°What A Mess° [REVISION]

WAS ° Chapter 04

"Hi, kenalin ini Yacha dari kelas sebelah." Sasha memperkenalkan cewek yang bernama Yacha pada Hilaria.

"Halo." Ucap Hilaria dengan sopan sambil tersenyum.

"Udah gak usah sopan gitu kali, santai aja sama gue." Ucap Yacha terkekeh.

"Budayakan bobrok diawal, jangan diakhir." Lanjut Yacha.

Hilaria hanya terkekeh. Lucu juga Yacha.

"Sebenarnya ada satu orang lagi yang harus gue kenalin ke elu, tapi dianya nya belum— eh itu dia. Kak Laura, sini!" Teriak Sasha melambaikan tangannya ke arah cewek yang menghampiri mereka.

"Sori banget gue telat. Ini si Aksa ngalangin gue terus anjir!" Ucap Laura, menghembuskan nafasnya kesal.

"Kenapa, Kak?" Tanya Yacha penasaran.

"Biasa Bi, Aksa udah ngegodain terus ngintilin gue mulu. Udah ah males gue ngomongin dia." Laura menghembuskan nafasnya lagi kemudian dia melihat Hilaria.

"Btw ini siapa?" Tanya Laura.

"Hilaria Kak, murid baru di kelas gue." Ucap Sasha.

"Salam kenal, Kak." Hilaria mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Laura langsung bersalaman dengannya. "Salken Hi."

Akhirnya mereka berlima mengobrol bersama secara random. Hilaria juga cerita tentang dia tetanggaan sama Ketua OSIS mereka, Javier.

"Eh serius, lo sama Kak Javier tetanggaan?" Tanya Yacha, mengerjapkan matanya.

"Ho'oh, kesel banget gue." Hilaria mendesah pasrah.

"Waduuhh, hati-hati Hi. Kak Javier tuh suka banget ngisengin orang-orang. Entah mau di sekolah ato di rumah, dia selalu berbuat iseng ato prank." Ucap Laura.

"Gue heran dah kok bisa tuh orang di angkat jadi Ketua OSIS?" Hilaria mengerutkan keningnya bingung.

"Gak tau juga sih, walaupun dia suka ngisengin orang tapi dia selalu patuh terhadap peraturan sekolah." Balas Yacha mengangkat bahunya.

"Kagak ada yang waras dah." Hilaria menggelengkan kepalanya.

WHAT • A • MESS

Bel masuk sudah berbunyi. Mereka berempat mulai berpencar untuk kembali ke kelas masing-masing.

"Lu duluan aja Hi, gue mau ke toilet dulu." Ucap Sasha.

Hilaria mengacungkan jempolnya kemudian berjalan menuju ke kelasnya.

"Aduh perut gue kok tiba-tiba mules sih?" Monolog Hilaria dengan pelan, kemudian dia berhenti sebentar di koridor sekolah.

Bruk!

Pemandangan Hilaria mulai gelap. Ada sesuatu yang menutup kepala Hilaria. Cewek itu kesal sampai melepaskan barang itu dari kepalanya.