Chap 4. Naga

98 15 11
                                    

Chapter ini adalah chapter baru yang dibuat dalam versi Remake.

Silahkan komentar
Kasih tahu kalo ada typo
Ramein vote dan komen
Terima kasih
Selamat membaca

Pov Ray

"Ngapain elo sok keren tadi?" Tanya Merlin yang duduk di mobil, melipat tangan depan dada dan memasang wajah kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain elo sok keren tadi?" Tanya Merlin yang duduk di mobil, melipat tangan depan dada dan memasang wajah kesal.

"Sok keren gimana Mer?" Tanyaku bingung.

"Ray, elo itu hampir 18 tahun Ray. Jangan sok polos, sok imut, gerak dan ngomong kaya anak 5 tahun. JANGAN!!!" Bentaknya yang menyipitkan matanya yang udah cukup sipit.

"Aku emang gini, Mami ngajarin aku lembut sama orang lain"

"Freak Ray, aneh, gak normal. Ditambah tadi elo buka-bukaan nunjukin badan Lo ke orang-orang di tengah lapangan. Biar apa coba?"

"Panas, gerah, keringetan" jawabku sejelas mungkin.

"Elo cuma pengen pamer badan elo kan? Biar di lirik cewek-cewek"

Aku menoleh dan mengerutkan kening "Kok Merlin mikir ke situ?"

"MERLAN MERLIN MERLON MERLEN!!! JANGAN PANGGIL NAMA GUE ANJINGG!" dia yang geram meremas sandaran kursi di mobil kami sampai supir menoleh penasaran.

"Nama kamu Merlin kan?"

"Tai" Merlin tampak kesal maksimal, dan itu buat dia makin imut "Percuma ngobrol sama orang gila kaya Lo"

"Aku gak gak gila Mer. Aku normal. IQ aku 135"

"Gak ada orang waras yang telanjang dada lari keliling lapangan pake celana ketat sampe biji nya ngejendol kaya Elo Ray"

"Ada"

"Siapa?"

"Ya Aku"

"Diem deh, sekali lagi elo ngomong mulut Lo gue robek ya Ray" ancam Merlin.

"HM HM" aku diam dan menutup mulut.

Notifikasi masuk ke handphone kami. Undangan Party anak baru sampai di grup kelas dan itu ngebuat Merlin tersenyum. Aku melihat di grup Cowok Keren kalau para senior udah nyiapin pesta yang meriah untuk kami nanti malem.

"Gue pake baju apa?" Gumam Merlin.

"Gak usah dateng" celetukku.

"Dih, elo siapa larang-larang gue hah?"

Merlin Kumbang dan Anak-Anak DurhakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang