Chapter 3

370 81 2
                                    

Ray berpikir.

Dia berpikir apa sebenarnya tujuan dirinya ada, terutama di dunia ini. Dari awal dia tahu bahwa tanggal dan tahun disini sudah sangat jauh berbeda, tapi dia tidak peduli selama dia menjauh dari para iblis tersebut. Namun sepertinya dia memiliki iblis dalam wujud manusia sendiri disini.

Memasukkan dewa kedalam manusia huh? Apa mereka ingin menciptakan sebuah mesin pembunuh berjalan? Apinya disebut api neraka karena dapat membakar apapun dan api tersebut juga tidak bisa padam dengan cara biasa. Daripada padam lebih tepatnya dinetralkan.

Dia menemukan bahwa ability yang dimiliki pria rusia itu sangatlah berbahaya. Crime and punishment, padahal dialah yang melakukan kejahatan tapi dia juga lah yang menghukum orang.

Dia bertanya-tanya nama apa yang cocok untuk ability nya..

Wheel of Fortune.

Mungkin itu akan cocok untuknya.

Ray berguling-guling kanan kiri dikasurnya yang tidak terlalu besar. Beberapa saat kemudian diapun tenang dan berbaring telentang, dia menoleh kesamping untuk menemukan sebuah lampu tidur yang bisa dia hidup matikan semaunya. Karena tidak ada yang dapat diperbuatnya diapun mengotak-atik lampu tersebut.

Klik - Mati.

Klik - Hidup.

Klik - Mati.

Klik - Hidup.

Klik - ... Mati.

Dia membiarkan lampu itu tetap mati dan melanjutkan tidurnya.
                                

Keesokan paginya matahari menembus melalui jendela kecil yang ada disana. Cahaya itu membangunkan ray dan memberi pertanda bahwa matahari telah terbit.

Bocah itu mengusap pelan matanya dan segera membuka gorden jendela lalu membuka jendela tersebut.

Angin pagi menyapu wajahnya yang mengantuk. Dia menepuk kedua sisi pipinya dengan kedua tangannya 'Yosh, ini bukan mimpi' gumamnya.

Ray bergegas menuju kamar mandi.

Setelah kurang lebih 15 menit diapun keluar dari sana dengan pakaian barunya yang lebih sederhana.

Ray pergi ke ruang tamu hanya untuk menemukan selembar kertas note kecil yang bertuliskan :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ray pergi ke ruang tamu hanya untuk menemukan selembar kertas note kecil yang bertuliskan :

𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘶𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢.
~𝘔𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘬𝘶𝘭𝘬𝘢𝘴, 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶.
                                                  
                                                          -𝘍𝘺𝘰𝘥𝘰𝘳
  
Ray menghela napas, dia juga tidak bisa berlama-lama disini. Anak berusia 12 tahun itupun langsung menuju ke dapur dan membuka kulkas, disitu dia melihat beberapa makanan siap saji dan bahan sayuran. Dia tidak berpikir bahwa orang itu adalah tipe yang suka memasak, jadi dengan senandung dilantunkan diapun mengambil sayur tersebut dan membuat sup.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang