"Ternyata enggak langsung bisa konseling ya Kak."
"Emang, Jane."
Setelah mendaftar ke bagian administrasi klinik psikiatri, ditanya gejala-gejala, serta preferensi seperti gender psikolog dan waktu konseling, aku dan Jane pulang dengan cepat.
Karena tidak ada kegiatan lain di akhir pekan, aku meminta Pak Supir menyupiriku dan Jane ke kawasan Bandung Selatan.
"Den, ada kelompok pendukung juga toh di klinik itu."
Yang dimaksud Pak Supir adalah kelompok pendukung bagi ODGJ di lantai dua gedung klinik psikiatri. Mereka mengadakan acara dukungan setiap Ahad, dan siapapun boleh ikut serta. Dari film-film, aku tahu kegiatannya melibatkan duduk melingkar, saling menceritakan pengalaman, lalu diberi komentar baik oleh kepala kelompok pendukung, yang biasanya ahli dalam peer-counseling (cmiiw, 4 pembacaku).
"Iya Mang." sahutku.
"Bagus ya Den."
Aku tersenyum kecil, senang dengan perubahan stigma di masyarakat dunia baruku. "Iya Mang." kataku, tidak lebih bersemangat dari kelihatannya.
"Kita mau kemana sih Kak?" Jane celingak-celinguk ke luar jendela, merasa asing dengan kawasan yang kami lewati sekarang.
Sejujurnya, aku merasa asing juga. Kopo yang kukenal beda sekali dengan yang sekarang sedang kujelajahi. Monorail di atas kami menjulang tinggi, orang-orang memakai bus ramah lingkungan, pohon-pohon raksasa berfungsi sebagai kanopi peneduh untuk jalanan yang diisi pesepeda.
"Paledang, kamu gak akan tahu. Wilayah kecil."
Dari yang kubaca di peramban, kampung lamaku sudah menjadi kampung wisata budaya Jawa Barat. Rumah-rumahnya sarat akan kekhasan aksitektur peninggalan zaman penjajahan, dan sawah-sawah dibiarkan merumpun (bukan dijadikan real estate), penghasilan rerata penduduknya tinggi, dan angka pertumbuhan pendidikan di sana sangat bagus.
"Lihat Kak, ada Mall." adikku menempelkan hidungnya ke kaca dengan antusias. Miko Mall sudah menjadi Ultra Mall super gede rupanya. Orang-orang lalu lalang masuk-keluar Mall, saling menyapa di jalanan yang tertib dan ramah pejalan kaki.
"Nanti mampir ke Gramedia ya Mang, pas pulang." kataku, ditanggapi dengan cengiran Jane.
"Oke Den."
***
Dilanjut nanti ya gaes~
And thank you karena gak nge vote dan comment. Aku akan malu kalau tahu siapa yang baca ini :)
![](https://img.wattpad.com/cover/302198733-288-k81350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Log In
General FictionKalau kalian kenal aku (El, not Luca) di dunia nyata, tolong jangan dibaca, lmao. Serius. Cerita tidak dikonsep. Hanya menghalu sebagai selingan tentang bagaimana hidupku di semesta lain.