a. cara putus dengan Naga

853 121 14
                                    

Di dalam kamar berbau kencur terdapat empat gadis yang sedang duduk melingkar. Jika kalian pikir mereka sedang melakukan ritual aneh-aneh maka kalian salah besar, nyatanya empat gadis itu sedang menyantap seblak level setan yang baru di antarkan oleh mas-mas g*jek.

Salah satu dari empat gadis itu menyusut ingus kuat-kuat, dia adalah sang empunya kamar, Aruna Mesha.

"Run gila, inimah bukan level setan lagi tapi level jahannam anjir" protes gadis bermata kucing, Jena namanya.

"Kemaren gue beli masih aman kok" balas gadis bersurai pendek.

Runa hanya mengangguk saat mendengar jawaban Alisa, sementara tangannya sibuk mencari-cari tisu untuk membuang ingus yang hampir off side dari hidungnya.

"Jina lo oke, kan?" Jena bertanya pada kembarannya yang sejak tadi hanya diam.

Yang ditanya hanya mengacungkan jempol sambil megap-megap kehabisan napas, mangkuk seblaknya yang sudah kosong menandakan gadis itu oke-oke saja.



•••


Setelah menghabiskan seblak berbahan dasar api neraka, kini empat gadis cantik itu sedang duduk santai sambil bergosip. Ya memang beginilah mereka sekarang, sejak kuliah mereka jarang bertemu walaupun berada di universitas yang sama, karena itulah mereka akan membuat janji kumpul satu bulan sekali untuk membahas semua hal bersama-sama.

Dan kali ini kamar Runa-lah yang menjadi tempat kumpul mereka.

"Eh, jadi gimana pacar lo Run?" Tanya Alisa.

"Nah ini, tumbenan banget sama yang satu ini langgeng" Jena ikut-ikutan membuat Runa tersenyum kecut.

"Gini loh kak Jen" jawab Runa.

Ya benar, si kembar Jena-Jina berusia satu tahun lebih tua dari Runa dan Alisa.

"Aslinya gue tuh mau putus- "

"KOK PUTUS SIH?!" potong Jina tidak santai.

"Denger dulu kak, pacar gue tuh kayak ga ada celanya gitu. Alesan dia terlalu sempurna buat gue, itu tuh bener-bener ngegambarin hubungan gue saat ini" jelas Runa panjang lebar.

"Ah bego lo, kasih gue ajalah kalo gitu" sambar Alisa, si duta jomblo.

"Tapi Run kalian udah jalan tiga bulan loh, siapa sih nama pacar lo, lupa gue"

"Naga"

"Buset, serem banget namanya, ga jadi deh Run" Alisa geleng-geleng kepala, entah apa yang ada dipikirannya saat ini, tidak ada yang tahu dan tidak ada yang ingin tahu.

"Gue bahkan udah nyoba berbagai cara buat dia mutusin gue, tapi ga berhasil, yang ada dianya makin bucin. Ampun deh" lanjut Runa.

"Kenapa ga lo aja yang putusin dia?"

"Gabisa, dia ga akan mau dan gue ga tega aslian deh"

"Emang lo apain aja dia biar mau mutusin lo?" Tanya Jina.

"Tapi ya, Runa ga pernah ga tegaan kalo mau mutusin cowo, baru kali ini, perdana" ucap Alisa.

Jena mengangguk membenarkan, "Biasanya juga dia ga mau diputusin tapi dia yang mutusin, kadang sampe rebutan" lanjut Jena.

Mendengar ucapan teman-temannya Runa lagi-lagi tersenyum kecut. Mereka benar, si Naga ini benar-benar susah dibuat mau memutuskan Runa, bukannya ilfeel Naga malah tambah sayang. Dan Runa yang kerepotan sendiri.

"Ceritain deh cepet, kepo gue" pinta teman-temannya.

Runa diam, mencoba mengingat hal-hal apa saja yang sudah dilakukannya agar Naga ilfeel, "Jadi gini ceritanya... "





•••






The black

Aruna Mesha








Jena Gayatri








The pink


Jina Gentari








Alisa Febrika

how to break up with naga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang