2 [Konser di mall berhantu ]

16K 1.6K 97
                                    

Vote dulu dong biar rajin updatenya 🌻

-Teman itu ada berbagai karakteristik, ada yang baik dan juga munafik. Terkadang setan bisa lebih baik dari manusia.- By Kzdh_14

Happy Reading^^

Keesokan harinya, Aurel baru selesai mandi dan hendak sarapan. Betapa terkejutnya ia ketika melihat teman - temannya sudah ada di ruang tamu sedang menonton televisi.

"Assalamu'alaikum! Ngapain pagi-pagi dirumah orang?"tanya Aurel.

"Walaikumusalam,"jawab mereka bersamaan tanpa menoleh ke arah suara.

"Woi! Orangnya disini. Ngapain lihat kesana?"kesal Aurel.

"Udah sana sarapan! Kita lagi fokus nonton tv udah terakhir kalinya,"jawab Aska.

"Kalian mau meninggoy? Yaampun, kenapa gak bilang. Kalau kasih tau gue 'kan gue disiapin liang kuburnya, kain kafannya, keranda sama bunga bangkainya,"ucapnya.

"Sembarangan! Kami ini takut nanti gabisa pulang abis daki gunung Barat,"ucap Abadi.

"Makanya siapin peta biar gak nyasar,"ucap Aurel.

"Dikira kita Dora!"ucap mereka serempak.

"Katakan peta! Lebih keras!"ucap Aurel lalu pergi ke dapur untuk sarapan.

Aska, Abadi, dan Dinda melemparkan bantal sofa pada Aurel yang lari. Aurel yang sedang sarapan dengan lahap memakan sarapan nya. Suasananya sangat tenang dan damai ketika Aurel makan. Peraturan di rumahnya adalah dilarang bicara ketika sedang sarapan. Selesai sarapan, ia langsung mengambil barang yang akan dibawa dari kamar, menuju ke teman-temannya.

"Hallo everyone,"teriak Aurel.

"Gausah teriak juga kali! Kita gak tuli,"ucap Aska.

"Sorry, yaudah ayo kita berangkat,"ajak Aurel.

"Gaskuen,"ucap Dinda.

Sedangkan Abadi dan Brayan sudah diparkiran. Di parkiran, mereka langsung masuk ke dalam mobil Aurel dan mobil Aska. Sebelum itu, mereka sudah berpamitan kepada kedua orang tua Aurel. Aurel dan para kaum hawa sudah melaju dengan cepat mendahului para kau adam. Lima belas menit kemudian Aurel memutar mobilnya menuju mal.

"Ngapain Aurel belok ke situ?"tanya Aska.

"Mana saya tau,"jawab Brayan.

"Ga pake maps kali,"ucap Abadi.

"Udah ikutin aja,"ucap Aska sambil mengikuti mobil Aurel.

Aurel, Dinda, Clara sudah keluar dari mobilnya dan berjalan menuju tangga.

"Ngapain sih kita kesini?"tanya Dinda.

"Kita beli buah dilantai atas,"jawabnya sambil berjalan menuju atas.

"Ihh, tempat kaya gini emang ada orang jualan?"gidik Clara.

Aska dan yang lain lalu mengejar para perempuan yang menuju lantai atas bangunan. Diatas, Aurel kegirangan karena ia melihat banyak orang yang sedang konser. Ia tidak suka konser tapi ia penasaran dan ingin ikut bergabung bersama.

"Din itu ada konser lo gamau ikut? Mumpung kita gak buru-buru?"tanya Aurel.

"Bangunan tua gini mana ada konser. Lagian kita ngapain sih kesini? Mana kotor lagi serem,"jawab Dinda.

"Mata kalian rabun ya. Segitu orang ramai masa gak lihat!"ucapnya lalu berlari menuju tempat yang paling lembab.

"Woi! Itu Aurel mau ngapain sih ke tempat kaya gini ucap Abadi.

"Udah samperin aja,"ajak Brayan.

Mereka lalu menghampiri Aurel yang sedang melambaikan tangan seperti orang yang sedang dalam konser.

"Lengser wengi...., asekk"nyanyi Aurel.

"Astaghfirullah, jauhkan kami dari ganguan makhluk gaib dan gannguan Aurel juga ya Allah,"doa Dinda.

Mereka lalu membaca Ayat kursi pokoknya sebisanya mereka saking ketakutan nya. Sementara Aurel malah senang-senang saja.

"Asek! Asek! Lengser wengi...,"nanyi Aurel menggunakan nada seram.

"Apakah manusia ini stress?"ucap para hantu.

"Apaan ngatain orang kaya gitu. Emang kalian bukan orang?!"tanya Aurel yang kebingungan.

"Lah emang kita hantu,"jawab hantu perempuan berparas cantik.

"Oh hantu. Lo kaya Noni Belanda ya,"ucap Aurel lalu menghampiri teman-temannya.

"Memang aku hantu Noni Belanda,"ucapnya.

Setelah menghampiri teman-temannya, Aurel menepuk bahu Dinda dan memberitahu nya.

"Din hayu berangkat. Mereka bukan manusia,"beritahunya dengan santai.

"Allahuakbar! Allahuakbar!"teriak mereka semua sambil berlari.

"Kok gue ditinggalin. Padahal mereka cuma hantu,"herannya.

Aurel lalu mengejar mereka yang sudah lari tunggang langgang. Sedangkan para hantu melihat mereka dengan tatapan aneh terutama pada Aurel.

"Baru kali ini ada manusia yang ikut konser bersama kita,"ucap Noni Belanda.

"Dia cantik,"ucap Pocong.

Rio dan yang lain hendak meninggalkan Aurel. Tetapi, masih ingat kalau mereka ingin pergi mendaki gunung Barat.

"Woi! Pasti mau ninggalin gue ya? Awas aja kalau berani, gue kirim santet lewat para hantu baru tau!"ancam nya.

"Wih serem,"ucap Abadi.

"Udah buruan masuk Rel,"ucap Dinda.

Aurel lalu masuk kedalam mobil. Saat sudah masuk, ia terkejut ketika sudah ada orang tambahan.

"Ngapain lo di sini??"tanyanya.

TBC

Tinggalkan jejak vote, komen, follow, and share terimakasih 🌻✨

Indigo Bobrok 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang