PART 2

6 0 0
                                    

•••

KRIINGGG (Bel pulang berbunyi)

"Wah, udah pulang aja nih." Ucap Accy dalam hati.

Tiba-tiba...

"Halo, kamu Accy kan?" Seorang perempuan bertanya kepadanya.

"I-iya." Jawab Accy gugup.

"Kenalin, Aku Ifa. Kita sekelas loh." Ucap Ifa sambil mengarahkan tangannya ke Accy.

"Oh? Kita sekelas? Salam kenal ya." Ucap Accy sembari bersalaman dengan Ifa.

"Iyaa." Jawab Ifa.

"Gue pulang dulu ya, mau makan. Laper." Pamit Accy.

"Ngomongnya jangan pake Lu, Gue. Kesannya kasar." Tegur Ifa.

"Eh? Maaf ya, udah kebiasaan kaya gini. Hehe."

"Iya, lain kali diubah kata-katanya." Ucap Ifa.

"Okee."

Accy pun pergi meninggalkan Ifa.

"Hari pertama sekolah, bener-bener ga sesuai ekspektasi. Mulai dari Fika yang ngomongnya ceplas-ceplos, terus pas pulang ketemu lagi sama Ifa yang ga bolehin ngomong pake Lu, Gue. Aduhh ada-ada aja." Accy menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berjalan ke arah gerbang sekolah.

Beberapa saat kemudian...

"NON!" Teriak seorang laki-laki dari dalam mobil.

"Eh? MAS BAMBANG?" Saut Accy.

Mas Bambang turun dari dalam mobil dan menghampiri Accy.

"Non, maaf tadi saya teriak-teriak manggilnya." Ucap Mas Bambang.

"Gapapa kok Mas, santai aja. Saya juga agak budeg anaknya."

"Ga boleh gitu Non, nanti kalo jadi budeg beneran gimana?" Tanya Mas Bambang.

"Yang rugi kan Mas, bukan Saya."

"Kenapa jadi Saya yang rugi Non?"

"Kalo Saya budeg, Mas Bambang pasti teriak-teriak mulu manggil saya. Ntar suaranya habis." Ucap Accy.

"Non, bisa aja."

"Bisa dongg, kan Saya pinter." Ucap Accy membanggakan dirinya.

"Ayo pulang Non, Saya tadi disuruh Bapak buat jemput Non." Jelas Mas Bambang.

"Yaudah ayok, jangan kelamaan, Saya laper." Ucap Accy.

"Siap Non."

Sepanjang perjalanan pulang Accy hanya menikmati pemandangan sambil mendengarkan musik kesukaannya di dalam mobil.

Sesampainya di rumah...

"Aduhh, akhirnya sampai juga." Ucap Accy.

"Bentar Non, jangan turun dulu." Ucap Mas Bambang.

"Lah? Kenapa Mas?"

"Sebentar, Non." Mas Bambang turun dari dalam mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Accy.

"Yahh, cuma mau bukain pintu doang toh? Saya bisa sendiri Mas, ga usah dibukain."

"Gapapa Non, ini udah jadi kewajiban Saya." Ucap Mas Bambang.

"Besok kalo Mas Bambang bukain pintu lagi Saya ga mau turun." Ucap Accy sembari turun dari mobil.

"Kenapa Non?" Mas Bambang bertanya lalu menutup pintu mobil.

"Suka-suka Saya."

"Maaf Non."

"Iyaa, gapapa kok Mas. Besok-besok biar Saya sendiri aja yang buka pintunya ya."

"Siap Non."

Accy pun mulai memasuki pintu rumahnya yang besar.

"Maa, Paa, Accy pulang." Teriak Accy.

"Maaf Non, Bapak sama Ibuk lagi di kantor. Pulangnya besok pagi. Ada urusan mendadak katanya Non." Jawab Bibi dari dalam rumah.

"Bi? Jadi Bibi dari tadi sendirian di rumah?" Tanya Accy.

"Iya Non."

"Hmm gitu."

"Non mau makan? Bibi udah masakin makanan kesukaan Non." Tawar Bibi.

"Wahh mau banget Bi, kebetulan Aku laper banget. Hehe."

Di ruang makan...

"Silahkan duduk Non, sudah ada semua makanannya."

"Oke Bii."

"Eh Bibi ga makan?" Tanya Accy.

"Bibi belum makan juga Non."

"Sini Bi, kita makan bareng, ajak Mas Bambang juga." Ucap Accy.

"Gausah Non, Bibi nanti makannya sendiri aja di dapur."

"Ga ada penolakan, ini pemaksaan. Bibi harus makan bareng Aku sama Mas Bambang disini." Tegas Accy.

"Baik Non, Saya panggilkan Mas Bambang sebentar ya Non."

"Oke Bii."

Setelah memanggil Mas Bambang...

"Ayo makan Bi, Mas. Lauknya banyak. Ini tadi Bibi yang masak ya Bi? Enak banget pasti." Ucap Accy.

"Terimakasih ya Non."

"Iya Bi, sama-sama. Tapi bener loh Bi, masakan Bibi emang paling juara." Puji Accy.

"Ah, Non bisa aja."

"Ayo, Lanjut makannya." Ucap Mas Bambang.

Accy, Bibi, dan Mas Bambang makan dengan lahap.








LET IT BETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang