24 [Perselingkuhan]

5.3K 721 61
                                    

Happy reading^^

-Ingat tidak semua orang akan bangga jika kamu sukses.-

"Sukurin di marahin,"ejek Fafa sang kuntilanak.

"Gua usir jadi setan gelandangan,"

"Maaf aku hanya bercanda,"ucap Fafa menundukkan kepalanya.

Aurel beranjak pergi ke dapur untuk mencari makanan, tapi nihil tidak ada makanan di atas meja kecuali air kosong. Ia membuka kulkas, hanya ada sayur sisa kemarin. Buka lemari hanya ada mie instan, dengan sangat terpaksa Aurel makan itu karena tidak ada lagi.

"MASAK! MASAK! SENDIRI! MIE INSTAN JADI JALAN NINJAKU!"

Aurel mengencangkan suaranya agar Hendra peka akan keadaan anaknya yang kelaparan. Selesai masak Aurel makan dengan lahap di kursi.

"Enak juga ternyata,"gumang nya.

Keluarlah seseorang dari kamar dan ternyata itu Hendra ayahnya. Hendra menghampiri Aurel dengan tatapan kasihan.

"Udah Ayah gausah kasihan sama Aurel,"

"Em Aurel. Ayah malam ini juga mau nyusul Bunda kamu ke Lingga tempat Paman sama Bibi kamu,"

"Kirain kasian, malah tambah di susahin,"dumelnya.

"Ayah sama Bunda kayaknya pulang bulan depan, sampai kamu merubah sikap kamu ke Bunda. Perusahaan kamu udah Ayah pegang,"

"Loh kok gitu Yah? Boleh sih sampe tahun depan pulangnya. Tapi, kenapa perusahaan aku Ayah pegang?!"

"Kamu jarang ngurus perusahaan itu daripada bangkrut jadi Ayah yang ngurus,"

"AYAH GAK BISA GITU! AYAH EGOIS!"

Aurel mengambil jaketnya dan membawa black card  lalu kembali menaiki motornya meninggalkan rumah.

"AUREL!"panggil Hendra.

Tapi Aurel tidak mengharapkan panggilan Ayahnya. Ia mengemudikan motornya tanpa arah. Sambil berlinang air mata, memikirkan tujuan arah yang belum tentu. Ia melihat sebuah rumah yang tidak asing. Itu rumah Andy dan Dinda.

"Assalamu'alaikum,"ucapnya dengan suara serak.

"Walaikumsalam. Aurel, lo kenapa?"

Dinda menarik Aurel masuk ke dalam rumah. Aurel di beri air putih agar lebih tenang. Andy terus menanyai Aurel bertubi-tubi ia sangat khawatir.

"Lo kenapa? Siapa yang nyakitin lo? Bilang sama gua! Biar gua hajar orang itu"

"Yakin mau hajar orang nya?"

"Emang siapa?"tanya Dinda.

"DIA AYAH YANG SELALU GUA BANGGAIN MALAH LEBIH MILIH ISTRI KEDUANYA ITU,"

Ya Aurel mengetahui Ayahnya yang selingkuh dengan sahabat Bunda nya. Ia tahu karena Sinta sudah memberikan tau Aurel bahwa ia akan pergi ke  luar negeri untuk menemui saudara kembarnya.

"Jadi Om Hendra selingkuh? Lo tau juga,"

"SIAPA YANG GAK TAU KALO DIA SETIAP HARI JALAN SAMA SI JALANG SIALAN ITU!"

"Tante Sinta tau?"

"Belum. Bunda belum mengetahui hal ini,"

"Udah Rel. Lebih baik lo di sini dulu tenangin diri,"ucap Andy.

Tiba-tiba pintu ada yang mengetuk. Dibukalah oleh Andy ternyata itu Abadi yang datang membawa barang belanja sekaligus bawa gitar.

"Hallo. Eh ternyata ada lu, ngapain di sini?"tanya Abadi.

"Bisa diem gak sih mulut lo itu?! Mau gua ngepet atau apa bukan urusan lu!"jawab Aurel dengan suara parau.

"Habis nangis rupanya. Nonton film apa sih?"

"Nonton film azab orang banyak tanya,"ucapan Aurel.

Andy dan Dinda yang melihat percekcokan antara Abadi dan Aurel sepertinya mereka cocok pikir keduanya.

"Kalian cocok,"ucap Dinda.

"NAJIS!"jawab keduanya.

Mending gue sama Alano, batin Aurel.

Dilain alam, Alano merasa dirinya di panggil oleh seseorang.

"Apakah itu kau Aurel?"

TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 👣

Indigo Bobrok 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang