☾︎ Lookism Fanfiction, Yohan x Readers! ☽︎
(^3^♪
┌─────────── ⋆⋅☆⋅⋆ ───────────┐
╰┈➤ Kisah ini dimulai dari Y/n, seorang gadis berumur 18 tahun sedang berjalan pulang dari sekolahnya. Tiba tiba, ia dihadapkan dengan para laki laki berandalan yang he...
Burung burung berkicauan, sang matahari mulai menampakkan wujudnya. Udara pun terasa sangat sejuk.
Y/n sedang berjalan jalan ditaman dekat rumahnya karna hari ini adalah hari sabtu dan sekolahnya pun diliburkan.
Guk guk guk!!
Terdengar suara anjing menggonggong berlari menuju ke arah Y/n.
"Oh, hai, anjing kecil. Wah, bulumu indah sekali. Sepertinya kau anjing peliharaan, ya?" ucap Y/n sambil bertekuk lutut dan mengelus kepala anjing tersebut. Kulit anjing itu berwarna putih bersih, bulunya pun halus seperti dirawat oleh orang. Tak mungkin anjing itu adalah anjing buangan di pinggir jalan.
Guk guk!
Anjing itu menjilati tangan Y/n. Sepertinya anjing itu sudah nyaman dengan Y/n.
Guk guk guk!!
Tiba tiba, muncul lagi seekor anjing lainnya. Telinga anjing itu berwarna pink, sedangkan warna badannya berwarna putih sama seperti anjing satunya. Ukuran anjing ini lebih kecil dari anjing sebelumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah, kenapa banyak sekali anjing di daerah ini? Apa mereka dibuang oleh majikannya?" kata Y/n sembari ikut mengelus kepala anjing bertelinga pink itu.
"Hm... Yang bertelinga pink akan kuberi nama "Muri", dan yang satunya kunamai "Elliot". Ahaha, namanya keren" kata Y/n tersenyum.
Y/n berniat untuk membawa mereka pulang, tapi ia tak bisa merawat hewan. Alhasil, anjing anjing itu hanya ia biarkan di tepi taman dan Y/n juga memberi mereka makanan dan minuman.
"Baiklah... Kalian baik baik disini. Aku tinggal dulu, besok kalian kesini lagi, ya! Aku akan memberi kalian makanan lagi. Kasihan kalian." ucap Y/n. Lalu Y/n yang sedari tadi bertekuk lutut langsung bangkit, dan meninggalkan anjing anjing itu.
...
"Hosh, hosh, hosh.. Disini kalian rupanya. Kukira kalian diculik seperti Miro waktu itu!" seru Yohan sambil bernafas ter-engah engah. Ia lalu mengusap kepala anjing berbadan putih tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"...??" Yohan melihat ada makanan disamping anjing anjing itu. Ia heran, siapa yang memberikan makanan anjing sebanyak ini?
Yohan lalu melirik keatas bungkus plastik yang berisi makanan anjing itu. Ada surat yang terplester disana.
"Tolong untuk yang menemukan anjing anjing ini bisa dibawa ke rumah kalian untuk dirawat, kasihan anjingnya. Saya menemukan mereka di tepi taman, saya harap yang membaca surat ini akan merawat mereka dengan baik. :D"
Begitulah isi suratnya.
".... Sudahlah. Setidaknya Eden dan Miro tidak diculik." batin Yohan.
Keesokan harinya.
"Eh? Kenapa kalian masih ada disini? Tidak ada yang mau merawat kalian, ya? ...Tapi suratku yang kemarin sudah hilang kok? ...Baiklah kalau begitu, tunggu disini, ya! Aku mau beli makanan anjing untuk kalian dulu." kata Y/n sambil berlari ke supermarket terdekat. ...
Guk guk!!
Tap tap tap!!
Lagi lagi muncul Yohan yang terlihat kelelahan mengejar kedua anjing itu.
Yohan menatap kedua anjing itu dengan tatapan kesal.
"Mengapa akhir akhir ini kalian kabur terus, sih?" kata Yohan.
...
Tap tap tap!!
Terdengar suara orang berlari mendekat. Rupanya itu adalah Y/n yang sudah kembali dari supermarket sambil membawa bungkus plastik berisi dog food dan sebotol air.
Yohan diam saja ketika melihat Y/n memberi kedua anjingnya makanan. Ia memang tak suka banyak bicara.
"Eh..? Kau yang kemarin itu, kan?!?! Siapa namanya.... Louhan! Eh... benar, kan?" kata Y/n saat menyadari keberadaan Yohan.
"... Yohan." kata Yohan dengan jengkel.
"Ah, baik. Maaf. Oh iya, mereka ini anjing peliharaanmu?"
"Eden dan Miro? Iya." tanya Yohan.
"Oooohh, jadi itu nama mereka? ...Berarti yang mengambil suratku kemarin itu kau?"
"Ya." Jawab Yohan singkat.
.... Hening.
"Yoha-" Y/n berusaha membuka topik.
"Baiklah, saya pergi dulu ya. Ada hal penting." Y/n belum selesai berbicara, tapi sudah dipotong oleh Yohan.
"Ah... Sampai jumpa kalau begitu!" Kata Y/n sambil melambaikan tangannya.
....
"Kenapa dia selalu terburu buru? Apa "Hal penting" itu?" Tanya Y/n sambil melihat Yohan dan kedua anjingnya berlari pergi.