BAGIAN 01

19 7 0
                                    

Dalam ruangan dengan cahaya temaram, dinding kayu yang tergantung beraneka ragam album. Di sana seorang lelaki paruh baya sedang tersenyum menghadap seorang perempuan

"Bagaimana, apakah tugas kau telah selesai?"

"Ya, aku telah mendapatkannya. setelah ini aku meminta untuk beristirahat, badanku terasa sangat lelah"

"Tidak bisa, kau harus menjalankan tugas kembali"

"Oh tuhan, orang orang di sini banyak, kenapa harus aku yang menjalankan tugas kembali"

"Aku mempercayaimu"

"Kau mempercayaiku? Apakah itu alasan yang membuatku harus menjalankan tugas kembali"

"Bila kau menjalankan tugas kembali kau akan mendapatkan komisi yang lebih banyak dan agar kau pergi dari sini karena aku takut bila kau ketahuan mencuri potongan lengan itu setelah orang orang di museum itu mencari pencurinya"

"Baiklah, apa tugasku selanjutnya"

Wajah perempuan itu terlihat sangat terpaksa

"Terima cincin ini"

Lelaki paruh baya itu mengulurkan tangannya yang menggenggam cincin dan perempuan itu mengambilnya

"Lalu apa?"

"Kau pergi ke dunia lain dengan membawa potongan lengan itu dan temukan tiga orang untuk dipasangkan potongan lengan itu di tubuhnya"

"Bagaimana caranya?"

"Kau konsentrasi penuh lalu pikirkan tempat yang ingin kau tuju, untuk menemukan tiga orang dan memasangkan potongan lengan itu terserah kau, bagaimanapun caranya"

Perempuan itu memakaikan cincin di jarinya lalu menutup mata untuk mulai berkonsentrasi, tak lama tubuhnya perlahan mulai menghilang

Setelah perempuan itu menghilang, lelaki paruh baya itu termangu, tatapannya kosong

Taklama seorang lelaki lain masuk menghampiri lelaki paruh baya itu

"Zubek, kenapa kau menyuruhnya pergi, apa kau ada tujuan lain, sebelumnya maaf karna aku telah menguping"

"Arif, ternyata kau, duduklah di depanku, aku menyuruhnya karena aku bermimpi, firasatku mengatakan mimpi itu akan menjadi kenyataan"

"Memangnya kau bermimpi apa?"

"Aku bermimpi akan ada tiga orang lelaki yang akan membunuhku dan menghancurkan seluruh kota

"Apa yang membuat kau khawatir mimpi itu akan menjadi kenyataan?"

"Entahlah, firasatku saja, dan setelah aku bermimpi tentang itu hatiku menjadi resah setiap saat"

"apakah karena itu pula kau menyuruhnya mencuri potongan lengan itu dari museum"

"Ya, karena aku akan mencari tiga orang dan memasangkan potongan lengan di tubuhnya untuk menambah kekuatan kelompok kita untuk melawan tiga orang dalam mimpiku suatu saat"

"Tapi, apa kau yakin setelah potongan lengan itu di pasangkan, tiga orang itu akan bergabung dan membantu kelompok kita?"

"Aku yakin"

Lelaki paruh baya itu menunjukkan rasa keyakinannya

"Apakah kau ada urusan hari ini"

"Ya, aku hari ini akan pergi ke kota untuk melihat situasi apakah orang orang dii museum itu menyadari bahwa potongan lengan itu kita curi"

"Tunggu dulu, kenapa kau mencuri potongan lengan itu, seharusnya kau meminta izin saja pada wali kota"

"Akupun berpikir seperti itu, tapi aku takut wali kota tak percaya tentang mimpiku dan mencurigaiku melakukan hal yang tidak diinginkan dengan potongan lengan itu. Ah sudahlah aku ingin pergi sekarang"

Lelaki paruh baya itu yang ternyata bernama Zubek berdiri dari sofa dan melangkahkan kakinya menuju keluar

Setelah di luar dia menatap bangunan tua yang ia singgahi bersama teman temannya, matanya berkaca kaca, perasaan sedih, gelisah, ketakutan bercampur dalam hatinya

"Sudah 20 tahun berlalu dan tepat hari ini adalah lahirnya assel company dan berdirinya bangunan ini, seharusnya hari ini aku bahagia dan mengadakan pesta, tapi kenapa mimpi itu datang"

Dalam hatinya ia berkata kata

ENZY EUROPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang