saat ini, di kamar kecil yang hanya berisikan kamar mandi kasur meja belajar dan juga kulkas kecil dengan pencahayaan yang minim
pria kecil yang saat ini menggunakan sweater oversize karena ingin menyembunyikan kandungannya, sedang memeluk kaki nya di atas kasur sempit itu
menangis, ia sudah tidak peduli dengan kata kata bahwa laki laki tak boleh lemah, laki laki tak boleh menangis.
cklek
pintu kayu berwarna putih itu di buka, membuat cahaya di luar masuk
rai sedang tertidur dengan posisi yang sama
itu jenan, pria tinggi gagah yang sedang bwrada di pintu, memandang pria kecil yang sedang memeluk kaki nya
"rain" panggil jenan dengan lembut
tak ada jawaban, membuat jenan menutup pintu lalu melangkah mendekati sahabat nya itu
duduk di hadapan rain, dan mengelus pundak lelah itu
rain terbangun karena sentuhan dari tangan kekar juga besar itu, mata sayu dan sembab itu menatap pria di depan nya.
jenan tersenyum "maaf ngebangunin" ucap jenan
"lo ngapain disini nan, seharusnya lo ga disin-" jenan tau bahwa rain tak semudah itu menerima jenan kembali, maka ia memeluk rain sekarang membuat kelimat yang ingin di keluarkan itu terputus
"biarin gua disini, ngerawat lo, dan.." jenan melepas rangkulan itu, mendekekatkan wajahnya pada perut gembil milik rain
"anak gua" ucap jenan sembari mengecup perut itu
rain menatap jenan dengan ragu
"gua bisa ngerawat dia sendirian kalo lu ngelakuin ini karena terpaksa" ucap rain, ia benar benar tak yakin, jenan yang ia kenak tak suka pria, ia tak mau di beri banyak harapan
"rain, percaya sama gua, gua mau hidup bareng kalian" ucap jenan yangs edang mengelus pipi rain dengan lembut
"gua ga bisa percaya lu nan, jenan yang gua kenal ga suka pria, gua gamau dapet sakit nya doang" rain berkata ini dengan jujur, ia sudah tak bisa berbohong atas perasaan nya
jenan tersenyum "kalo gitu, buat gua jatuh cinta"
rain menggeleng lalu menunduk, belum memulai saja sudah membuat nya putus asa
rain memilih untuk tidur, mencari spot ternyaman untuk tidur nya, menghadao tembok iru ada spot ternyaman baginya
jenan yang sangat lelah juga ikut tertidur, memeluk pria berbadan dua ini dari belakang, dengan sesekali mengelus perut berisi itu
"ck, jangan gitu, gua ga bisa tidur"
"kenapa? kan enak di elusin"
"huh, lu gatau rasanya di tendang dalem perut nan"
jenan terkekeh lalu menaruh tangannya pada dada sedikit berisi milik rain, lalu mencium tengkuk putih bak susu milik rain
"selamat tidur" ucap jenan sebelum keduanya masuk kedalam mimpi
semoga suka dee soalnya ini wp ter sgt amat pendek sii alur nya sjsgjwhw, aku gatau aku sgt buntu, maaf ya smw aq tdak bisa meng apdet cerita cerita ku yang sebelum nyhh karena suda mentok sekali otak kuu hmchmhcmh, nnti lagi klw otak ku encer baru dech aq update akekkwkwkw ddhhhh salam jamet,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
satu tembakan
Short Story"anak ini emang kesalahan, tapi dia ga salah nan." "tolong sayangi dia" apa dunia masih berkenan untuk memberi kebahagiaan untuk mahluk nya yang satu ini? jika tidak, tolong jangan perlama hidup nya.