• 05. Beautiful Day •

74 11 64
                                    

NB : Heyyo~ Fiya back again! Kita sudah mulai memasuki tahap konflik, ya. Yeorobun sudah siap, belum?

Anyway, jangan tertipu dengan judul yang cantik, padahal isi chapter-nya ... Nanti Yeorobun akan tahu. Pokoknya di luar ekspetasi, maybe? Tapi tenang saja, ini baru tahap konflik ringan :D. Oh iya, Fiya mau mengingatkan, bahwa chapter ini sedikit 17+, jadi harap bijak dalam membaca! Dan juga, mulai chapter ini sampai seterusnya, bakalan lebih panjang dari biasanya!^^

Okay, are you ready? So, Happy Reading, y'all!^^

Okay, are you ready? So, Happy Reading, y'all!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul City, 24 November 2015.


Seungmin's POV

"Bagaimana dengan kabar kehidupan baru kalian, apa semua berjalan dengan lancar? Dan juga bagaimana dengan istrimu, apa sudah mengalami tanda-tanda kehamilan?" Minho Hyung tengah memberondongku dengan kedua pertanyaan yang bisa dibilang cukup serius.

"Tentu saja, semuanya baik-baik saja, Hyung. Oh, ayolah Hyung, kami baru saja menikah dua minggu yang lalu, tidak secepat itu juga istriku hamil," jawabku menjelaskan, sekaligus sedikit protes kepada Kakak iparku itu.

Nam Kyu hamil? Kami bahkan baru melakukan hubungan suami-istri sekitar dua minggu yang lalu. Setahuku, proses terjadinya kehamilan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu hingga satu bulan usai berhubungan, jadi tidak mungkin istriku hamil secepat itu.

"Mungkin saja, bukan? Tidak ada yang tahu apa yang Tuhan rencanakan," Minho Hyung tersenyum tipis, "Kudengar itu karena rencana dari Ibu, Bunda, dan istriku, ya? Kamu hanya perlu menunggu kabar, mungkin sebentar lagi,"

"Ah, Hyung~ jangan menggodaku seperti itu, aku malu!" ujarku sedikit protes. "Tentu saja aku menunggunya, jadi berhentilah untuk berkata seperti itu!"

"Aku baru tahu seorang Kim Seungmin bisa merasa malu juga," Minho Hyung tersenyum miring, puas karena berhasil menggodaku. "Aku tunggu kabar dari kalian. Jagalah calon keponakanku dengan baik, ya!"

"Hyung!" protesku lagi dengan kesal, tetapi Minho Hyung sudah pergi menjauh, menghindariku yang akan mengamuk padanya. Aku pun menghela nafas, mencoba untuk tidak emosi karena perkataan Kakak iparku sebenarnya tidak salah juga.

Aku pun kembali fokus dalam membuat minuman, kemudian hendak keluar untuk mengantarkan minuman yang sudah jadi ke salah satu pelanggan café. Saat aku akan keluar dari dapur, terdengar sebuah suara wanita yang tengah memarahi seseorang.

Sebenarnya aku tak ingin lancang, tetapi sepertinya itu adalah suara Hei Ran yang terdengar membentak seseorang. Firasatku mulai buruk, terlebih kata-katanya yang sangat tidak pantas didengar membuatku menduga-duga terjadi sesuatu yang berhubungan dengan istriku. Pasalnya, sejak pernikahan kami digelar, wajah gadis itu tampak tidak bersahabat sama sekali, dan bahkan sering menatap sinis ke arah istriku. Aku memang diam, tetapi dalam hati tentu saja marah. Mengapa ia sangat tidak menyukai Nam Kyu? Apa salahnya? Padahal selama ini Nam Kyu pun jarang berkomunikasi dengannya. Entah apa yang dipikirkan oleh Hei Ran, tetapi mampu membuatku untuk tidak bisa terlalu jauh dengan istriku, takut terjadi sesuatu yang buruk kepadanya.

Waiting For Us | Kim Seungmin [END] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang