Bab 2

1K 143 12
                                    

Karena kesibukan masing-masing, Ali dan Prilly pun berpisah. Ini karena mereka sudah berbeda Production House, inilah yang menyebabkan semuanya. Terakhir ketemu ialah waktu Ali menghampiri Prilly ke lokasi shooting karena mereka satu lokasi namun hanya beda tempatnya saja.

Saat itu Ali datang ke lokasi Prilly tanpa memberi tahu kru nya membuat mereka bingung mencari Ali hingga ketika tau mereka menjemput Ali di lokasi Prilly. Ketika Ali datang Prilly sangat salah tingkah karena banyak fans yang datang.

Dan sekarang keduanya sedang sibuk masing-masing, Ali dengan filmnya bersama dengan Aurora Ribero, Dewa Dayana dan Teuku Rassya. Sedangkan Prilly sibuk dengan filmnya bersama dengan Sandrina Michelle dan lainnya.

Ali ditemani oleh Iam sedang promo film Asal Kau Bahagia di salah satu bioskop daerah Jakarta Selatan. Walaupun Ali keliatan baik-baik saja namun kalian tak tahu jika Ali sangat amat frustasi ketika mengetahui Prilly berpacaran dengan salah satu aktor baru.

"Mana janji kamu yang cinta sama aku Pril?" Batinnya bertanya.

"Kenapa kamu tinggalin aku?"

"Li."

"Eh kenapa am?"

"Bentar lagi udah mau sampe, jangan ngelamun lo."

"Sorry. Nanti minta tolong sama kru Falcon minta penjagaan ya buat gue. Lagi males ladenin orang."

"Iya."

Iam turun lebih dulu meminta beberapa orang kru untuk menjaga Ali. Setelahnya barulah Ali turun dan masuk ke dalam dalam penjagaan kru. Teriakan para fans membuatnya tersenyum namun ia benar-benar sedang tak ingin berinteraksi dengan siapapun.

Ali dan yang lain masuk ke dalam studio dan memberikan pesan pada para penonton. Mereka begitu antusias apalagi adanya Ali membuat suasana semakin meriah.

Setelahnya mereka keluar dan kembali menuju bioskop lainnya. Jadwal hari ini memang cukup banyak dan lumayan jauh-jauh jaraknya.

Mood Ali yang sedang tidak bagus membuat yang lain tidak berani membuka suara. Mereka tau gimana Ali saat moodnya jelek di ganggu. Tiba-tiba ponselnya berdering tertera nama Gisel disana.

"Halo kenapa sel?"

"Abang selesai kapan?"

"Ini terakhir di blok m, kenapa?"

"Jemput Gisel dong."

"Kamu udah di bandara emang?"

"Iya udah bang."

"Yaudah nanti Abang jemput, kamu tunggu di tempat biasa aja ya."

"Oke bang."

Ali memasukan ponselnya, ia pun menyuruh Iam untuk ke Bandara Soekarno Hatta. Ia memang baru saja selesai di tempat terakhir. Ia pamit dan segera menjemput adiknya itu yang baru saja pulang dari Belitung.

***

Prilly yang hari ini akan berangkat ke luar kota bersama dengan Sandrina pun sudah berada di bandara Soekarno Hatta. Mereka akan menuju kota Surabaya untuk promo namun pesawat mengalami delay membuatnya menunggu di lounge.

"Pril."

"Kenapa sit?"

"Kata Bunda jangan lupa nanti pesanannya."

"Huh dasar Bunda, bilangin gue inget kok."

"Oke."

Prilly mengeluarkan ponselnya dan mendapati banyak pesan masuk dari Maxime. Ia pun membalas seadanya. Tanpa orang lain tau, ia dengan terpaksa pacaran sama Maxime karena tuntutan dari pihak ph filmnya dengan Maxime, hanya Maxime yang berharap pada hubungan ini berbeda dengan Prilly yang sama sekali tidak peduli. Ia hanya mencintai Ali, laki-laki yang sampai sekarang menempati posisi pertama di hatinya.

"Kamu apa kabar ya Li?"

"Aku kangen banget sama kamu tapi kita udah ga bisa kayak dulu lagi. Mama kamu ga ingin kita sama sama." Batinnya meratapi percintaannya dengan Ali yang tidak direstui ibu dari Ali.

"Tapi aku selalu berdoa sama Allah, kalo kita memang jodoh kita pasti akan ketemu lagi. Dan aku harap secepatnya."

"Pril."

Prilly tersadar dari lamunannya, "Eh kenapa sit?"

"Itu bang Ali bukan ya?" Tunjuk Gisel pada laki-laki di depan sana, Prilly mengikuti arah jari Siti dan terpaku melihatnya.

"Ali." Lirihnya.

Disana benar-benar sosok Ali, sosok yang sangat ia cintai. Prilly menatap sendu ke arahnya ia ingin menghampiri namun ia sadar diri karena sudah berjanji pada Resi untuk tidak mendekati Ali lagi.

"Aku kangen Li, tapi maaf aku ga bisa nyamperin kamu." Batinnya lirih.

"Pril."

"Ah sorry iya kali itu Ali."

"Emang bang Ali Pril, tuh liat ada Iam sama Gisel."

"Mungkin jemput Gisel." Jawab Prilly pura-pura acuh.

"Iya kali ya."

"Hm."

Terdengar pengumuman bahwa pesawat menuju Surabaya akan segera take off. Prilly dan pemain lainnya pun menuju gate dan memasuki kabin pesawat.

"I Miss you Li." Batin Prilly menatap luar jendela.

***

Begitu sampai di bandara Ali menghampiri Gisel yang ada di lounge. Ia memeluk erat adiknya itu, "Kangen Abang sama kamu."

"Gisel juga kangen banget sama Abang."

Ali mengecup puncak kepala Gisel yang kini tertutup hijab. Adiknya ini sedang dalam tahap pembelajaran untuk menutup auratnya. Ali dan keluarga tentu saja senang, walaupun memang masih lepas pasang setidaknya sudah mau belajar dan semoga kedepannya konsisten memakai hijab.

"Udah makan?"

"Belum." Rengeknya.

"Yaudah kita makan di tempat biasa mau?"

"Mau." Pekik Gisel membuat Ali gemas. Setidaknya kehadiran Gisel membuat mood Ali meningkat.

Mereka pun menuju restoran favorit keduanya. Tanpa Ali sadari bahwa ia baru saja satu tempat dengan orang yang sangat ia cintai.

Begitu sampai di restoran, mereka memesan menu favoritnya. Sembari menunggu makanan datang Ali memainkan ponselnya dan membuka sosial media miliknya. Ia membuka story instagram Prilly dan ia terkejut jika tadi ia berada ditempat yang sama.

"Ya Allah kenapa engkau belum mempertemukan kami? Padahal kami di tempat yang sama." Batinnya meratap.

"Bang."

"Ah kenapa sel?"

"Abang kenapa melamun?"

"Gapapa."

"Yaudah, ayo makan udah dateng."

Ketiganya pun makan dalam diam, Ali masih terus kepikiran dengan story Prilly.

***
Gimana part ini?
Jangan lupa vote dan comment!
Aku bakal update kalo ada waktu ya, di usahain setiap hari.

Salam Dilan...

Behind The Scene New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang