01

2.3K 177 1
                                    

Warn! Hanya cerita karanganku aja.

Happy Reading👋











"Adek turun! Sarapan udah siap! "

"Iya, bunda... Bentar lagi"mendengar teriakan sang bunda, Doyoung cepat-cepat mengancing seragam miliknya.

Kakinya ia langkahkan untuk keluar dari kamar, menuruni tangga, lalu menuju ruang makan.

"Hari ini jadwal bunda di kantor padat. Nanti kalau semisal bunda pulangnya malam, kamu nggak papa?"tanya sang Bunda pada anak satu-satunya, sambil mengoleskan selai coklat ke roti tawar, lalu memasukkannya ke dalam kotak bekal.

"Iya. Nggak papa"

"Bener, ya? Nanti kalau ada sesuatu, telpon bunda. Sopirnya udah siap di depan. Terus nanti kalau mau keluar, harus izin bunda ya. Harus di temenin sopir juga. Jangan keluar sendiri"

"Iya... Doyoung tahu.... "

"Anak pinter. Anak siapa? "

"Bunda Je"

"Good boy.... Kalau gitu bunda berangkat ya. Semoga hari kamu menyenangkan"Bunda melambaikan tangannya.

Sebut saja, Kim Jennie. Doyoung memanggilnya dengan sebutan 'Bunda'. Jennie merupakan janda beranak satu. Meski janda, tapi bukan sembarang janda. Jennie adalah definisi janda kaya raya.

Doyoung memakan sarapan yang sudah di siapkan sang bunda.

Kalau ada yang bertanya, kenapa bukan asisten saja yang memasak?
Jawabannya simpel. Jennie lebih suka memasakkan anaknya sendiri. Namun jika memang ada suatu hal yang membuatnya berhalangan memasakkan anak kesayangannya, ia baru akan menyuruh salah seorang asisten untuk memasakkan Doyoung.

Jadi, ya... Asisten di rumah ini lebih sering membersihkan rumah, serta belanja bahan dapur saja.

Tak jarang Jennie juga memasakkan beberapa asisten di rumahnya, satpam, serta sopir.

Selagi ada waktu luang, ia akan berkutat dengan dapur kesayangannya.

Namun, terkadang ia juga hanya akan memasakkan makanan untuk Doyoung. Dan berakhir meminta maaf pada asistennya karena menyuruh mereka masak sendiri.

Jabatan tak membuatnya sombong. Itulah Kim Jennie.






To Be Continue🐰

INTROVERT-BbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang