Waktu telah menunjukkan pukul 11 lewat ketika mereka berkumpul diruang rawat Lisa. Chaeyoung, Jennie, Jisoo, dan Dara datang satu jam yang lalu. Mereka ditelepon oleh Seunghyun. Sedangkan Joohyun yang memang berniat ke rumah sakit datang ketika Sehun dan yang lainnya baru datang dari kantin.
Dara terlihat termenung menatap putrinya. Satu jam yang lalu dia dan yang lainnya telah mendengar kebenaran. Tidak pernah dia sangka putrinya begitu kuat menjalani semuanya sendiri. Terlebih lagi dia terkejut mendengar keinginan Sehun.
Chaeyoung duduk disofa. Air matanya masih terus mengalir. Sementara yang lain diam. Diam yang penuh dengan luka.
"Sehun, kau yakin?" tanya Seunghyun memecah keheningan.
Sehun yang tadi hanya diam menatap kekasihnya kini beralih menatap Seunghyun. Sejurus kemudian dia tersenyum. "Aku yakin, Hyung. Ini mimpiku. Mimpi kami berdua" ujar Sehun mantap.
"Lalu bagaimana jika keluargamu tidak setuju?" tanya Jongin.
"Aku sudah tidak mempunyai siapapun selain Joohyun Noona. Dan aku yakin, Joohyun Nonna tahu apa yang aku inginkan dan aku butuhkan" ujar Sehun menatap Joohyun.
Semua yang ada kini menatap Joohyun. Menunggu jawaban tentang pernyataan Sehun satu jam yang lalu.
Joohyun yang berdiri tepat disamping pembaringan Lisa menatap Sehun lalu tersenyum."Aku tidak memiliki alasan untuk menentang keinginannya. Sudah cukup aku melihat dia tersiksa selama 2 tahun. Apapun resikonya, aku akan mendukungnya" ujarnya sambil mengelus kepala Lisa penuh sayang.
Semua yang ada diruangan kecuali Sehun. Memikirkan keinginan Sehun. Hanya satu pikiran mereka. Cinta. Hari ini mereka melihat wujud cinta yang begitu besar dari Sehun maupun Lisa.
"Jadi, kapan semuanya akan dilakukan?" tanya Jennie.
"Secepatnya. Lebih cepat lebih baik. Aku tidak ingin membuang waktu" ujar Sehun.
"Lisa tidak salah cinta padamu, Sehun" ujar Chaeyoung pelan.
"Cinta tahu. Tahu mana yang pantas untuknya. Yang pantas bersatu" ujar Sehun tersenyum.
"Terima kasih sudah ada dihidup Lisa, nak" ucap Dara.
"Jangan berterima kasih, Eomma. Ini sudah kewajibanku. Seharusnya aku yang berterima kasih pada Eomma. Karena Eomma melahirkan bidadari untuk Sehun" balas Sehun.
Semuanya tersenyum mendengar perkataan Sehun. Kini mereka percaya. Cinta memang membuat seseorang menjadi gila. Gila yang sadar. Sadar bahwa kegilaan yang membawa kebaikan pada cinta itu sendiri.
"Aku percaya padamu, Sehun. Dan kau, Lili. Kau beruntung memiliki Sehun" batin Chanyeol.
Sehun tersenyum menatap Lisanya. Senyuman indah dibalik sedih yang membuncah. "Lili, kau ingat janji kita? Ini akan terwujud segera. Aku sudah sejak lama menunggu ini. Dan aku yakin kau juga" batin Sehun.
Sehun berjalan kearah pembaringan Lisa. Mengambil tempat disamping Joohyun. Mengambil kursi, duduk. Lalu menggenggam tangan Lisa.
"Andai kau baik-baik saja seperti dulu. Hari ini. Seperti biasa saat kita bertemu. Aku pasti akan meletakkan kepalaku dipangkuanmu dan bermanja padamu. Segeralah bangun, sayang. Aku rindu bermanja padamu" batin Sehun.
"Sehun, Eomma pulang dulu. Nanti malam Eomma datang" ujar Dara mengejutkan Sehun.
Sehun mengangguk. Sehun menatap Dara hingga Dara keluar dari ruangan itu. Hanya dia dan Lisanya kini. Tidak ada yang lain. Mereka telah pulang tadi.
"Hei, sayang" ujar Sehun sambil menatap Lisa. "Kau baik-baik saja disana?" lanjutnya. "Kau akan bangun, kan? Aku akan mewujudkan mimpi kita dan semua sudah setuju, bahkan Eomma dan Seunghyun Hyung" tambah Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG DIA [END] ✓
غير روائيTidak ada yang menduga. Dia pergi begitu saja. Meninggalkan luka pada masing-masing hati yang mengenalnya. Tidak ada kata berpisah. Membuat semuanya bertanya. Terpaksa mengulang kembali memori mereka masing-masing tentang dia. Mencari jawaban tenta...