prolog

19 1 0
                                    

Suara raungan dari makhluk-makhluk besar berwarna hijau itu memenuhi gua besar yang berada di pantai terpencil dan paling berbahaya. Suara itu hampir berhenti jika pria berkacamata tidak melanjutkan mengirim cairan berwarna hijau yang melewati selang-selang panjang ke pembuluh darah makhluk-makhluk tersebut. Dua sosok berjubah yang berdiri di atas mereka hanya diam, tak berminat ikut campur pada pemandangan yang ada di depan mata mereka.

"Tempat ini sempurna," ucap si pria berkacamata pada dua sosok berjubah di atasnya, berdiri dengan pijakan tak terlihat di udara.

Dua sosok itu tak menjawab tapi ketiganya sepakat bahwa tempat ini benar-benar sempurna untuk menjalankan penelitian yang tidak ingin diketahui orang. Sebenarnya pantai ini tidak buruk malah justru cantik, memiliki pasir putih dan warna laut yang cantik. Tetapi ada alasan bahwa tidak ada satupun pengunjung yang datang. Ombak yang besar, makhluk buas yang kerap terlihat, ular laut yang berbahaya karena racunnya yang mematikan tersebar di air lautan juga pasir pantai, juga karang yang tiap hari ditabrak ombak besar. Tentu saja bagi manusia biasa akan sangat berbahaya berjalan di sekitar sini jadi pemerintah melarang pengunjung datang dan menetapkan pantai ini sebagai pantai berbahaya. Penjagaan ketat dilakukan di sekitar bibir pantai dan sebelum memasuki kawasan pantai tetapi bagi dua sosok berjubah itu bukan hal yang serius.

Penjagaan dari pihak militer yang dimana para penjaganya dilengkapi dengan senapan tentu saja bukan masalah besar. Dua sosok itu bukan manusia biasa. Lagipula, manusia biasa mana yang akan berperilaku biasa saja setelah melihat sosok-sosok bertubuh besar berwarna hijau dan coklat yang kini berada di kerangkeng. Sosok yang hanya bisa dilihat dalam buku dongeng maupun media internet tanpa foto asli oleh manusia biasa. Goblin dan Orc yang dianggap hanya makhluk dongeng oleh manusia biasa itu kini menjadi objek penelitian bagi pria berkacamata.

"Selesaikan semuanya hari ini," salah satu sosok berjubah angkat bicara. Suaranya adalah lelaki. Si sosok berkacamata hanya tau ini tentang sosok berjubah yang selalu mengunjunginya setiap hari. Selalu sosok yang sama, pria berkacamata mengetahuinya dari suara. Jubah panjang yang menutupi seluruh tubuh membuat pria berkacamata sulit menebak identitas asli keduanya tetapi ia tau bahwa keduanya sangat kuat.

"Baik," jawab si pria berkacamata.

Jadi ia tak pernah berani melawan.

The Chosen : Benang Takdir 3 SaudariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang