07

604 86 4
                                    

Warn! Hanya cerita karanganku aja.

Happy Reading👋...














• 

Sudah terhitung dua hari Sunghoon tidak masuk. Dan selama itu pula Doyoung merasa sangat bosan.

Asik dengan lamunannya, tiba-tiba pintu kelas itu terbuka. Menampilkan wali kelasnya yang sedang membawa tumpukan buku.

"Doyoung. Kebetulan sekali. Boleh ibu minta tolong? "

"Apa yang bisa di bantu? "

"Tolong antarkan buku ini ke meja saya"

"Oh. Iya, bu. Nanti saya antar"

"Maaf ya merepotkan. Terimakasih"

"Iya, bu. Nggak masalah"

Setelah wali kelasnya keluar, Doyoung bangkit dari duduknya, lalu membawa tumpukan buku itu. Mengangkatnya dengan agak susah. Jujur saja. Ini agak berat.

Setelah menempatkan tumpukan buku itu pada tangannya, ia segera melangkahkan kakinya keluar dari kelas itu.

Saat sedang fokus dengan jalannya, tiba-tiba sebuah suara teriakan sampai pada pendengarannya.

"Woy, awas! "Doyoung menoleh ke sumber suara. Matanya membola kaget kala melihat benda bulat yang melayang ke arahnya.

Doyoung menutup matanya. Mau berlari pun kakinya terasa berat.

"Melek. Udah nggak papa kok"

Doyoung membuka matanya. Pantas saja dia tidak merasakan apapun. Ternyata ada seseorang yang menangkap bola itu agar tak terkena kepalanya.

"M-makasih, kak"

"Iya. Lain kali lebih waspada. Apalagi kalau lewat samping lapangan basket"

"Iya"

"Gwe Junkyu. Lo? "

"Doyoung"

"Anak baru? "

"Bukan, kak"

"Kelas berapa? "

"11"

"Oh... "Junkyu mengangguk. Lalu menatap tumpukan buku yang di bawa oleh Doyoung.

"Mau dianter kemana? "

"Ke ruang guru"

"Kayaknya berat. Sini, gwe bantu"

"Eh? Nggak usah, kak. Gwe bisa kok"

"Nggak papa"Junkyu mengambil alih sebagian banyak buku yang berada di tangan Doyoung.

"Ayo"ajaknya. Doyoung hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Junkyu.

"Woy, Kyu. Mau kemana? "Junkyu menoleh ke arah lapangan basket. Mendapati teman satu timnya yang melihatnya bingung.
"Kantor guru. Bentat, kok"jawab Junkyu berteriak.

Kini keduanya berjalan beriringan menuju kantor guru.

"Permisi"

"Eh, Junkyu. Ada perlu apa? "Sahut pak Eunhyuk. Satu-satunya guru yang kini berada di kantor itu.

"Ini, pak, bantuin adek kelas bawa buku"

"Ohh.. Iya. Masuk aja"

Junkyu menoleh pada Doyoung. "Sana. Masuk dulu"

Doyoung mengangguk. Kakinya melangkah ke dekat meja wali kelasnya, lalu menaruh tumpukan buku yang ia bawa di atas meja tersebut. Di ikuti Junkyu.

"Udah? "Tanya Junkyu memastikan. Dan Doyoung hanya menjawabnya dengan anggukan. Lagi.

Junkyu menarik pelan pergelangan Doyoung. Mengajaknya untuk keluar dari kantor guru.

"Yaudah. Gwe duluan, ya"

"Iya, kak. Makasih udah bantuin"

Junkyu tersenyum. "Iya. Sama-sama"
Tangannya terangkat, lalu mendarat di pucuk kepala Doyoung. Mengusak rambutnya pelan.

Hal itu membuat Doyoung terkejut. Kakinya agak mundur.

"Gwe duluan. Da... "Detik berikutnya, Junkyu pergi dari hadapan Doyoung.

Lelaki manis itu memegang dadanya. "Akhir-akhir ini ada apa? "

To be Continue🐰

INTROVERT-BbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang