Bab 2

4 2 0
                                    


Can I please? Everyone leave me. Because right I don't need love or affection

I just need sleep.

-Athanasia Sapphira Aleisya
•••••

🎶 Orange - 7!!🎶
🎶Für Elise. Bagatelle no. 25- Ludwig Van Beethoven 🎶

Stay safe guys ❤️❤️
Jangan lupa vote 🌟 and comment 💨 ya zheyeng😘😘 Bantu author agar terus berkarya 😊🍁

💫💫💫💫

Masih dengan setengah ngantuk Athanasia memasuki halaman kampus.

Brukk!

Namun karena ia belum benar-benar sadar sehingga tak sengaja di tikungan koridor menabrak seseorang sehingga membuat dirinya sendiri terjatuh dengan bawaan yang berhamburan di lantai.

Ck, bad mood banget sepagian! Athanasia membatin jengkel. Mulai dari rumah ia bertengkar dengan papa nya, dan mama nya tidak pernah membalas ucapan Athanasia saat pamit. Kini di tambah lagi dengan insiden yang super annoying. Bangsat!

"Maaf saya gak sengaja. Biar saya bantu," Athanasia menyerengit bingung. Sedangkan orang itu sigap mulai mengumpulkan buku-buku Athanasia.

Anjir sopan amat cok? Athanasia tidak menjawab dan ikut memunguti barang-barang nya juga, jujur ia sedikit malu karena sudah memaki-maki cowok di hadapan nya itu. Meski pun dalam hati.

Setelah sudah terkumpul semuanya cowok itu dengan senyum manis mengulurkan tangan untuk membantu Athanasia yang masih bersimpuh di lantai.

Athanasia melirik sekilas uluran tangan cowok di hadapannya itu. Modus! Lantas berdiri sendiri. "Gak perlu." Ketus nya.

Keduanya berdiri saling pandang untuk beberapa detik. Athanasia dengan wajah datar dan cowok itu yang tidak lain adalah Alan, terlihat menahan senyuman. Padahal dalam hati ia sudah sangat berbunga-bunga karena dapat bicara dengan Athanasia, yah, walaupun respon gadis itu ketus.

"Ekhem!" Athanasia berdeham, "mana buku gue?" Pinta nya. "Btw, gak mau minta maaf elo juga kan salah," tambah nya lagi, dengan tampang cemberut.

Alan yang mendengar tutur Athanasia hanya bisa tertawa kecil. -Lucu. Pikir Alan- Tawa yang mampu membuat cewek mana pun terpesona tak terkecuali Athanasia yang kini memandang takjub tawa cowok di hadapannya itu yang terdengar indah dan tanpa ada beban. "Oke, buat gantinya tolong ingat nama saya. Alan, dan kita satu kelas di jam matkul, bisnis internasional, analisis optimasi dan manajemen keuangan internasional. Kalau begitu saya pergi dulu jam kuliah pertama saya sudah mau mulai."

Saat sudah beberapa langkah Alan terhenti dan mendapati Athanasia yang masih terdiam di tempat. Senyum lagi terukir di bibir indah cowok itu. "Athanasia!" Panggil nya.

Dengan tampang terkejut Athanasia menoleh ke sumber suara. Wajah bingung terlihat sangat menggemaskan di mata Alan. "Saya tau nama kamu. Jadi kita saling kenal, jangan lupain saya ya?"

Athanasia memandang bingung Alan yang sangat tiba-tiba mengucapkan hal yang... Entahlah. Ia hanya bisa mengangguk setuju tanpa sadar.

Melihat Athanasia yang masih kebingungan Alan sungguh ingin kembali dan memandangi lebih lama wajah imut gadis itu. Terakhir Alan melambaikan tangan.

Ia benar-benar pergi karena jam kuliahnya sudah sangat mepet.

🔺🔺🔺🔺

"Gila."

Satu kata itu yang menurut nya dapat mendeskripsikan kejadian satu menit yang lalu.

Siapa namanya?. Ah, Alan. Gak jelas banget, dasar! Athanasia mencoba mengingat-ingat wajah cowok tadi. "Ah! Pantesan, gak berkumis bukan lele atau kucing... Tapi buaya!" Yakin Athanasia mendapat gagasan atas tingkah aneh Alan.

