Bab 1

5 2 0
                                    

Apa definisi dari 'anak durhaka?', melawan atau membentak orang tua?
Jika cuman itu gue gak keberatan jadi salah satunya.
Gue tahu ini salah. Tapi gue gak nerima protes kalian, because this my life! I can do anything with my life.

–Athanasia Sapphira Aleisya
°°°°

🎶 Ghost — Justin Bieber🎵
Enjoy 🐱 and stay safe 🤸🏻‍♀️

Tinggalkan jejak ya BESTie 🔥✨😻
Ex. Vote 🌟 and comment 💨
Untuk keberlangsungan cerita ini😁😁
Fufufufu☺️😇

◉‿◉‿◉‿◉‿◉

Titt Titt Titt!!!

Dengan masih setengah sadar Athanasia meraba nakas. Mematikan alarm, dan tidak langsung bangun, ia masih melamun untuk ritual pengumpulan nyawa yang berserakan saat ia terdampar di alam mimpi.

Psss!

Serasa nyawanya sudah komplit Athanasia bangkit menunju cermin besar easthetic ala-ala pinterest.

"Uh!" Mengacak rambut light brown nya. "Kacau banget, padahal bangun tidur. Kenapa gue tambah cantik aja!" Eh, narsis memang, tapi memang begitu adanya.

Tampa ba-bi-bu lagi Athanasia menuju kamar mandi karena jam kuliahnya tidak lama lagi.  Mandi seadanya. Sabun, keramas, facial wash. Udah.

Dengan mengenakan bathrobe Athanasia kini memilih-milih outfit yang akan ia kenakan.  Berkeliling walk in closet. Mencabut kemeja gradasi hitam putih kotak-kotak Korean style dengan lengan balloon, rompi tampa lengan senada dan jeans hightwaist hangover panjang warna putih.

Usai mengenakan pakaian Athanasia menguncir rambut panjangnya jadi kuncir kuda. Mencomot segala atribut kuliahnya.

Athanasia berdiri di depan pintu. Ia sudah siap memutar handel pintu.

Tarik nafas.... "Haaa" buang . "Fuuuhhhh"

Saat sudah sampai di lantai bawah ia mendapati papa nya tengah sarapan. Dan di seberang mama nya yang di bantu asisten rumah tangganya sarapan.

Yah, mama Athanasia mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu yang menyebabkan kedua kakinya lumpuh total. Dan sejak itu juga mama nya sudah tidak pernah bersuara lagi.

"Ma. Athana berangkat dulu ya," pamitnya sambil menyalami mamanya. Sedangkan tidak ada jawaban dari Elina. Dan Athanasia sudah terbiasa dengan itu walaupun rasanya masih tidak nyaman.

Tanpa berpamitan pada papa nya ia langsung nyelonong melewati ruang makan.

"Athanasia!" Seru Nathan alias papa Athanasia.

Langkah Athanasia tertahan. "Apa?" Tanya nya tanpa menoleh.

Nathan yang melihat itu tentunya geram. "Apa Athana!? Jadi seperti itu adatnya anak hah?!"

"Ck, oh aku masih anak papa?" Enteng saja Athanasia berujar. "Kirain udah pensiun sejak papa bawa jalang kedalam rumah,"

"KAMU KURANG AJAR YA SEMAKIN LAMA! JAGA MULUT KAMU PAPA GAK PERNAH NGAJARIN KAMU JADI ORANG GAK BERPENDIDIKAN!!!" Bentak Nathan keras.

Bukannya takut Athanasia malah tersenyum miring, dengan kekehan muak pada pria yang dulu sangat ia banggakan itu. Bacot! "Hah, berisik pagi-pagi. Saya berangkat!" Pamitnya tidak ikhlas bahkan tanpa menoleh sedikit pun pada Nathan.

Nathan yang di tinggal dengan perasaan panas melampirkan amarahnya pada. Elina mama Athanasia.

Dengan membanting sendok ia bangkit. "LIAT ITU KELAKUAN ANAK KAMU!" Teriakan tak pelak Nathan lontarkan untuk melepas emosinya. "GARA-GARA SIAPA? KAMU! YANG GAK BECUS NGURUS ANAK DIA JADI KAYAK BERANDALAN!! CK, SIALAN!!" Sambil menunjuk-tunjuk Elina yang hanya diam membisu.

LAST DREAM ༎ຶ‿༎ຶTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang