Setelah dari rumah sakit Xandria langsung balik ke mansion untuk istirahat.
tiin bunyi klakson mobil xandria yang sudah di depan rumah.
"pak, tolong bukain ya" ucap xandria
"oke non" ucap nya
xandria langsung memarkirkan mobil nya pelataran mansion nya.
"assalamu'alaikum" salam xandria masuk kedalam
"waalaikumsalam non" jawab bibi Ijah
"bi' mommy kemana?" tanya nya
"ohh nyonya sedang pergi ke butik non" jawab bi Ijah ramah
"o ok bi, makasi"
"sama-sama non, non apa mau bibi dibuatin sesuatu?" tanya nya
"engga usah bi, Allyn keatas dulu" pamit xandria
"inggih¹ non"
Xandria pun meninggalkan bi Ijah dan langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya.
—•—
T
iba dikamar, Xandria pun langsung merebahkan dirinya diatas tempat tidur.
"huh capek juga hari ini" keluh nya. Tiba-tiba xandria tersenyum sendiri sambil melihat langit-langit kamarnya.
"lah gw ngapain senyum-senyum sendiri anjir" bingung xandria yang tersadar
"kok tiba-tiba gw kangen kevan ya?" tanya nya
"eh engga anjir, lu ngapain kangen sama tu orang" rancaunya
"Dahlah gw mandi dulu abis tu gw tidur" putus Xandria
15 menit berlalu..
"duhh, seger nya" ucap Xandria yang selesai mandi. Ia berjalan menuju walk in closet untuk mengambil baju dan mengeringkan rambut nya yang basah.
setelah selesai, tanpa babibu Xandria langsung mencari posisi nyaman untuk pergi kealam mimpi..
sore berlalu, kini pukul 19:00 WIB. Di kediaman Dirgarey sedang melakukan makan malam bersama..
"Mom Allyn mana?" tanya Raymond
"lohh iya, Allyn mana ya?" tanya balik Laura
"lahh gimana sii mom" protes duo V dan Raymond yang menepuk jidat
"bentar, bi Ijah" panggil Laura
"iya nyah, ada apa nggih" tanyanya
"itu, Allyn mana ya bi"
"oo itu nyah tadi Allyn kekamarnya setelah pulang siang tadi nyah"
"ok bi, makasi"
"Allyn dikamar, mungkin dia tidur" ucap Laura
"yaudah Van, kamu panggil adek kamu itu" suruh Raymond
"ok dad"
"ikutt" teriak vino
"gausah, biar vano aja yang keatas. kamu duduk disini aja" tegas Raymond
"iya deh dad" pasrah vino
Vano pun naik keatas, untuk membangun adek kesayangan nya.
tok tok tok
"dek" panggil vano. dan tidak ada sahutan
"dek Abang masuk ya".
Vano pun membuka pintunya dengan perlahan dan alangkah terkejutnya dirinya saat melihat adek kesayangan masih bergulat dengan selimut.
Vano pun berjalan mendekatinya
Vano POV ~
Setelah mengantar kan xavell pulang kerumahnya, gw ga langsung pulang ke mansion. Gw pergi sebentar suatu tempat untuk mengunjungi seseorang. Setelah dari tempat itu, gw langsung pulang mansion untuk istirahat.
duh capek gw keluh gw
"gw mandi dulu, trus tidur".
skip pukul 19:00 WIB ~
"Mom Allyn mana?" tanya Daddy. Gw pun langsung mencari keberadaan allyn, loh kok ada dimana tuh bocah
"lohh iya, Allyn mana ya?" tanya balik Mommy
"lahh gimana sii mom" protes gw,vino dan daddy yang menepuk jidat
"bentar, bi Ijah" panggil Mommy
"iya nyah, ada apa nggih" tanya bi ijah
"itu, Allyn mana ya bi"
"oo itu nyah tadi Allyn kekamarnya setelah pulang siang tadi nyah"
"ok bi, makasi"
"Allyn dikamar, mungkin dia tidur" ucap mommy
"yaudah Van, kamu panggil adek kamu itu" suruh daddy
"ok dad" jawab gw. Gw pun langsung bergegas menuju lantai atas. sesampainya di depan kamar princess gw langsung ngetok pintunya
tok tok tok
"dek" panggil gw. loh gada sahutan
"dek Abang masuk ya".
Gw pun buka pintunya dengan perlahan dan gw terkejut liat dek kesayangan gw masih bergulat dengan selimut.
gw pun jalan ke samping tempat tidur.
"dek" panggil gw sambil mengusap rambut nya
eunghh sahut allyn dengan gaya bangun tidur
"dek ayo bangun, makan malem nih" ajak gw. dan ga ada respon
"dek Allyn" panggil gw lagi
"dekk"
"ayo bangun, Abang bakal cium pipi adek sampe abis lohh"
"abang hitung ya, satu - dua - tig"
"iya abang" sahut allyn dengan terpaksa
"nah gitu dong bangun, masa harus diancem dulu dek"
"hemm"
"yok turun, dah ditunggu yang lain" ajak gw dengan posisi mau berdiri
"gendong" manja Allyn
"dih"
"yaudah" ngambek Allyn
"iya-iya, ayok" pasrah gw dah. gw pun gendong Allyn buat turun kebawah.
Vano POV end ~
tiba-ti
—•—
next ya ayang.. maap ngegantung 💟
¹ iya [BHS Jawa]
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Dark Angel
General FictionSeorang CEO dan LEADER MAFIA gak bisa rapuh,lemah? Mengikhlaskan pun tidak berarti melupakan, bukan? seperti seorang gadis remaja ini, ia dipaksa keadaan untuk mengikhlaskan seseorang yang ia sayang untuk pergi ke suatu tempat yang jauh. Rapuh? past...