"Harus jauh-jauh cowok modelan dia. Wajah bersinar tapi hati gelap gulita," monolog nya sendiri. "Ini gue bukan nuduh. Cuma hati-hati," tambah nya lagi.

Sambil membuka pintu kelas dan... Tada! Dosen sudah datang dan dengan santainya menerangkan pelajaran di muka kelas.

Athanasia mulai melangkah. "Athanasia!" Tapi terhenti oleh panggilan profesor Handoko yang menggelegar. Seketika kelas sunyi.

"Iya prof," Athanasia membalik tubuhnya menghadap sang dosen.

"Keluar dari mata kuliah saya ya!" Ucap profesor Handoko sambil tersenyum kecut.

Cih! "Baik," tanpa berkata lagi Athanasia melangkah ke luar kelas.

***

Sialan, sialan! Bangsat!

Dalam hati Athanasia misuh-misuh kesal. Mari kita hitung kesialannya hari ini.

Pertama. Ia masih ngantuk. Kedua, bertengkar dengan papa nya. Ketiga, mama nya, tidak ada salah apa-apa sih tapi terasa lebih annoying karena bad day. Dan ke empat sampai sembilan adalah bertemu si Alan yang tidak cukup menjadi satu hitungan. Karena menyebalkan nya sudah overload dan over dosis.

Dan kini malah di depak dari kelas.

"Hufff" ck, "gak papa dah, mayan buat sarapan di kantin, i'm holiday!"

Sesampai di kantin Athanasia tidak langsung menyantap makanannya. Ia masih melamun membiarkan pikiran nya berkelana. Hingga tanpa ia sadari sudah ada seseorang yang duduk di hadapannya.

"Hai!" Sapa cowok itu.

Athanasia mengkerjab. Pandangannya langsung malas melihat cowok yang tidak ia kenal sudah berada di hadapannya. Sok dekat kenal aja nggak. Ganggu.

"Boleh gue duduk sini?" Tanya cowok itu dan lagi tak ada sahutan dari Athanasia.

Athanasia menyerengit tak suka dan tanpa bilang apapun mengambil ransel meninggalkan makanan yang belum ia sentuh sedikit pun.

Cowok itu namanya Kenan salah satu cowok terkeren di angkatan dan Athanasia mana tahu begituan.

Kebetulan Kenan tertarik pada Athanasia karena se-ketus apapun gadis itu tetap yang tercantik dan dia juga pintar. Jadi adakah alasan Kenan tidak tertarik oleh nya?

Kenan tersenyum melihat kepergian Athanasia. "Seperti nya gak mudah dapatin elo, Athanasia."

🍂🍂🍂🍂

Athanasia berjalan dengan kekesalan yang sudah sangat menumpuk di kepala nya.

Saking kesalnya ia tidak berhenti memaki-maki depan jalan sampai di rooftop gedung H. Mencari duduk di sudut.

"Sial mulu gue, ada aja yang ganggu hidup gue. Emang gak bisa kah semua orang menjauh dari gue?!? Hah! Gak bisa kah?! Anjing banget!" Omelnya. "Gue itu jahat! Emang mereka suka banget gue putusin urat gegara emosi terus? Ah... Gak tau deh!"

So fucking damn life. Gue itu capek, udah berapa hari ini gak bisa tidur. Makan juga kaya sampah semua rasanya. Jadi plis tuhan, jauh kan orang-orang dari saya. Saya muak berurusan dengan manusia, sudah cukup yang ada di rumah saja. Batinnya memohon.

Athanasia tetap di posisi itu untuk waktu yang cukup lama.

🍁🍁🍁🍁

Readers terluplup. Thanks buat waktu kalian mau membaca cerita ane 🙂 yang hobi halu but gak suka drama😅😅

Budayakan memfollow sebelum lanjut baca ya chingu🥰

Jika berkenan Ig author juga ya🙂🙂
@ulvachagi🖋️

LAST DREAM ༎ຶ‿༎ຶTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang