"Good morning daddy.." sapa anak kecil yang kini duduk di pangkuan jeno."Good morning sayang.. gimana tidur nya nyenyak?." Tanya jeno kepada putra nya yang kini bersandar di dada nya.
Juno mengangguk menjawab pertanyaan jeno.
"Daddy..." Panggil juno kepada ayahnya.
"Kenapa sayang? Hmm? Mau mainan?."
"Bukan daddy, juno kangen sama uncle jaehyun, apa gak bisa kita ajak uncle jaehyun tinggal disini?." Mendengar ucapan juno seketika membuat aktifitas jea di dapur terhenti.
"GAK!." jawab jeno dengan nada membentak membuat juno ketakutan.
"Jaehyun itu orang asing!! Kita gak bisa tinggal sama dia!." Kata nya kasar.
"Tapi uncle jaehyun itu kan anaknya nenek, uncle jaehyun bukan orang asing da—"
"LEE JUNO!!!" jeno melayangkan tangan nya ingin memukul juno namun segera jea memeluk juno.
"JENO!!!!." Bentak jea kepada jeno.
Kini juno menangis di pelukan jea karena ketakutan dengan sikap jeno.
"Mulai hari ini kamu gak boleh nyebut nama jaehyun jaehyun lagi! Jangan panggil dia uncle!."
"Dan kamu, panggil daddy dengan sebutan papa, dan mommy dengan sebutan mama! PAHAM!! Kamu gak boleh inget jaehyun lagi! Kamu paham!." Bentak jeno kepada anaknya itu.
"KALO SAYA NGOMONG KAMU JAWAB!!!!!."
"I-iya p-papa..." jawab juno di sela sela tangisnya.
Jeno langsung masuk ke dalam kamar nya sedangkan jea masih menenangkan anak nya itu.
"Mom— engg.. mama emang salah uncle jaehyun apa sampe papa gak mau aku deket uncle?."
"Gak ada sayang.. mungkin papa lagi ada masalah di kantor, hmmm? Kamu jangan nangis lagi."
Juno mengangguk lalu memeluk ibu nya itu.
Jeno masuk ke dalam kamar nya dengan penuh kemarahan ia langsung mengambil ponsel nya yang ada di meja lalu menghubungi seseorang.
"Bila perlu bunuh dia sekarang." Setelah mengatakan itu jeno langsung menutup sambungan telepon nya.
"Gue gak akan biarin lo deketin keluarga gue lagi jaehyun."
"Jeno!!." Di tengah lamunan jeno tiba-tiba jea masuk ke dalam kamar dan berdiri di hadapan jeno.
Jeno sontak terkejut ia takut jika jea mendengar ucapan nya di telefon barusan.
"Gak seharusnya kamu ngelakuin itu!." Kini jeno benar benar bingung harus mengatakan apa.
"M—maksud kamu a—apa?."
"Gak seharusnya kamu bentak anak kamu sendiri kayak tadi! Apa sih salah nya kalo dia cuma nanyain jaehyun? Hah?." Jeno membuang nafas nya lega ketika mendengar ucapan jea.
"Jea.. papa kandung Juno itu siapa?." Tanya jeno membuat jea seketika terdiam.
"Aku.."
"Atau jaehyun?."
Jea langsung terdiam dan membuang pandangan nya dari jeno.
"Kamu." Jawab jea tanpa memandang jeno.
"Please jea, stop izinin juno ketemu jaehyun, dengan juno ketemu jaehyun makin ada jarak antara aku sama juno."
"Itu karena salah kamu jen." Kini jea menatap kedua mata jeno.
"Salah kamu karena gak ada waktu untuk kamu, salah kamu juga karena selalu marah marah ke Juno, setidaknya kontrol emosi kamu jeno, juno masih kecil!. Juno deket sama jaehyun karena jiwa seorang ayah ada di dalam diri jaehyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Ex Husband Wedding
Romansa"Bahkan aku gak pernah berfikir untuk kembali lagi sama kamu Jung Jaehyun"