02. Fakta

752 144 78
                                    

Prince Ben and Princess Anna are back!

Jangan lupa kasih bintang🤩

Mari mulai baca~

✨✨✨

Pagi ini matahari bersinar begitu cerah. Anna kira hari ini ia akan menikmati paginya yang penuh dengan ketenangan sedikit lebih lama, nemuan ternyata perkiraannya salah karena saat ini ia sudah berada di buggy car yang akan mengantarnya ke taman Istana Corstone, karena para tetua mengundangnya dan Ben untuk minum teh bersama.

Anna tahu maksud minum teh di sini bukan hanya sekadar minum teh, tetapi juga membahas permasalahan lain. Untuk sekarang pembahasan yang harus didiskusikan adalah tentang pewaris tahta. Meski jujur saja Anna tidak tahu apa yang akan dikatakan para tetua.

Anna menatap Istana Corstone atau juga bisa disebut sebagai Istana Dalam dengan mata berbinar. Meski sudah secara resmi menjadi anggota keluarga kerajaan selama hampir tiga tahun, entah kenapa Anna masih merasa takjub jika melihat bangunan yang bagai jantung di negaranya itu. Bangunan yang dulu hanya bisa Anna lihat dari luar karena memang orang luar tidak boleh memasukinya.

 Bangunan yang dulu hanya bisa Anna lihat dari luar karena memang orang luar tidak boleh memasukinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita sudah sampai, Yang Mulia."

Anna tersadar dari lamunannya ketika pengemudi buggy carnya berbicara. Ben bergegas turun dari mobil dan membantu Anna turun dari mobil. "Mereka akan membahas tentang berita yang beredar, biarkan aku yang berbicara, kau hanya perlu diam." ujar Ben sebelum meletakkan tangan Anna di lengannya dan menghampiri para tetua yang berada di gazebo taman.

"Selamat pagi, Yang Mulia Raja, Yang Mulia Ratu, dan Yang Mulia Ibu Suri," sapa Ben sambil membungkuk dengan sopan, begitu juga dengan Anna yang menyapa dengan hal yang sama. "Maaf kami terlambat datang."

"Tidak, tidak, kami juga baru saja duduk," ujar Arthur—sang raja dengan senyum ramah. "Duduklah kalian berdua."

Anna kembali membungkuk sebelum mengambil duduk di depan Maria—sang ibu suri atau di sini adalah nenek dari Ben. Beberapa pelayan bergegas menuangkan teh hangat di cangkir Ben dan Anna. "Kalian baik-baik saja?" tanya Maria setelah menyeduh tehnya.

"Terima kasih atas perhatiannya, Yang Mulia, kami baik-baik saja." jawab Anna dengan tersenyum kecil.

Julia—sang ratu, ibu Ben, menghela napas pelan. "Kami benar-benar mencemaskan keadaan kalian dengan berita yang beredar sekarang ini," ujar Julia sambil menatap anak dan menantunya bergantian. "Meski komentar-komentar dari rakyat belum bisa teredam sepenuhnya, namun kami lega melihat kalian baik-baik saja."

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan kami, tapi kami saat ini kami baik-baik saja," jawab Ben sambil mengambil tangan Anna untuk digenggam. "Berita yang beredar tidak akan menggoyahkan pernikahan kami, jadi kami mohon untuk ayah, ibu, dan nenek untuk tidak terlalu memikirkan berita-berita itu."

Maria menghela napas pelan. "Tapi kita tidak bisa terus mengabaikannya, Putra Mahkota," ujar Maria. "Kami mungkin masih bisa menunggu, tetapi rakyat tidak bisa terus-terusan menunggu."

10,000 Emerald Pools (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang