1

14 2 0
                                    

Angin berhembus hingga membuat rambut seorang pemuda sedikit bergoyang, pemuda itu tampak memancarkan kesedihan di matanya, tak ada cahaya, hanya redup.

Namanya Lee Haechan.

Pemuda 16 Tahun yang sangat menyedihkan, kata nya.

Papa nya meninggal karena tragedi mengerikan beberapa tahun silam, dan mama nya gila. Ahh~ hidup yang menyedihkan, kan?

Haechan berjalan pelan di pinggir jalanan kota yang tampak indah di malam hari.

Hari ini cukup buruk, namun masih ada hari esok yang lebih buruk lagi. Haechan menghela napasnya, kakinya terus melangkah hingga terhenti di penghujung trotoar. Matanya menatap ke arah anak dan ibu yang tengah bercanda, anak yang manis, sambil memakan es krimnya.

Haechan tersenyum kecut, "Mama mau gak ya kayak gitu sama Echan?" Gumam nya penuh harap.

Menggeleng tanda tak mungkin, Haechan akhirnya memilih berlari segera agar cepat sampai rumah.

Haechan memasuki rumah sederhana satu lantai, rumah yang ia tinggali hanya berdua bersama sang mama. Kaki Haechan melangkah masuk ke dalam rumah yang pencahayaan nya menjadi remang remang.

"Ahh––percepat, sayang!"

Haechan berhenti tepat di depan pintu kamar mama nya. Lagi lagi Haechan hanya mampu tersenyum pahit, Haechan mengusak rambutnya dan memilih masuk ke dalam kamarnya yang berada di ujung.

Haechan menyesal, menyesal bahwa ia menyadari bahwa ia anak tidak berguna. Tak semua orang tau perihal masalah kejiwaan mama nya, dan berakhir mama nya terus bersikap selayaknya orang sehat kepada sebagian orang. Terutama kepada laki laki yang ia jadikan pemuas nafsu, tentu ia yang di bayar, namun mama Haechan menganggap, dia lah tuan nya.

Brak!!

Haechan membanting pintu kamarnya dan menelungkup wajahnya di bantal, memejamkan matanya dan berusaha tertidur lelap agar tak lagi mendengar suara suara mengerikan itu.



***

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEAR MAMA | Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang