POV RAY
Aku membawa Merlin sampai ke kamarnya sehabis pesta penerimaan siswa baru Themia. Seperti merawat orang mabuk pada umumnya, dia aku baringkan di kasurnya, aku lepaskan sepatu dan kaos kakinya, lalu aku lepas juga kemeja yang dia pakai. Ada kaos putih polos dibalik kemeja itu, setidaknya kaos itu akan membuatnya tidur lebih nyaman dan adem.
"ngghhh " Dia menggaruk badannya saat tertidur. Bisa kulihat kuku Merlin adalah jenis kuku yang cukup panjang dan tajam. Kulit putihnya memerah saat dia menggaruk tanpa sadar.
"Mer, jangan kuat-kuat garuknya, nanti luka" aku tahan tangannya, dan yang Merlin lakuin malah mendekap tanganku ke dadanya seperti guling.
Rasanya hangat, tapi posisinya gak enak karena aku harus membungkuk sejajar kasur. Sebenarnya aku tidak keberatan dengan tindakan itu, tapi pinggangku bisa encok. Merlin kelihatan kelelahan sekali, mukanya sedikit merah dan sesekali mulutnya bergumam enggak jelas.
Badannya mulai berkeringat, tubuhnya semakin hangat dan tangan serta kakinya gemetar. Aku berbaring disampingnya dan mendekap dia sampai benar-benar tenang. Entah bagaimana tubuhnya bereaksi terhadap alkohol tapi yang dia alami sekarang seperti pasien tipes akut.
Perlahan aku melepaskan diri. Setelah aku pastikan dia tidur dengan nyaman aku keluar dari kamarnya. Aku berjalan menuju ke dapur untuk mencari minuman di kulkas karena aku juga memang lumayan haus.
"Mabuk Merlin?" tanya Mami yang menghampiri ke dapur.
"Iya, aku juga gak tahu kalo dia mudah mabuk anaknya" balasku dan minum air.
"Seneng ya kamu sekarang, impian kamu dari kecil untuk punya adik udah kecapai." ucap Mami sambil tersenyum.
"Merlin emang ketus, tapi dia ada disini aja aku udah seneng banget mi"
Mami ngelus rambutku "Maaf ya nak kalau kamu kesepian karena Mami. Maaf juga karena Papi Merlin membuat keputusan yang bikin Merlin benci dengan kamu. Tapi Mami percaya, kamu dan dia bakalan bisa jadi saudara yang saling sayang. Kaya kamu dan Arthur dulu"
Aku tersenyum dan mengangguk ke Mami "Merlin anak baik Mi, dia cuma butuh waktu untuk beradaptasi dengan keluarga kita. Mungkin bakalan lama tapi Ray bakalan sabar menunggu Merlin bisa terima Ray sebagai abangnya."
"Kamu tidur di kamar Merlin ya malam ini, takutnya dia masih pusing ato apa gitu kan-"
Aku mengangguk dan masuk ke kamar Merlin lagi. Dia tidur pulas mengangkang di kasur dengan perut terlihat jelas karena bajunya terangkat sampai leher. Aku ambil karpet dan tidur di lantai. Sebelum tidur kembali aku cek keadaan Merlin, setelah dia ada di posisi paling nyaman, aku bisa tidur dengan tenang.
////
"Woy bangun" terdengar suara dari atas tubuhku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merlin Kumbang dan Anak-Anak Durhaka
RandomNama gue Merlin Keadaan memaksakan gue untuk tinggal dengan Papa dan Istri barunya. Sang pelakor ternyata udah memiliki anak dan gue terpaksa harus deket dengan anak itu Ray. Gimana gue bisa deket dengan dia disaat hari-hari gue setelah kepindahan s...