04

1.1K 131 2
                                    

Warn! Hanya cerita karanganku aja.


Happy Reading👋.....













Bel pulang berbunyi. Menandakan kegiatan belajar mengajar hari ini telas usai.

Doyoung merapikan bukunya lalu memasukkannya ke dalam tas.
Tak lupa, ia memberi pesan pada Siwon untuk segera di jemput.

"Doy"

Doyoung menoleh. Mendapati Sunghoon yang berdiri di depan papan tulis. Entah sejak kapan.

"Kenapa, kak? "

"Lo udah bilang sama pak Siwon, kan? "

"Udah"

"Yaudah deh. Gwe mau cabut duluan ya"

"Iya"

"Lo beneran nggak papa? "

"Nggak papalah. Emang kenapa, sih? "

"Nggak papa. Cuma hari ini tumben banget anak-anak banyak yang udah pulang. Biasanya kan nongki dulu. Sekolah udah lumayan sepi"

"Yaudah. Kan ada guru sama satpam. Tukang kebun juga ada"

"Lo nggak takut? "

"Apasih, kak? Serius deh, aku nggak papa. Dipikir aku anak kelas lima sd? "

"Nggak gitu. Ya lo pikir aja, tiba-tiba ada orang asing ngedeketin elo. Terus ngajak ngobrol ini itu. Terus tiba-tiba lo ngik-ngik gimana? Nggak lucu"

"Emang nggak lucu. Tapi mana ada orang asing masuk area sekolah? Orang di depan ada satpam"

"Iyasih. Tapikan.... Eh, woy! Yedam!"
Sunghoon berhenti berbicara pada Doyoung sejenak, lalu memanggil nama orang yang baru saja lewat depan kelas Doyoung.

Doyoung menautkan alisnya bingung. Yedam? Sepertinya nama itu tidak terlalu asing baginya.

"Kenapa? "

"Bisa minta tolong nggak? "

"Apaan? "

"Temenin temen gwe, bisa? "

Doyoung memutar bola mata malas. Sunghoon terlalu berlebihan.

"Siapa temen lo? "Tanya Yedam, sembari mengintip ke dalam kelas.

"Doyoung? "

"Iya. Lo bisakan ya? Bisa lah. Gwe ada urusan. Entar pas sopirnya dateng, elo boleh pulang. Cuma nemenin doang. Nggak nganter. Bisa? "

"Bisa-bisa aja"

"Nah, sip. Yaudah Doy. Sama Yedam ya. Baik-baik. Jangan ngik-ngik ya. Udah kenal Yedam kan? Udahlah. Masa belum. Yaudah. Gwe cabut. Bye~"

Sunghoon melambaikan tangannya kepada dua orang temannya. Dan setelah Sunghoon pergi, kini suasana hening. Yedam dan Doyoung diam. Hanya beradu mata saja. Hingga akhirnya, Yedam memutuskan berbicara lebih dulu.

"Ayo tunggu sopir kamu di depan"ajak Yedam dengan senyumannya.

Doyoung mengangguk saja. Lalu membuntuti Yedam dari belakang.

"Duduk di sini dulu, ya"

Lagi-lagi Doyoung mengangguk. Ia terlalu grogi berbicara dengan orang baru. Selalu seperti itu. Bahkan Doyoung ragu membuka mulut. Takutnya ia berbicara dengan banyaknya ke-typo-an karena rasa groginya. Kan tidak lucu.

"Doyoung kelas 11, kan? "

Doyoung mengangguk.

"11 apa? Ipa atau Ips? "

"Ekhem. Ipas"

"Hah? "

"E... Ipa. Maaf, typo"

"Oalah.... Sama, dong. Kenal Sunghoon udah lama, ya? "

"Iya"

Yedam mengangguk. "Santai aja. Jangan grogi gitu. Kakak bukan hiu, kok"ujar Yedam, dengan senyumannya.

'Nggak bisa. Doyoung grogi'
"Iya, kak. Maaf"

Tak lama kemudian, sebuah mobil warna hitam memasuki area sekolahnya. Siwon keluar dari dalam mobil itu, lalu tersenyum pada Doyoung.

"Itu udah di jemput, kan? "

"Iya, kak. Maaf"

"Hah? "

"Iya"

"Oh... E.... Oke. Yaudah. Kakak duluan ya, Doy"

"Iya, kak. Maaf"

"Iya-iya. Nggak usah minta maaf mulu. Yaudah, duluan ya. Da~"Yedam pergi, dengan melambaikan tangannya pada Doyoung.

Doyoung cepat-cepat menghampiri pak Siwon dan masuk ke dalam mobilnya.

"Siapa, den? "

"Kak Yedam, om"

"Om? Aden manggil saya om?"

"Eh, pak maksudnya"

Tuh, kan. Doyoung kembali typo.






To Be Continue🐰


INTROVERT-BbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang