"......SEPIAN......."

41 10 6
                                    

.

Pagi datang, menjemput seluruh gadis di rumah menuju Senin yang melelahkan. Dihari biasa mereka harus bangun setidaknya jam lima, mandi dan siap siap. Jam 6 harus sudah siap dan rapi, mereka akan sarapan sampai jam setengah 7, Lea dan ellza yang memasak. Setelah sarapan sibuk dengan urusan masing masing.

Sekarang masih 6.25 mereka sedang sarapan bersama, topik hari ini adalah masalah Izyan dan Lena. Lea bertanya apakah mereka akan menyelesaikan pagi ini, atau nanti siang di persidangan. Tentu saja pagi ini, jadi mereka di dudukkan berhadapan. Hasilnya adalah Izyan kembali yang harus minta maaf, aslinya dia harus mengganti kaca Lena, tapi Lena menolak bisa bisa entah kaca model bagaimana yang akan dia berikan, jadi lebih baik beli sendiri bukan.

Persidangan yang dimaksud disini bukan persidangan di pengadilan, persidangan ini adalah cara mereka menyelesaikan masalah. Mereka akan berkumpul di meja makan mendiskusikan tentang masalah masalah yang terjadi, seperti kemarin saat kucing izyan yang membuat ellza marah, dan sekarang izyan lagi bersama Lena.

.

Jam 7 kurang 15 menit, Ala dan Velly berangkat, sekolah masuk jam 7 lewat 20. Mereka jalan kaki sekitar 10 menit hingga sampai di gerbang sekolah.

Dikelas masih sepi, hanya ada 3 orang yang sudah berangkat -lima dengan mereka. Biasa kelas akan ramai saat 5 menit sebelum masuk, itupun masih banyak yang terlambat.

Masih 25 menit sebelum masuk, Ala memilih tidur sedangkan Velly menyalin tugas Bahasa Indonesia milik Ala, kemarin mereka mengerjakannya bersama, dengan bantuan Lena juga. Tapi hanya Ala yang menulis, jadi sekarang saatnya Velly menyalin.

.

Sudah 10 menit lebih Ala tertidur, dan Velly juga sudah meletakkan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai bantal nya, ya dia ikutan tidur

Bosan sekali, dia melirik jam tangannya 07:18. Pas sekali, bosannya tidak akan bertahan lama sekarang. Jarinya menghitung....

Satu....

Dua...

Tiga....

Empat....

Ala tidak menyebutkan angka lima tapi tangannya langsung mengarah pada pintu kelas. Dan benar saja..

"HALLOOO, SEVIAN GANTENG SUDAH DATANG, SELAMAT PAGI WAHAI PARA PENGHUNI KELAS"

"DAN, HAII BESTIII CIAN DISINI~"

Sepertinya ini bukan keberuntungan Velly, dia terkejut setengah mati dari tidurnya. Dia pikir ada siluman lumba-lumba seperti di mimpinya.
Bayangkan setiap pagi mereka harus mendengar suara melengking itu, semoga sehat sehat saja telinga mereka.

"Lly pinjem buku bahasa". Sudah bukan suara melengking lagi kok jadi aman.

"Nah" jelas sekali dari mukanya dia sedang menahan kekesalan, sudah datengnya teriak-teriak, ngagetin Velly dan sekarang dengan santainya dia meminta buku tugas, tidak bisakah dilihat muka Velly yang penuh kekesalan?. Ah sudahlah, akhirnya juga tetap Velly berikan, beruntung dia sudah selesai menyalin. Sevian mengambil buku nya dan duduk di meja nya, dibelakang Ala-Velly.

Oh ya kalian sudah tau Sevian? Dia sahabat Ala sejak kelas 3 SD, bahkan sebelum ada Velly dirumah. Terhitung sudah 8 tahun mereka berteman, terlebih lagi rumah sevian hanya berjarak 3 rumah dari rumah Ala; itu rumah sevian sendiri bukan rumah orang tuanya, dia masih tinggal di rumah orang tuanya rumah itu biasa digunakan ketika teman temannya ingin bermain atau bekerja kelompoknya di rumah sevian, rumah itu juga sevian tempati saat orangtuanya sedang pergi keluar kota ataupun keluar negri, karena dia lebih bebas disini tanpa adanya art. Tidak ada yang tau dimana rumah orang tua sevian, hanya Ala dan Velly yang tau.

Hai, Ala || Melodi Terakhir Milik AlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang