Drrttt ... Drrttt
"Assalamu'alaikum Halo, sudah ada perkembangan?" tanya seorang lelaki paruh baya kepada orang di sebrang sana.
"Wa'alaikumussalam, sudah Tuan, saya mendapatkan informasi Nona bersekolah di salah satu sekolah keluarga Rizaldi," jawab pria itu.
"Rizaldi? Baiklah, terimakasih atas kerja kerasmu." balas lelaki paruh baya itu.
"Sama-sama Tuan, senang saya dapat membantu"
"Tetap awasi perkembangan pencarian putriku, Assalamu'alaikum." sambungan telpon dimatikan setelah mendengan balasan salam dari orang di sebrang sana.
"Bagaimana kabar putri kita?"
Lelaki paruh baya itu menatap sang istri yang ia tahu sedari tadi memperhatikannya. Menghela nafas sesaat sebelum menjawab, "Mereka dapat informasi kalau putri kita bersekolah di salah satu sekolah keluarga Rizaldi, tapi aku tak tahu pastinya bagaimana."
Nampak binar mata penuh harap dimata sayu wanita itu. Tak dapat dipungkiri puing-puing harapan itu kembali ada, harapan untuk bisa bertemu dengan buah hati yang sangat ia rindukan.
"Segera cari dia, aku sudah sangat merindukannya." nada bicara wanita yang tak lagi muda itu nyaris seperti berbisik, air matanya meluruh tanpa bisa dibendung.
"Tentu sayang, kita akan segera menemukan putri kita secepatnya. Kumohon, bersabarlah sedikit lagi," lelaki itu membawa sang istri ke pelukannya, berusaha untuk menenangkan sang istri yang tak henti menangis.
'Tunggu sebentar lagi putri kecil papa. Kita akan berkumpul sebentar lagi, bersabarlah.'-batin pria itu penuh harap.
__________
"Mau langsung pulang?" Adel selaku satu-satunya yang membawa mobil diantara sahabatnya bertanya.
"Jangan dehh, bosen tau di rumah," sahut Zia sembari merengut.
Zia nampak berpikir sejenak, "Ah, gimana kalau kita ke Kafe lo aja, Bel?" ucap Zia menatap Belva meminta persetujuan.
Belva yang ditatap pun menganggukkan kepalanya, "Boleh."
Mereka bertiga pun serempak memasuki mobil Adel dan melaju meninggalkan parkiran CHS menuju kafe Belva.
C'Dreams Cafe adalah nama dari kafe yang Belva miliki. Terdapat satu alasan yang membuat Belva menamai kafenya C'Dreams Cafe, terdapat alasan lain yang bahkan sampai sekarang tidak diketahui orang lain.
C'Dreams Cafe mengambil tema 'Chemistry and dream', karena selain menyukai laut, Belva juga menyukai kimia. Namun, dibalik itu semua ada satu mimpi terpendam Belva yang menjadi salah satu alasannya tetap berusaha berdiri diatas kakinya sendiri, hingga saat ini.
Bukan hanya anak muda, kafe Belva itu semakin ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan dari hari ke hari. Belva menyajikan beragam spot foto yang instagramable untuk menarik minat pengunjung. Selain itu, keunikan lain dari kafe tersebut adalah corak laut yang Belva poleskan.
Beberapa menit kemudian, mereka telah tiba di kafe dan memilih untuk duduk di bagian indoor kafe mengingat kafe Belva itu memiliki bagian indoor dan outdoor.
"Kalian mau langsung makan?" tanya Belva setelah mereka mendudukkan diri di salah satu kursi.
"Pesan minuman aja dulu," jawab Adel yang di angguki Zia.
Belva menganggukkan kepalanya mengerti. "Gue pesenin, tapi gue mau cek perkembangan kafe dulu sebentar," ucap Belva yang kemudian berlalu pergi.
Adel dan Zia kompak menjawab dengan anggukan, keduanya sudah tenggelam dalam dunia mereka masing-masing dengan handphone di tangan mereka. Dasar anak muda!
KAMU SEDANG MEMBACA
KAITHALA : DO I DESERVE?
Teen FictionDalam hidupnya, tak ada yang lebih Belva inginkan kecuali kehangatan sebuah keluarga. Si gadis malang dengan masalah yang datang bertubi-tubi. Hidupnya mulai berubah saat Belva memasuki dunia putih abu-abu. Kehadiran sosok sahabat yang berdiri bersa...