Love Maze ~10

589 40 29
                                    

🐻🐬

"Hyungie, Mommy kenapa ?" Jungmin bertanya setelah Jungjee masuk kedalam mobil membawa Jimin dalam gendonganya. Meletakan pria manis itu dengan sangat hati-hati "sepertinya Mommy sedang tidak enak badan" Jungjee melirik adiknya sebentar lalu kembai fokus pada Jimin. Mengusap keringat yang terus mengucur di dahi ibunya. Mata indah Jimin terus bergerak gelisah membuat Jungjee merasa sedikit khawatir.

"Apa kita harus memeriksakan tuan Jimin ke dokter dulu ?" suara Wonwoo di balik kemudi, ikut khawatir karena Jimin memang nampak tidak baik.

"Benar kata paman wonwoo, Sebaiknya kita turun Jee" Haruto memberi saran seraya menepuk pundak Jungjee.

"Baiklah, tolong kalian antar Jungmin pulang. Aku akan membawa Mommy kembali ke dalam" Ucap Jungjee sebelum beralih ke kursi Jungmin di belakang. Mengusap pipi gembil adiknya lalu mengecup dahi "Mimi pulang dulu dengan paman Wonwo dan Jungkyu tidak apa kan ?"

Jungmin mengangguk "tapi Mommy tidak apa-apa kan hyung ? Mommy baik-baik saja ?" netra polos itu berembun, lalu perlahan meleleh menuruni pipi. Hampir terisak jika saja dekapan hangat tidak segera ia dapatkan. "Tentu saja, Mommy hanya lelah. Hyung juga akan menelepon Daddy. Jangan khawatir" Jungjee mengecup sekali lagi pucuk kepala adiknya sebelum membiarkan si mungil lepas dari rengkuhan tubuh besarnya.

"Jungkyu tolong jaga Mimi" menatap teman sebayanya sebentar, setelah mendapat anggukan Jungjee mendekati Jimin. "Mommy, kita periksa ke dokter Nee.." ibunya tidak memberi respon. Jungjee merasa Jimin justru semakin kacau. Keringat semakin banyak dan bibirnya pun bergetar. Mengepalkan kedua tangan, lengan kecilnya memeluk kedua kaki tertekuk yang kini berada di atas kursi.

"Jeje gendong Nee" Belum sempat menelusupkan lengannya, Jungjee di buat terkejut saat tangan Jimin menepis kasar tangannya. Menggeleng ribut, sorot matanya mengajak namun juga ketakutan " Mommy.."

"Jangan sentuh aku !"

Mata Jungjee membola, remaja itu terkejut dengan sikap Jimin yang berubah total. Seperti bukan Mommy nya, seorang yang lemah lembut dan selalu bertutur pelan. Bahkan selama hidupnya Jungjee belum pernah melihat Jimin berteriak.

"Mommy... Ini Jungjee, anak Mommy" Jungjee berucap dengan hati-hati. Inikah sisi lain dari Mommy nya ?

"Jungkook-hyung.. Jimin cuma mau Jungkook hiks..." akhirnya Jimin terisak. Membenturkan dahinya ke lutut lalu Jungjee segera memeluk tubuh ringkih itu agar Jimin tidak mengulanginya lagi "jangan lakukan itu Mom, Jungjee mohon"

"Hiks.... Aku.. Moomy... Hiks mau pulang" Jimin kembali, kesadarannya membawa pria manis itu untuk segera memeluk erat putranya. Jimin terisak di dalam pelukan Jungjee "...hiks Jungkook. Tolong, Mommy ingin bersama Daddy kalian"

"Baiklah, kita akan pulang Mom"

🐰🐣

Jarum jam di dinding terus berputar, bergerak melewati angka-angka yang tersusun melingkar di sana. Terasa amat sangat lambat menurut Jungjee.

Putra sulung Jeon Jungkook itu sedang menunggu Daddy nya pulang. Hal yang paling tidak Jungjee sukai, jika hanya menunggu Jungmin dandan di kamarnya itu tidak masalah. Tapi saat ini, Mommy nya sedang membutuhkan sang ayah. Jimin butuh Jungkook. Tapi Pria itu tidak kunjung datang.

Jungjee ingat benar bibir Mommy nya terus menggumamkan nama sang Daddy. Menyebut nama Jungkook dengan isakan kecil dan iras wajah ketakutan. Mata yang terus bergerak gelisah bahkan sampai Jimin berbaring di ranjang kamarnya pun pria manis itu tidak lebih baik.

Jungjee tidak mengerti apa yang terjadi, bahkan Jimin terus menolak sentuhan tanganya.

"Issh.. Daddy kenapa lama sekali !" gumamnya, pandangan matanya menatap bergantian pintu kamar Jimin dan pintu utama di kantai bawah rumah mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE  MAZE  [LOST for LOVE season2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang