63 Am I Did It?

64 14 0
                                    

Bintang-bintang menjadi pengisi gelapnya langit malam. Kota besar yang masih mayoritas akan pejalan kaki.

Angin malam yang berhembus pelan memberikan kesejukan bagi Jaemin malam itu. Ia sedang berjalan keluar dari dorm.

Berbekal jaket panjang dengan masker, rasa penatnya hampir terobati akan sejuk nan tenangnya malam yang ia jalani.

Memang hal itu haruslah dikenakannya saat ia keluar dari dorm. Mengingat statusnya yang adalah seorang idola dari hampir seluruh umat di dunia.

Tak sengaja ia melihat lemari es yang berisi penuh akan minuman kaleng bersoda di depan sebuah minimarket. Sangat tinggi niatnya untuk membeli dan meminum itu di malam hari.

Dan memang di waktu yang tepat, setelah mengisi perutnya, minum minuman bersoda akan terasa menyegarkan.

Namun saat hendak berjalan ke sana, dari seberang jalan tempat ia berada terlihat y/n yang keluar dari minimarket tersebut. Jelas sekali ia bisa mengenal wanita itu.

Dengan membawa sejumlah kantong plastik dan paperbag di tangannya, Jaemin melihat y/n kerepotan dengan semua itu.

Ia hendak menyeberang untuk menghampiri dan membantu gadis tersebut. Namun ia teringat akan rumor berita yang masih hangat diperbincangkan saat itu.

Jika ia menghampiri y/n di saat yang seperti itu, bisa saja ada media yang sedang berkeliaran di malam itu dan malah memperburuk suasana.

"Tapi kenapa dia masih terlihat santai keluar rumah seperti itu?"

"Apa dia belum melihat beritanya?"

_______

"Apa ini?", ekspresi laki-laki bertubuh tinggi yang memakai hoodie coklat.

"Wah!! Kelihatannya enak sekali!", kali ini seorang pria yang tubuhnya lebih kecil

Renjun. Dia orang itu.

"Kalian membeli sebanyak ini? Wah, ada apa ini?", Renjun juga menghampiri meja yang ada di ruang tengah yang sudah dipenuhi dengan makanan.

"Kami tadi dari restoran", Haechan mengambil posisi duduk di bawah dan menuang air putih ke setiap gelas, "Jadi karena kami ingin bermain dulu ke sini, ya kami beli saja sekalian", jelasnya.

"Begitukah..", ujar Jisung menarik lengan hoodienya dan bersiap untuk memakan itu semua.

"Lagian kalian juga belum makan malam, 'kan?", ulang Haechan seusai ia meneguk minumannya.

"Tentu saja", balas Chenle, "Kau tak akan meminta kami untuk menggantinya, 'kan?", ia usil menanyakan bayaran makanan tersebut.

Haechan meletakkan kasar gelasnya di meja, "Hei, aku tak punya pikiran seperti itu, kau tahu!", sedikit kesalnya dan berasumsi kalau Chenle meremehkan perbuatan baiknya.

Namun seraya mengambil makanan yang ingin dimakannya, si pelaku dari kekesalan Haechan itu hanya tertawa bahagia akan keusilannya. Begitupun sebagian member yang lain.

"Lagipula jika kalian mau, bayar saja", Haechan malah balik untuk mengancam.

"Tidak mau!", segera Renjun menjawab dengan irama yang imut walaupun intonasinya sedikit naik.

Keributan malam di dorm Dreamies itu memberikan rasa ketidaktenangan bagi Mark, "Sudah, sudah! Sekarang bukan waktunya berbicara", ia menengahi.

Selagi ia sibuk mengisi macam makanan ke piringnya, "Dimana Jeno dan Jaemin?, Mark membuka suara lagi, "Mereka tak ikut makan?"

Seketika mereka semua pun, termasuk orang yang dicari Mark; Jeno dan Jaemin, diam dan menatap Mark dengan datar, "Ah, sudah di sini ternyata", sadar Mark tanpa ada rasa apapun.

I Love You Girl | ft. NCT | Season 01 [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang