《三》

106 13 3
                                    

Happy Reading

Mengandung kata kasar di beberapa part.
----------
-- 3》三『san』?

      BINTANG adalah benda luar angkasa yang mengeluarkan atau memiliki cahaya sendiri. Bersinar terang di dalam gelapnya angkasa. Cahayanya dapat di lihat dalam kejauhan berjuta kilometer, bahkan melebihi dari semua itu.

Tuhan menciptakan benda bersinar itu dengan tujuan tertentu. Tidak ada yang tahu apa yang di maksud, yang pastinya, keberadaannya bertujuan menyinari gelapnya angkasa dan menerangi planet di mana tempat makhluk hidup berada.

Krriett..

Suhu dingin dan tampilan berbagai jenis makanan dan minuman hadir tatkala lemari pendingin 2 pintu di buka.

Mansion dengan 5 lantai ini terasa sangat sepi. Bukan hanya karena tidak ada asissten, melainkan para kriminal kejam itu sedang menjalankan misi.

Bulu kuduk berdiri merinding saat merasakan hawa dingin dari lemari pendingin yang baru saja di buka, sensasi ini semakin memburuk dengan keadaan mansion yang hanya di terangi oleh cahaya bulan.

Deting jarum jam terdengar nyaring di kesunyian mansion. Sungguh, suara detingan itu seolah menimbulkan pikiran negatif.

Dirinya mengupat dalam hati dan berdoa supaya para kriminal itu cepat pulang, ia sudah tidak tahan dengan semua ini.

'Ck sialan, mereka kapan pulang dah? Udah jam setengah 1 tapi belum pada pulang, merinding anjir'

"Akhirnya sampai."

"Capek bener gila."

"Kau yang keenakan nyiksa dia, jadi pulang lama."

"Loh, mikey aja ngebolehin, jadi jangan komen."

"Bacot diem. Bisa ga sih, pulang dari misi ga perlu pake adu bacot segala, pusing nih kepala."

"Y."

"Nying."

Panjang umur buat mereka, baru saja di omongin sudah datang orangnya. Tapi kedatangan mereka malah membuat si maniak susu terkejut sampai tidak sengaja menjatuhkan gelas susu yang di pegangnya.

Prangg!!

"U-ups.."

"Siapa?"

Lontaran pertanyaan dari salah satu mereka membuat tubuh perempuan muda ini bergetar, auranya sangat mengintimidasi.

Ia berjongkok, memungut pecahan kaca dari gelas yang di jatuhkannya. Dia ragu, apa mereka akan memarahi dirinya karena memecahkan gelas? Dan tidak tidur padahal sudah di suruh?

Entah mengapa, dia merasa tidak menjadi petinggi melainkan menjadi gadis yang di pungut Bonten.

Pikiran yang melayang di tambah gelapnya mansion membuat jarinya teriris serpihan kaca. Dia meringis, "Ck, sialan."

Terang. Lampu dapur sudah di hidupkan oleh mereka, manik abunya menyipit berusaha beradaptasi dengan cahaya.

"Loh, (Name)?"

"O-oh hai.."

(Name) masih menyipitkan mata, tapi atensi mereka teralihkan dengan darah yang mengalir dari telapak dan jari milik (Name).

"Hei, tangan kau kok bisa berdarah?!"

"Sanzu bodoh, ga liat kaca itu hah?" kesal Rindou.

"Maaf sudah mecahin gelas kalian.."

"..."

"Kalian gimana sih, udah tau tangan dia luka tapi malah di liatin doang." ucap salah satu orang yang masih waras.

𝐀𝐏𝐔𝐑𝐀 ┋ 𝐁𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang