Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••
Hari ini ada kumpul keluarga besar, bertepatan di rumah megah milik keluarga Yoon. Biasanya mereka berdua akan menghindari acara tersebut, berdalih tabrakan dengan jam kerja atau kadang mereka tiba-tiba menghilang saja. Tetapi, kali ini berbeda karena Ibu Yoshi meminta mereka untuk datang sembari mengenalkan El kepada keluarga besar.
"Serius nama anak kalian cuma El?" Tanya tante yang sedang berdiri di sebelah Jaehyuk.
"Kanemoto Jourell Kenzie, dipanggilnya El, Jourell, l-nya dua bukan satu." Jawab Jaehyuk dengan penjelasan setelahnya.
"Marganya Kanemoto? Yoon gimana?"
Jaehyuk menggigit mulut dalamnya, mempertimbangkan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ia mengalihkan pandangannya ke Yoshi yang sedang menggendong El sembari menunjukkan bayi tersebut bunga-bunga.
Setelah pertimbangan cukup panjang, bahkan sang Tante sudah mau pergi dari sisi Jaehyuk, ia baru menjawab. "Kita putusin buat Kanemoto dulu, mungkin kalau kita mau punya adek buat El, baru Yoon."
Tante di sebelahnya mengangguk mengerti, lalu menyesap minumannya. "Lumayan ribet ya kalau same sex marriage."
Tawa hambar keluar dari celah bibir Jaehyuk. "Haha, iya."
"Kalau kalian ditanya sama El, kenapa cuma punya 2 ayah tapi nggak punya Ibu, gimana?" Tanya Tantenya lagi.
Kepala Jaehyuk menolak pertanyaan itu, rasanya tak mau ia jawab sama sekali. Pertanyaan itu berputar, ah iya bagaimana jika El menanyakan hal itu padanya di masa depan? Mengingat usia emas seorang anak adalah umur 0 sampai 5 tahun dan di antara keluarga besar, hanya Jaehyuk dan Yoshi yang melakukan same sex marriage.
Kakinya tak tenang, ia ketuk berkali-kali, menyapa lantai marmer. Matanya tak lepas dari Yoshi yang masih asik bersama El di saat keluarga lain berkumpul di ruang tamu dan ruang makan.
Yoshi dan El di luar sana menyapanya dengan bahagia. El dengan tepukan bayinya yang meriah. Jaehyuk mengulum senyum kecilnya, hampir tak terlihat.
Ia ambil napas pelan-pelan. Tantenya juga tak melepaskan pandangannya. Jaehyuk sedikit kesal kenapa dia tidak ikut kumpul di ruang tamu saja. "Be honest to him."
Ia menghela napasnya kecil. "I'll be honest to him that he's adopted. Mungkin kalau dia nanya pas masuk kindergarten, aku beneran akan jawab kalau keluarga kita beda. Tapi, kalau dia nanya either junior highschool or senior highschool, ya aku jawab dia emang anak adopsi, kalau dulu ada perempuan yang lahirin dia, dia cinta sama El, tapi dia belum siap, so she choose us to be his parents, because she trust us that we love him."
