BAGIAN 04

11 5 0
                                    

Sebuah pukulan kecil meluncur ke punggung Riziq, ujaman menoleh ke belakang, dan ternyata yang memukulnya adalah Agus

"Asik sekali kau berkenalan dengannya, akupin ingin kenalan juga"

Ucap Agus

"Kau ini, bukannya kau sudah mempunyai pacar, ini jatahku"

Ucap Riziq

"Tak apalah, aku hanya ingin berkenalan saja"

Riziq mundur dan Agus maju ke depan menghampiri melan

"Hai, kenalkan namaku Agus"

Ucap Agus sembari menyodorkan tangan

"Namaku Melan, senang berkenalan denganmu"

Melan menyalaminya sembari tersenyum

"Sungguh cantik sekali, entah apa yang membuat bidadari ini pindah ke sekolah ini"

Agus menggoda

"Bisa saja kau ini"

Melan tersenyum malu, bagaimana tidak, dia disebut bidadari oleh Agus yang memang terkenal paling tampan di sekolah ini

Kepala agus maju sedikit dan berbisik kepada Melan

"Bila kau di dekati oleh Riziq dan dia memintamu untuk menjadi pacarnya, jangan mau, dia itu murid paling nakal di sekolah ini"

Ucap Agus berbisik kepada melan

"Itu bohong, aku ini murid paling pintar dan patuh peraturan di sekolah ini"

Riziq yang mendengar Agus berbisik kepada Melanpun membantahnya

"Apa apan ini lagian aku ke sini bukan untuk berpacaran"

Ucap melan kepada Agus dan Riziq

"Tapi awas saja kau ingin menjadi pacarku nanti"

Ucap Riziq menggoda Melan

"Sudah sudah, aku punya teman untuk kukenalkan padamu Melan"

Ucap Agus kepada Melan dan Riziq

Agus menghampiri Ujaman yang kini dudu di bangku paling belakang pojok kanan

Setelah itu Agus kembali menghampiri Melan dan Riziq bersama ujaman

"Agus, kenapa kau membawa Ujaman ke sini?"

Ucap Riziq dengan wajah kebingungan

"Aku ingin memperkenalkan Ujaman dengan Melan"

Jawab Agus

"Maksud kau?"

"Kau pasti taulah"

Jawab Agus

Tak lama Agus dan Riziq saling bertatapan dan senyum jahil mereka pun mengembang

"Ujaman, sekarang kau berkenenalan lah dengan melan"

Ucap Agus menyuruh Ujaman

Ujaman hanya dia saja dengan kepala yang menghadap ke bawah

"Cepatlah Ujaman"

Ucap Riziq

"Ayo, cepat sekarang berikan tanganmu"

Tambah Agus

Tangan Ujaman di tarik Agus dan menyodor kannya kepada Melan

"Kekekenalkan namaku Ujaman"

Ucapnya ucapnya terbata bata

"Hei, kau ini kenapa, harus pede dong berkenalan dengan perempuan itu, jangan terbata bata begitu"

Ucap Agus menasehati dan dia dan Riziq pun tertawa

"Ya, namaku Melan, senang berkenalan denganmu"

Ucap Melan memperkenalkan dirinya

"Aku juga"

Ucap Ujaman

"Sudahkan, aku sudah berkenalan dengannya"

Ucap Ujaman kepada Riziq yang langsung memalingkan pandangannya ke bawah

"Ya, kau boleh kembali ke tempat dudukmu"

Jawab Riziq

"Tunggu dulu, rasanya aku ingin pergi ke toilet bisakah kau mengantarkanku ke sana Ujaman"

"Tapi, kata pak Teguh kita tak boleh ada yang keluar kelas sebelum bel istirahat berbunyi"

Tolak Ujaman

"Kau ini taat sekali dengan ucapan guru botak itu, bilang saja kau penakut, kalau ketahuan bilang saja ingin buang air besar"

Ucap Agus

"Ujaman, kau antar saja si Agus itu, hanya ke toilet saja, aku ingin dia cepat pergi agar aku bisa ngobrol berdua dengan Melan"

Suruh Riziq

Dengan terpaksa Ujaman pun mengantar Agus ke toklet, entah apa yang dia rencanakan sehingga ingin aku menganyarkannya

Sebelum Agus dan Ujaman keluar dari kelas Agus berteriak

"Melan, bila kau digoda olehnya pukul saja kepalanya"

"Sialan kau, melanpun bila di goda olehku dia akan senang dan apabila aku memintanya untuk menjadi kekasihku pasti dia akan menerimanya walaupun baru bertemu hari ini karena aku tampan"

Ucap Riziq

"Cih, pede sekali kau berucap"

"cepatlah pergi saja kau dengan Ujaman, bila perlu kau cabuli dia di toilet"

Ucap Riziq

"Aku masih normal sialan"




ENZY EUROPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang