*******
Di sisi lain
"huaa sangat indah" pekiknya "Pangeran kemari, lihatlah airnya sangat jernih, pepohonannya sangat rindang, udaranya sangat segar, baunya sangat harum" semangat Putri Ershya.
Pangeran Gharlin turun mengikuti Putri Ershya, ia tersenyum melihat Putri Erhysa bahagia rasanya sangat menenangkan baginya.
Putri Ershya menuntun tangan Pangeran Gharlin. Mereka menghampiri tepi danau, Putri Ershya mengambil air lalu meminumnya
"ahh segar" lega Putri Ershya "minumlah Pangeran" titahnya.
Seorang pria dengan kuda disampinya tengah beristirahat dibalik pohon besar di dekat danau. Pria yang berusia sekitar 28 tahun dengan pakaian seperti seorang kesatria besar. Tubuhnya tinggi dan kekar dan rahang yang tegas menyempurnakan ketampanannya. Ia tampak begitu kelelahan, terlihat dari penampilannya yang sedikit berantakan, ntah apa yang telah terjadi pada pria ini.
Matanya mulai terbuka ketika suara lembut seorang wanita menusuk ketelinganya. Ia bangun dan mengintip dibalik pohon, melihat siapa pemilik suara yang sudah mengaggngunya. Terlihat seorang putri yang cantik. Selendang panjang terulur di kedua tangannya. Tanpa ia sadari bibirnya berdenyut terangkat setengah. Melihat tingkah ceria gadis kecil itu mengingatkannya pada seseorang. Namun raut wajahnya kembali datar kala melihat putri itu manggandeng seorang pria. Dan terlihat satu pria yang tak asing baginya berada di belakang gadis dan pria itu.
"Dia?" Batinnya
Pria tersebut tiba-tiba menggeram marah ketika melihat pria yang sudah lama menjadi musuhnya berada di sekitarnya sekarang.
"Disini rupanya aku menemukanmu" ucapnya menyeringai
Sebuah tombak sudah berada di tangannya dan tak lama ia melempar tombak itu kearah sasaran.
Wajahnya tetap datar ketika melihat sang musuh tampak kebingungan dengan kemunculan tombak secara tibatiba dihadapannya. Melihat musuhnya mulai pergi mencari asal usul tombak berasal, pria ini mulai menaiki kudanya dan berlalu.
"Berhenti!! " Teriak seseorang yang menghentikannya
Pria itu mencoba menghentikan kudanya dan berbalik melihat kearah suara berasal.
"Kau? Siapa kau?" tanya seseorang yang sama-sama menunggangi kuda. Orang itu adalah Pangeran Aloxed
Pria ini hanya menatapnya datar. Sepertinya ia terlalu malas berkomunikasi dengan orang dihadapannya, ia pergi meninggalkan Pangeran Aloxed dibelakangnya, namun langkahnya terhenti kala Pangeran Aloxed melemparkan pedangnya nyaris mengenai leher kuda yang ditunggangi sipria, kuda itu merasa syok dan langsung mengamuk.
"tenang" ucap sang pria seraya menangkan kudanya, namun kuda itu tak kunjung tenang ia terus mengamuk dan nyaris membuat si pria terjatuh
"Olivya tenanglah" ucapnya seraya mengelus kepala kudanya. Kuda itu semakin ketakutan kala kakinya mengenai pedang tadi. Kuda itu terus mengamuk bahkan membuat Pria itupun terjatuh, dan kuda itu berlari meninggalkannya.
Tanpa banyak bicara pria ini mengeluarkan tombaknya. Tombak yang tiba tiba muncul dari tangan kosongnya. Ia meluncurkan tombak itu kearah orang yang membuat kudanya ketakutan.
Pangeran Aloxed turun dari kudanya. Mereka berdua mulai berkelahi. Tanpa memikirkan siapa pria ini sebenarnya?
Perkelahian itu berakhir kala si pria mendengar suara kudanya dan pergi mencari kudanya.
Pangeran Aloxed yang ditinggalkannya mengernyit heran, siapa pria yang tiba-tiba muncul itu? Kenapa ia merasa ada aura permusuhan di wajah pria itu?
Pria itu mencari kudanya, kuda itu adalah pemberian sang ibu ketika ia masih kecil, sebelum ibunya meninggal. Itu sebabnya ia sangat menyayangi kudanya
"Olivyaa" betapa terkejutnya ia ketika melihat kuda kesayangannya terkapar dengan tubuhnya membeku dan pedang es menancap di dadanya.
Ia melangkah mendekati kudanya dan mencabut pedang es di dada kudanya, namun sayang sekali nyawa kudanya sudah hilang. Ia kehilangan kuda kesayangannya.
Matanya memanas, rahangnya mengeras, tangannya mengepal, ia mencari tahu siapa pemilik pedang es itu.
Pandangannya mengedar kesekitarnya dan tatapannya berhenti pada pohon yang tak jauh darinya, terlihat selendang yang menjulang dibalik pohon itu, ia mendekati pohon itu dan dikejutkan dengan seorang gadis cantik yang sudah hampir membeku tengah bersandar di balik pohon.
Deg
Jantungnya berdetak tak karuan.
Bukannya ini gadis yang sama yang suaranya membangunkan tidurnya, dan gadis yang berada di tepi danau itu? Kenapa tubuhnya seakan membeku? Sepertinya ia kesakitan? Tapi apakah ia juga yang membunuhkudanya? Pria itu tidak tahu harus berbuat apa. Namun ketika ia hendak bertanya tubuh gadis itu melemah dan akan terjatuh.Brukhh
Dengan sigap pria itu menangkap tubuh Putri Ershya, dan sekarang tubuh dingin Putri Ershya berada dipangkuannya.
Pria itu menatap lekat wajah Putri Ershya 'cantik' itulah yang ada dipikirannya. Ntah apa yang sedang ia rasakan sekarang, jantungnya berdetak kencang tidak seperti biasanya, ini adalah kali pertamanya ia merasakan hal seperti ini. Bahkan ini adalah pertama kalinya ia melihat gadis sedekat ini.
Pria itu terus saja menatap lekat wajah Putri Ershya, ntah mengapa rasanya begitu damai. Menghirup udara dalam-dalam, memejamkan matanya sekejap. Berusaha melupakan rasa sakitnya setelah kehilangan seekor kuda kesayangan.
Ntah dilema macam apa ini. Seharusnya ia marah dan membeci gadis ini karena telah membunuh kuda kesayangannya. Tapi rasanya tidak ada persaan kesal sedikitpun pada gadis ini. Yang ada hanya perasaan tenang ketika berada didekatnnya
"kenapa kau melakukannya" gumamnya seolah bertanya pada gadis yang tengah memejamkan matanya itu.
Mengehela nafasnya gusar, tangannya terulur merapihkan rambut yang sedikit menghalangi wajah cantik di depannya.
"saya merindukanmu" gumamnya memejamkan mata mengingat seseorang
"Lepaskan dia!!!" teriak seseorang yang baru saja datang dengan wajah marahnya.
Pangeran Gharlin mengarahkan pedangnya "berani beraninya kau menyentuh dia!!" marah Pangeran Gharlin
Tidak merasa takut sama sekali,
Pria yang diteriakinya hanya menatap malas kearah Pangeran Gharlin "tidak, tidak akan kulepaskan dia begitu saja"ucapnya sambil berdiri mengangkat tubuh Putri Ershya yang sedari tadi tidak menyadarkan diri dipangkuannya.Pria ini pergi membawa Putri Ershya dengan cara teleportasi.
Cling
Tidak akan kubiarkan kau pergi!!
_________
Next...
YOU ARE READING
2 SISI (On Going)
FantasiaKita hidup dengan 2 sisi yang berbeda di dalam dirikita. Sadar tidak sadar hal itu memang nyata adanya. Sadarkah kalian dengan sisi lain didiri kalian sendiri? Cerita ini akan menunjukan 2 sisi berbeda dari diri setiap orang. Cerita ini juga akan me...