un. ada dua bayi

535 75 17
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Ini masih terlalu pagi dan Jaehyuk sudah duduk di dekat keranjang bayi sembari menggendong bayi yang masih berumur delapan bulan itu.

Omong-omong mereka memberi nama El, iya hanya El. Kata Yoshi agar tidak terlalu susah, walau punya nama Korea dan Jepang tapi mereka lebih memilih yang berbeda.

Yoshi masih tertidur lelap di kasurnya, tadi malam Yoshi yang berjaga karena El menangis keras, tapi Jaehyuk terbangun dan menyuruh Yoshi bergantian.

"El mau apa? El mau susu?"

Jaehyuk sudah tahu kalau El tidak akan membalasnya menggunakan, El malah menaikkan kedua tangannya, mencoba meraih wajah Jaehyuk.

Dipegang tangan mungil itu dan mengarahkannya pada pipi Jaehyuk. Tangan mungil dan lembut itu masih bertengger di pipi Jaehyuk.

Gusi-gusi bayi terlihat, El sudah tidak menangis lagi. Sepertinya, bayi satu ini memang menyukai pipi Jaehyuk. Tak tahan, Jaehyuk mengusakkan hidungnya juga di pipi El.

El tertawa saat hidung papanya bergesekkan dengan pipi gembulnya, mereka terus bermain sampai lupa bahwa Yoshi sudah bangun.

Rambutnya masih khas orang bangun tidur, tapi pemandangan di hadapannya begitu manis. "Good morning."

Jaehyuk menolehkan kepalanya, "Good morning."

"Kamu tadi tidur lagi atau gimana?"

"Nggak tidur lagi, dari tadi kamu tidur,  aku sama El." Jaehyuk masih bermain dengan El, sejujurnya dia merasa sedikit lelah karena duduk dari tadi.

"Seneng banget sama El." Ujar Yoshi dengan senyumnya.

Jaehyuk berdiri sembari menggendong El yang sepertinya sudah lelah bermain karena sekarang bayi kecil itu tak menanggapi ocehan-ocehannya. "Iyalah? Anak kita."

"Aku berasa liat bayi ada dua. Bayi gendong bayi."

"Aku bukan bayi."

"Bayi."

"Bukan?!" Jaehyuk memberikan netra tajam kepada Yoshi yang justru tertawa di atas kasur. "Diem dulu deh, ini El mau tidur."

"El ngantuk?" Tanya Yoshi, Jaehyuk menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Akunya juga ngantuk." Rengek Jaehyuk pada Yoshi, bibirnya dilengkungan ke bawah. El belum mau tidur walau matanya sudah sayup-sayup ingin tertutup.

Yoshi berdiri dari duduknya, mengurus bayi berumur delapan bulan yang belum bisa berbicara tentang keinginannya sendiri memang merepotkan, tapi itu tantangannya, bagaimana mereka bertukar pikiran untuk membesarkan El.

"Sini aku aja." Tawar Yoshi.

Namun, yang didapat justru gelengan. Jaehyuk benar-benar ingin mencoba membuat El tertidur, karena selama mereka merawat El yang kurang lebih sudah bersama mereka dua minggu, Yoshi yang berhasilkan menidurkan bayi kecil itu.

Akhirnya, Yoshi lebih memilih membuka gorden jendela berniat agar cahaya matahari masuk ke dalam kamar mereka, tapi ternyata di luar sedang gelap, awan ingin menurunkan hujannya.

Setelah Jaehyuk menepuk punggung sembari mengusapnyan penuh kasih sayang, El akhirnya tidur terlelap dalam gendongannya. Dirinya tersenyum sangat manis, tidak memanggil Yoshi yang sedang ke kamar mandi.

Jaehyuk sangat bangga dengan apa yang dilakukannya, setelah dua minggu bersama mereka. El mau tertidur di gendongan papanya.

Dengan penuh hati-hati, Jaehyuk mengecup dahi El dan membaringkannya di keranjang bayi warna biru dengan mainan di atasnya.

Perasaan lega dan bahagia begitu menguar di dirinya, tapi rasa kantuk juga menyerangnya. Jaehyuk langsung tertidur saat kepalanya menyentuh bantal.

Yoshi yang baru saja keluar dari kamar mandi, menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat Jaehyuk yang tidur sama pulasnya dengan El, hanya bedanya Jaehyuk tidak di dalam keranjang bayi.

Ia tidak punya niat untuk membangunkan Jaehyuk, jadi dia melangkahkan kakinya ke kasurnya dan mengecup dahi suaminya itu. Walau, Jaehyuk sempat hampir terbangun karena tidurnya diganggu.

Yoshi membisikkan sesuatu di telingaq Jaehyuk sebelum ia membuat sarapan untuk Jaehyuk dan membiarkan suami dan anaknya itu bangun dengan sendirinya. "Hebat udah bisa nidurin El."

Pernikahan mereka juga masih terbilang sebatas umur biji jagung, terlalu berani mengambil risiko untuk mengadopsi bayi. Tapi, Jaehyuk terus menerus berbicara tentang bagaimana lucunya keluarga kecil mereka dengan satu anak di dalamnya.

Yoshi tidak pernah menyesali hal itu, menikahi Jaehyuk dan mempunyai El adalah salah satu hal terindah di hidupnya.

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


l'amour de ma vie - yoshjaeWhere stories live. Discover now