saudari Eina?" Polisi memanggil lagi, tapi Eina masih bergeming.

"Eina, sebenarnya aku tidak mau membawa masalah ini ke polisi, tapi aku tidak punya pilihan karena luka kepalaku cukup parah dan-" Eina menatap tajam pada mantan calon suaminya, dan tatapan dinginnya cukup untuk membungkam mulut laki-laki itu.

"Selamat malam, Pak, saya pengacara Eina yang akan berbicara." Tiba-tiba seorang laki-laki berpakaian rapih datang. Eina langsung bangun dari duduknya kemudian pergi begitu saja.

Ia terlalu muak berada di dalam ruangan yang sama dengan si brengsek itu.

Keluar dari kantor polisi, Eina tidak langsung pulang. Meski sudah berusaha untuk kuat, nyatanya rasa sakit yang Eina tahan semakin menghujam tidak karuan. Air matanya bercucuran deras mengingat momen indah yang mereka lalui selama lima tahun terakhir harus kandas oleh pengkhianat.

Miris.

Eina semakin terisak. Rasanya sangat menyakitkan, dan untuk mengurangi sesak, ia menyetir mobil mengelilingi taman kota sebanyak 16 putaran.

*****

OUR PERFECT WEDDING

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR PERFECT WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang