trois. i'm grateful you're mine

275 54 8
                                    

note : ini sebelum mereka mutusin buat punya el

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

note : ini sebelum mereka mutusin buat punya el.


•••

"Kita mau berdua sampai kapan?" Tanya Yoshi yang baru saja keluar dari kamar mandi kamarnya. Jaehyuk yang sedang bermain ponsel, menaruhnya di nakas sebelah kasur.

Ia membenarkan posisinya duduknya dan bersandar pada bantal. "Maksud kamu?"

Handuk yang menggantung di pundak Yoshi diserahkan ke Jaehyuk, sudah menjadi kebiasaan Yoshi semenjak berpacaran dengan Jaehyuk, biasanya ia akan menyerahkan handuk tersebut lalu duduk lebih pendek dari Jaehyuk dan kepalanya akan dipijat pelan sembari bercerita tentang hal-hal random.

"Tolong ambil vitamin rambut dulu di situ." Jaehyuk beralih tempat duduk, menunggu Yoshi yang sedang mengambil vitamin rambut di meja rias milik mereka.

Vitamin rambut itu diserahkan ke Jaehyuk dan Yoshi duduk di lantai beralaskan karpet hangat. "Terima kasih." Balas Jaehyuk.

"Terima kasih kembali." Lalu suasana hening, hanya Jaehyuk yang sibuk mengeringkan rambut Yoshi dan diberi vitamin.

Sampai akhirnya Jaehyuk lah yang buka suara. "Tadi, maksud kamu apa?"

"Mau berdua sampai kapan?" Tanya Yoshi lagi.

"Apa yang berdua?"

"Kita, kita mau berdua sampai kapan?"

"Aku nggak ngerti tolong." Otak Jaehyuk sudah melakukan sebaik mungkin untuk menangkap apa yang dimaksud oleh Yoshi.

Yang lebih tua malah tertawa karena suara Jaehyuk lucu sekali. "Gini loh, kan kita udah nikah. Mau berduanya sampai kapan?"

"Kemarin kita janji di altar, berdua sampai maut memisahkan." Jawab Jaehyuk dengan polosnya.

Helaan napas kecil keluar dari Yoshi. Ia mengetukkan jarinya pada karpet, mereka memang belum lama menikah. Kalau orang bilang, umur pernikahan mereka baru seumur jagung. "Bukan, kita kapan mau adopsi anak?"

Hening, tak ada suara lagi dalam kamar yang biasanya ramai itu. Terlalu hening sampai suara jam dinding berbunyi bisa terdengar.

Pertanyaan dari Yoshi tak kunjung mendapat jawaban, Yoshi juga tidak memaksakan hal itu, lagi pula memiliki anak adalah salah satu komitmen besar, menjadi orang tua adalah pekerjaan seumur hidup.

"Kamu, pengen banget ya punya anak?" Tanya Jaehyuk pelan, pijatannya mengendur.

Yoshi menggendikkan bahunya. "No, nggak juga. Pertanyaanku tadi cuma sekedar pertanyaan, lagian aku tau jadi orang tua itu berat."

l'amour de ma vie - yoshjaeWhere stories live. Discover now