Love Maze~2

1.1K 94 29
                                    

🐰🐣

Hari sudah lebih setengah berlalu namun Jimin masih bergelung dengan map yang menumpuk di atas meja.
Cacing di perutnya sudah memanggil sejak tadi minta di isi namun Jimin masih mengabaikannya.

Karena si kelinci mesum suaminya itu Jimin harus menanggung keterlambatan cukup banyak tadi pagi. Dan berakhir pekerjaannya terbengkalai sekarang.

Beruntung sekertaris barunya cukup cekatan, mampu menghandle beberapa perkerjaan Jimin.

Jimin menunduk untuk nelihat jam tangan di lengannya. Ia mendengkus lelah.

"Iishh.. sebentar lagi" gerutunya.

Setelah itu ia menutup map yang baru ia baca setengah dari lembaran kertas yang ada di dalamnya.
Jimin memisahkan dengan map yang lain agar nanti mudah untuknya mencari map tersebut.

Jimin bangkit dari tempat duduknya kemudian meraih jas yang semua ia sampirkan di bahu kursi kemudian Jimin memakainya.

Kedudukan Jimin mengharuskan pria manis itu selalu membalut tubuh mungilnya dengan stelan jas dan kemeja. berdiri tegap dan berusaha berwibawa di depan semua karyawan dan juga kolega perusahaan.

Namun seperti apapun Jimin, tidak akan merubah sisi manis dan anggun dalam dirinya. Setiap pria pihak atas akan dengan mudah mengetahui posisi CEO muda itu. Tak akan ada tatapan mata yang tidak terpesona dengan keindahan seorang Jeon Jimin.

Tak lain dengan sosok tampan dengan tatapan teduh di ambang pintu itu. Ia terpesona bahkan sejak tadi pagi saat baru pertama kali bertemu dengan Jimin.

Saat Jimin menyadari keberadaannya, pria itu gelagapan kemudian membungkuk hormat.

"Selamat siang Sajangnim" sapanya hormat

Jimin mengangguk dengan senyuman manis.

"Selamat siang, ah.. maafkan aku. Aku belum sempat bertanya namamu tadi" Jimin berjalan menghampiri pria yang sejak pagi tadi menjadi sekertarisnya.

"Saya Lee Taemin,  Sajangnim" ia membungkuk lagi.

"Umm selamat bergabung di PJM corp, kau cepat belajar terima kasih untuk bantuanmu tadi pagi"

"Sudah menjadi tugas saya Sajangnim"  pria itu masih melihat lekat wajah Jimin. Lancang memang, namun pesona Jimin membuatnya lupa diri.

Dan saat Jimin berdehem karena risih, sekertarisnya itu kembali pada kesadarannya.

"Khem, Sajangnim sudah siap ? kita akan segera berangkat untuk meeting selanjutnya"

Jimin mengangguk.

Sekertarisnya itu membukakan pintu kemudian mempersilahkan Jimin untuk keluar.

Jimin yang memang ramah lagi-lagi mengucap terima kasih kemudian mulai melangkah. Namun belum sempat kakinya menjauh dari pintu, Jimin limbung tubuh mungilnya terhuyung kebelakang.

Beruntung sekertarisnya itu sigap menangkap Jimin.

"Sajangnim tidak apa-apa ?" Tanya Taemin dengan raut  khawatir.

"Sshh.. kepalaku pusing" Jimin mengangkat tangannya kemudian mengurut dahinya yang terasa sangat pusing.

"Sebaiknya Sajangnim istirahat saja, meeting dengan Tuan Kim akan saya batalkan"

"Tapi..."

"Kesehatan anda lebih penting"

Jimin terdiam sejenak kemudian mengangguk setuju, kepalanya benar-benar sakit sekarang.

LOVE  MAZE  [LOST for LOVE season2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang