"Mau pulang bareng gak?"
Gak guna banget pulang bareng dia, batin Yeji setelah mendengar pertanyaan yang dianggap bodoh itu.
Tak ada respons apapun dari Yeji, ia hanya menatap Hyunjin dengan sorot mata tajamnya semetara laki-laki itu tersenyum penuh harapan, harapan yang tidak akan pernah Yeji kabulkan.
"Yeji," panggil seseorang dari arah ambang pintu kelas 11 B.
Refleks Yeji menoleh, mendapati Chanie, sang wakil ketua kelas tengah berdiri di sana.
"Lo dipanggil bu Seohyun, segera ke ruang guru ya," ujarnya, kemudian Chanie bergegas pergi meninggalkan kelas.
Tanpa pikir panjang, Yeji berlari kecil menuju ruang guru yang terletak lumayan jauh dari kelasnya, mengabaikan Hyunjin yang hendak memanggil lagi.
Nancy tersenyum tipis melihat interaksi tersebut, walau sebenarnya tidak bisa dibilang interaksi karena hanya Hyunjin yang berucap sedangkan Yeji diam.
"Yes ketemu! Ryujin ayo pulang!" seru Felix senang setelah berhasil menemukan kunci mobilnya yang diletakan di sembarang tempat.
Seketika kelas bersorak ramai mendengar ajakan Felix pada Ryujin.
"Peje peje peje!"
"Inget peje woy!"
"Udah kita dukung nih!"
Begitulah sekiranya sorakan teman-teman di kelas, mengingat Felix secara terang-terangan mengejar Ryujin sejak kelas sepuluh dan bahkan masih bertahan hingga kini, tapi sampai sekarang status mereka hanya sebatas 'gebetan' tidak lebih.
Felix meringis ketika melihat raut wajah Ryujin yang bersemu sekaligus menatapnya dengan kesal.
Tuk!
"Sepupu gue jangan lo buat malu di depan umum dong!" dengus Hyunjin setelah memukul pelan kepala Felix yang membuat empunya semakin meringis.
Chenle terkekeh pelan, "buruan lo pulang, sebelum doi lo ngambek tuh," goda Chenle seraya mendorong pelan punggung Felix.
Dengan begitu Felix berlari kecil menyusul Ryujin yang pergi mendahuluinya.
"Lo berdua rencana kemana?" tanya Jeno menghampiri keberadaan Hyunjin dan Chenle.
"Pulang, gue ngantuk banget," sahut Chenle.
"Gue mau ke ruang club renang, kalian duluan aja."
Jeno dan Chenle mengangguk paham, lalu melenggang pergi bersama-sama.
"Hyunjin, lo gak pulang?" tanya Nancy ketika Hyunjin hendak keluar kelas.
Senyum Hyunjin merekah sempurna, "yaampun, lo udah balik?! bisa-bisanya gue gak sadar," kekeh Hyunjin seraya menampar lengan Nancy cukup keras, refleks empunya memekik.
"Sakit bego!"
"E-eh... sorry, gue kira samsak, ups!"
"Sialan lo!" teriak Nancy penuh emosi kemudian mengejar Hyunjin yang melarikan diri sambil tertawa puas.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tersenyum kecut melihat interaksi dua sejoli itu.
..🍃..
Yeji mendongak ketika bu Seohyun memasuki ruang konseling. Awalnya memang Yeji hendak menuju ruang guru, tapi secara tak sengaja ia bertemu bu Seohyun di koridor kemudian beliau meminta Yeji agar menunggunya di ruang konseling saja.
"Maaf ya, Yeji, Ibu jadi buat kamu nunggu lama," ujar bu Seohyun ramah.
Yeji tersenyum manis, "Gak apa bu, gak lama kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Blurry Pace
Fiksi PenggemarBagaimana jadinya jika siswa berprestasi seperti Hyunjin berurusan dengan siswi bermasalah seperti Yeji? Hanya sebuah kisah 'biasa' diantara dua manusia yang memiliki kehidupan berbanding terbalik dan disajikan dengan 'biasa' saja. "Impian lo apa?"...